Pebalap Indonesia, Sean Gelael, mencari tantangan baru, yaitu terjun di Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) pada musim 2021. Ia akan bahu-membahu dengan jebolan F1, Stoffel Vandforne, untuk meraih gelar juara di JOTA.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah lima musim berkarier di Formula 2 (dulu Seri GP2), pebalap Indonesia, Sean Gelael (24), hijrah ke Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) pada 2021 ini. Pebalap tim Jagonya Ayam itu akan memperkuat tim asal Inggris, JOTA.
WEC merupakan ajang balap ketahanan paling prestise sejagat yang menggunakan mobil purwarupa tercanggih dari sejumlah tim atau pabrikan. Salah satu seri terkenal dari WEC adalah 24 Hours of Le Mans di Perancis yang dikenal sebagai balap mobil tertua di dunia, yaitu digelar rutin sejak 1923.
Di tim JOTA, Sean akan bergabung dengan dua pebalap dunia, yaitu Stoffel Vandoorne (Belgia) dan Tom Blomqvist (Inggris). Vandoorne pernah dua musim mencicipi ajang Formula 1 bersama McLaren, sementara Blomqvist rutin tampil di Formula E.
Ketiga pebalap itu akan tampil di kelas LMP 2 pada WEC musim 2021 yang akan menampilkan enam seri balap mulai 19 Maret mendatang di Sebring, Florida, Amerika Serikat. Sean pun sangat antusias menanti dimulainya musim balap WEC itu.
”Saya sangat senang menatap 2021 ini. JOTA adalah tim bereputasi luar biasa dengan pebalap dan prestasi yang mengagumkan. Saya senang bisa menjadi bagian dari sejarah itu dan berharap bisa sama berprestasinya dengan para pebalap JOTA lain,” ujar Sean dalam siaran pers tim Jagonya Ayam, Kamis (7/1/2021) malam.
Pernah dua kali juara
JOTA merupakan salah satu tim terkuat di WEC. Tim yang dibentuk pada 2000 itu dua kali meraih gelar juara dunia di kelas LMP 2, yaitu pada 2014 dan 2017. Dalam tiga musim terakhir WEC, JOTA dua kali finis di peringkat dua besar klasemen akhir.
”Semoga saya, Tom, dan Stoffel bisa melakukan sesuatu yang spesial pada musim ini sehingga nama JOTA selalu ada di barisan pemenang seperti selama ini,” ungkap Sean kemudian.
Bagi Sean, balap ketahanan, khususnya WEC, bukan lagi hal asing. Sebelum terjun ke Formula 2, ia pernah mengikuti Asian Le Mans Series pada 2015 dan 2016. Kala itu, ia memenangi balapan di Malaysia dan Thailand.
Sebagai pebalap, Sean selalu ikut ajang papan atas selama beberapa tahun. Dia sangat berdedikasi dan profesional.
Selain itu, Sean juga pernah mengikuti tiga seri WEC musim 2016. Pada seri kedelapan, yaitu 6 Hours of Shanghai di China, Sean dan timnya, Extreme Speed Motorsports, finis sebagai runner-up. Kala itu, ia ditemani Blomqvist dan Antonio Giovinazzi, pebalap asal Italia yang kini bertarung di F1 bersama tim Alfa Romeo.
Sebagai pemanasan sebelum mengikuti ajang WEC, trio JOTA pada musim ini, yaitu Sean, Vandoorne, dan Blomqvist, juga akan turun di Asian Le Mans Series 2021. Mengingat balapan itu hanya berdurasi empat jam, salah satu waktu yang terpendek dalam balap ketahanan, maka hanya dua pebalap yang dipakai. Sean akan ikut di Abu Dhabi dan Bahrain, sementara Vandoorne dan Blomqvist bergantian tampil. Vondoorne akan turun di Abu Dhabi, sementara Blomqvist di Bahrain.
Mengenai komposisi para pebalapnya saat ini yang kaya pengalaman, David Clark, co-owner JOTA, pun optimistis menyambut musim baru. ”Kami sangat senang mengumumkan Sean, Tom, dan Stoffel dalam program balapan kami di 2021. Kami tertantang meraih kemenangan dan tentu saja gelar (juara dunia) di LMP 2. Kualitas trio pebalap ini saja sudah menggambarkan betapa seriusnya kami semua di JOTA,” ujarnya.
Secara khusus, Clark juga menyampaikan kesannya soal Sean. ”Sebagai pebalap, Sean selalu ikut ajang papan atas selama beberapa tahun. Dia sangat berdedikasi dan profesional,” ujar Clark kemudian.