Ajang Piala Liga Inggris menjadi kesempatan terbaik bagi Tottenham Hotspur untuk meraih trofi perdana sejak 2008. Mereka pun tampil serius demi bisa mengalahkan Brentford dan melaju ke babak final.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, RABU — Pamor Piala Liga Inggris tidak sementereng kompetisi lainnya di Inggris, seperti Liga Inggris dan Piala FA. Namun, Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho berusaha mengoreksi pandangan tersebut seusai timnya mengalahkan Brentford, 2-0, pada laga semifinal Piala Liga Inggris, Rabu (6/1/2021) dini hari WIB.
Mourinho dan Spurs menunjukkan rasa hormatnya terhadap kompetisi yang berusia 61 tahun ini dengan mengerahkan skuad terkuatnya untuk melawan Brentford yang merupakan tim dari Divisi Championship. Para bintang, seperti Harry Kane, Son Heung-min, Eric Dier, Tanguy Ndombele, Moussa Sissoko, dan kiper Hugo Lloris, dimainkan sejak menit pertama.
Langkah Mourinho ini sangat berisiko jika dilihat dari padatnya jadwal kompetisi yang harus dijalani Spurs musim ini. Mereka masih tampil di Liga Europa, Piala FA, dan harus membuka kembali peluang untuk menjuarai Liga Inggris. Cara yang paling aman adalah memainkan para pemain pelapis ketika melawan tim yang lebih lemah.
Upaya untuk ”mengorbankan” Piala Liga Inggris dengan mengerahkan tim yang tidak terlalu kuat demi memprioritaskan target di kompetisi lain yang lebih bergengsi memang kerap dilakukan klub-klub lain. Dengan demikian, seorang manajer tim tidak perlu khawatir para pemainnya kelelahan atau lebih parah lagi, mengalami cedera, ketika tampil di kompetisi yang kurang bergengsi.
Forbes pada awal 2019 pernah mengulas bahwa ajang Piala Liga Inggris perlu dibuat lebih menarik agar lebih dihormati. Kompetisi ini awalnya dibuat sebagai penghibur bagi tim-tim yang terdepak dari ajang Piala FA.
Penyebab lainnya yang membuat kompetisi ini dipandang sebelah mata adalah jumlah uang yang bisa didapatkan klub. Juara Piala Liga Inggris hanya mendapat sekitar 100.000 pounds atau Rp 1,9 miliar. Gaji Mourinho per pekan saja sudah lebih dari 300.000 pounds (Rp 5,7 miliar).
Klub di Inggris juga lebih tertarik untuk mengejar peringkat di Liga Inggris dan mendapatkan tiket ke Liga Champions. Alasannya, tim yang lolos kualifikasi Liga Champions otomatis mendapat uang sebesar 13,5 juta pounds (Rp 255 miliar). Pada masa pandemi seperti sekarang, mendapatkan uang yang lebih banyak merupakan target setiap klub.
Sangat penting untuk menghormati sepak bola Inggris, klub di Inggris, klub dari luar Liga Primer, dan jangan meremehkan lawan.
Namun, Mourinho tidak mau memandang remeh Piala Liga Inggris. ”Sangat penting untuk menghormati sepak bola Inggris, klub di Inggris, klub dari luar Liga Primer, dan jangan meremehkan lawan,” katanya.
Spurs tetap tampil ngotot saat menjamu Brentford dan unggul 1-0 pada menit ke-12 melalui gol Sissoko. Gol ini tercipta berkat umpan akurat dari Sergio Reguilon yang kian membuktikan diri sebagai fullback berbahaya yang dimiliki Spurs.
Mourinho tidak keliru mengerahkan tim terkuatnya karena Brentford sempat membobol gawang Spurs pada menit ke-62 melalui Ivan Toney. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena Toney sudah terperangkap offside. Meski merupakan tim dari Divisi Championship, Brentford tidak bisa diremehkan karena mereka bisa sampai ke babak semifinal dengan menyingkirkan empat tim Liga Primer, yaitu Southampton, West Bromwich Albion, Fulham, dan Newcastle United.
Spurs lantas mengunci kemenangan melalui aksi brilian Son yang mencetak gol setelah melakukan sprint dari tengah lapangan dan menyambut umpan terobosan Ndombele. Brentford pun semakin kesulitan untuk membalas gol karena Josh Dasilva diganjar kartu merah seusai melakukan pelanggaran keras terhadap Pierre-Emile Hojbjerg.
Manajer Brentford Thomas Frank mengakui Spurs merupakan tim kelas dunia yang sulit ditaklukkan. ”Saya tetap bangga para pemain tetap tampil berani. Kami harus ingat bahwa Spurs adalah tim yang kuat,” katanya.
Dahaga trofi
Keseriusan Spurs mengejar trofi Piala Liga Inggris musim ini, dalam perspektif lain, tidak melulu mencerminkan rasa hormat Mourinho. Spurs merupakan tim yang ingin menuntaskan dahaga trofi sejak 2008 ketika mereka terakhir kali meraih trofi, yang juga terjadi di ajang Piala Liga Inggris.
Wajar jika Spurs dan Mourinho sangat berambisi untuk menyabet trofi itu dengan kemenangan pada laga final yang berlangsung pada April mendatang di Stadion Wembley. Selain menjadi sejarah baru Spurs, trofi tersebut juga mempertegas reputasi Mourinho sebagai manajer top. Ia kini menjadi manajer ketiga setelah Ron Atkinson dan Ron Saunders yang mampu mencapai final Piala Liga Inggris dengan tiga klub berbeda.
Mourinho pula yang membuat para pemain semakin termotivasi. ”Sejak saya bergabung (pada 2014), kami semua telah menantikan sebuah trofi. Motivasi ini tidak akan pernah berubah,” kata Eric Dier kepada Sky Sport.
Namun, sebelum bisa mengangkat trofi, Spurs bakal menjalani laga sulit di babak final karena mereka akan menghadapi Manchester United atau Manchester City yang bertarung pada laga semifinal lainnya, Kamis (7/1/2021) dini hari WIB. Mourinho wajib berhati-hati menjaga kekuatan skuadnya selama tiga bulan ke depan. (AFP/REUTERS)