Awal musim cemerlang Lakers terhenti saat menjamu Spurs. Efektivitas lemparan sekaligus kegigihan bertahan menjadi problem sang juara bertahan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
AP PHOTO/ASHLEY LANDIS
Forward Los Angeles Lakers, Anthony Davis (3), akan melakukan dunks di depan forward San Antonio Spurs, LaMarcus Aldridge (12) dan guard Keldon Johnson, dalam pertandingan NBA antara LA Lakers versus Spurs di Staples Center, Los Angeles, Kamis (7/1/2021).
LOS ANGELES, JUMAT — Setelah empat kemenangan beruntun, tren positif Los Angeles Lakers akhirnya terhenti di tangan San Antonio Spurs. Laju kencang sang juara bertahan di awal musim NBA yang bagaikan lokomotif berhenti akibat hujan lemparan tiga poin tim tamu.
Lakers menyerah dari Spurs, 109-118, dalam laga kandang di Staples Center, Jumat (8/1/2021) WIB. Sumbangan 50 poin dari duet megabintang, Anthony Davis (23 poin) dan LeBron James (27 poin), tak mampu menghentikan Spurs yang sedang dalam penampilan terbaik.
LaMarcus Aldridge, center Spurs, bermain nyaris sempurna sepanjang laga. Dalam 31 menit penampilan, pemain setinggi 2,11 sentimeter ini menghasilkan 28 poin dan 5 rebound. Dia mendominasi baik dari area dalam maupun luar.
Efektivitas lemparan tiga angka menjadi pembeda dalam laga ini. Spurs mampu memaksimalkan tembakan jauh, menghasilkan 48 poin dengan akurasi hingga 45,7 persen (16 dari 35). Sementara itu, Lakers hanya mampu memproduksi 30 poin lewat akurasi 33,3 persen (10 dari 30).
AP PHOTO/ASHLEY LANDIS
Forward Los Angeles Lakers, LeBron James (kiri), mengoper bola melewati guard San Antonio Spurs, Keldon Johnson, dalam pertandingan NBA antara LA Lakers versus Spurs di Staples Center, Los Angeles, Kamis (7/1/2021).
Perbedaan itu pula yang membuat James dan rekan-rekan tak mampu mengejar Spurs. Lakers sempat menyamakan kedudukan pada akhir kuarter ketiga setelah tertinggal di paruh pertama, 65-56.
Namun, tuan rumah tidak berhasil unggul di kuarter pamungkas akibat membuang-buang peluang dari lemparan tiga poin tanpa penjagaan. Lakers hanya memasukkan 1 dari 9 percobaan.
James yang juga mencatat double double dengan 12 asis kerap memberikan ruang kosong bagi rekan-rekannya untuk melempar tiga poin. Namun, umpan manis itu gagal dikonversi menjadi poin. Momentum mengembalikan keadaan pun hilang.
Sebaliknya, skuad asuhan Gregg Popovich sukses merebut momentum. Forward Rudy Gay (15 poin) dan guard Dejounte Murray (18 poin) menghujani tuan rumah dengan tiga kali lemparan jauh beruntun.
Lakers akhirnya mengibarkan bendera putih dalam 2 menit terakhir kuarter keempat, ketika tertinggal jauh, 104-114. Pelatih Frank Vogel mengganti seluruh pemain inti, termasuk duo Davis-James.
AP PHOTO/ASHLEY LANDIS
Guard Los Angeles Lakers, Quinn Cook (kanan), menghadang guard San Antonio Spurs, Patty Mills, dalam pertandingan NBA antara LA Lakers versus Spurs di Staples Center, Los Angeles, Kamis (7/1/2021).
Davis menilai, hujan tiga poin yang datang dari Spurs terjadi karena pertahanan mereka yang kurang aktif. Mereka tidak memainkan pertahanan solid seperti dalam empat kemenangan sebelumnya.
Kami seperti tidak bermain bertahan. Komunikasi tidak berjalan. Harus lebih baik ke depannya karena pertahanan kami sangat buruk. Ini harus diperbaiki jika kami ingin mempertahankan gelar juara.
”Kami seperti tidak bermain bertahan. Komunikasi tidak berjalan. Harus lebih baik ke depannya karena pertahanan kami sangat buruk. Ini harus diperbaiki jika kami ingin mempertahankan gelar juara,” kata Davis, yang melihat problem pertahanan sebagai sumber kekalahan.
Kekalahan ini pun membuat Lakers terlempar menuju peringkat ke-3 Wilayah Barat dengan rekor 6 menang dan 3 kalah. Mereka tertinggal dari tim kuda hitam Phoenix Suns yang memuncaki klasemen dengan rekor 6 menang dan 2 kalah.
SEAN M. HAFFEY/GETTY IMAGES/AFP
Pemain San Antonios Spurs, DeMar DeRozan (10), dibantu berdiri oleh rekan setimnya, LaMarcus Aldridge (12) dan Lonnie Walker (1), dalam pertandingan NBA antara LA Lakers versus Spurs di Staples Center, Los Angeles, Kamis (7/1/2021).
Sementara itu, Spurs akhirnya mampu bangkit dari awal musim yang buruk menuju zona playoff. Kemenangan menjadikan rekor mereka seimbang, 4 menang dan 4 kalah. Rekor itu sama dengan 6 tim lain di Wilayah Barat, antara lain Golden State Warriors dan Dallas Mavericks.
Kepercayaan diri Spurs juga sedang tinggi-tingginya setelah merebut dua kemenangan tandang beruntung dari tim raksasa Clippers dan Lakers. ”Ini hasil yang sangat besar bagi kami. Pemain dan pelatih selalu bekerja keras sejak awal musim untuk mencapai titik saat ini. Kami terus berusaha untuk menjadi kesatuan solid dan bertarung sekuat tenaga,” ujar Murray. (AP)