Izin Masih Menggantung, Persiapan Kompetisi Terus Berlanjut
Meski belum mendapatkan izin dari Polri, IBL terus melakukan persiapan jelang kompetisi yang akan berlangsung dalam hitungan hari.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompetisi Liga Bola Basket Indonesia atau IBL musim 2021 masih menunggu izin dari Kepolisian Negara Republik Indonesia. Meski begitu, panitia dan klub-klub IBL terus mempersiapkan diri jelang kompetisi yang dijadwalkan dimulai pada 15 Januari.
Kepala Bidang Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menegaskan belum mengeluarkan izin untuk penyelenggaraan IBL. Proses perizinan masih dievaluasi oleh Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
”Sekarang masih dievaluasi untuk dibuatkan rekomendasi. Kalau sudah selesai rekomendasinya, baru akan disampaikan. Sementara ini masih proses,” kata Argo saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Kondisi itu membuat rencana penyelenggaraan IBL dengan menggunakan sistem ”gelembung” di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, menjadi penuh ketidakpastian. Persoalan tersebut mengembalikan memori pahit rencana kelanjutan musim IBL pada Oktober 2020. Ketika itu, kompetisi yang sudah melewati persiapan matang dibatalkan enam hari sebelum laga pembuka karena tidak mendapat izin keramaian dari kepolisian.
Terlepas dari kondisi itu, IBL terus melanjutkan persiapan kompetisi. Saat ini, klub-klub tetap diminta melakukan dua kali tes usap PCR untuk seluruh pemain dan staf pada Rabu ini dan Senin depan.
Setelah tes selesai, semua tim akan bersama-sama masuk ke dalam ”gelembung” pada 13 Januari. Anggota klub akan menjalani tes usap sekali lagi ketika tiba di ”gelembung”.
Jangan sampai gagal lagi karena dampaknya bisa sangat besar. Bisa-bisa pemain dibubarkan atau ada pemotongan hak mereka. Tanpa kompetisi, sangat sulit mencari sponsor.
Fokus
Manajer Amartha Hangtuah Ferri Jufry mengatakan, timnya hanya bisa fokus menatap kompetisi baru. Persoalan nonteknis seperti perizinan diserahkan penuh kepada IBL dan kepolisian.
”Kami fokus menghadapi kompetisi. Hingga kini, tim sudah 10 kali melakukan pertandingan persahabatan. Esok setelah tes usap, kami akan langsung latihan lagi,” kata Ferri.
Hanya saja, Ferri berharap kejadian Oktober lalu tidak kembali terulang. Pembatalan kedua kali akan memberikan dampak lebih besar terhadap industri basket sekaligus olahraga Tanah Air.
”Masalah izin semoga sudah bisa selesai dalam 1-2 hari ke depan agar kami lebih tenang. Jangan sampai gagal lagi karena dampaknya bisa sangat besar. Bisa-bisa pemain dibubarkan atau ada pemotongan hak mereka. Tanpa kompetisi, sangat sulit mencari sponsor,” ungkap Ferri.
Optimisme terkait izin disampaikan langsung oleh Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah. Pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk menggelar kompetisi, termasuk memaksimalkan protokol kesehatan di ”gelembung”. Berbagai protokol itu dinilai bisa mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Apalagi, simulasi ”gelembung” sukses dilakukan pada 15 Desember lalu. Simulasi itu mendapat tanggapan positif dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pemuda dan Olahraga, dinas kesehatan, dan perwakilan pemerintah provinsi.
Jika mendapat izin, IBL akan menjadi kompetisi besar pertama yang akan diselenggarakan di tengah pandemi. Hal itu akan menjadi oase bagi industri olahraga yang telah mati suri selama 10 bulan terakhir.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Selasa lalu, mengucapkan tidak membantu banyak terkait izin. Pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi kepada Polri. Selebihnya, keputusan akhir ada di pihak kepolisian yang lebih mengetahui kondisi di Tanah Air.