Jelang Musim Baru, Klub Jalani Tes Usap Mulai Hari Ini
Klub-klub IBL bersiap memasuki ”gelembung” dengan mulai melakukan tes usap PCR. Seluruh tim melakukan protokol kesehatan di mes masing-masing sebelum berkumpul di Mahaka Square, Kelapa Gading.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Klub-klub Liga Bola Basket Indonesia atau IBL akan mulai menjalani tes usap reaksi rantai polimerase untuk seluruh pemain dan anggota staf tim pada Rabu (6/1/2021). Protokol kesehatan ini wajib dijalani klub yang akan bertanding di musim baru, 15 Januari mendatang.
Siang nanti, kami akan melakukan tes swab di mes (Jakarta) kepada semua anggota tim. Ini merupakan swab yang pertama. Nanti harus swab lagi 11 Januari.
”Siang nanti, kami akan melakukan tes swab di mes (Jakarta) kepada semua anggota tim. Ini merupakan swab yang pertama. Nanti harus swab lagi 11 Januari,” kata Manajer Amartha Hangtuah Ferri Jufry saat dihubungi, Rabu, dari Jakarta.
Protokol dua kali swab atau tes usap merupakan syarat dari IBL untuk 12 tim peserta musim baru. Setelah tes tersebut, para pemain dan anggota staf baru akan masuk ke tempat kompetisi yang menggunakan sistem ”gelembung” pada 13 Januari, di Mahaka Square Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga :
Protokol ini, menurut Ferry, membuat pemain dan staf lebih nyaman. Tes sebanyak dua kali mengurangi kekhawatiran penularan virus Covid-19 di dalam gelembung. ”Yang paling penting aman dulu, sebelum kompetisi,” ujarnya.
IBL menerapkan protokol kesehatan ketat demi memastikan tidak ada yang membawa virus ke dalam gelembung. Mengingat, akan ada ratusan orang berkumpul dari berbagai daerah. Adapun setengah dari seluruh tim berasal dari luar Jakarta, antara lain Satya Wacana Salatiga, Prawira Bandung, dan Pacific Caesar Surabaya.
Klub-klub dari daerah juga diwajibkan melakukan protokol serupa. Manajer Satya Wacana Salatiga Zaki Iskandar mengatakan, mereka baru akan berangkat ke Jakarta setelah tim dua kali tes usap. ”Kami berangkat tanggal 13 (Januari),” ucapnya.
Setibanya dalam gelembung, atlet dan staf akan kembali menjalani tes usap sekali lagi. Jika ada temuan kasus positif, mereka akan diisolasi di lantai khusus yang telah disediakan IBL.
Seluruh anggota tim nantinya akan menetap dalam satu kawasan gelembung. Mereka akan bertanding di Mahaka Square dan mengingap di Hotel Santika Kelapa Gading. Seluruh jalur dari hotel menuju tempat pertandingan dibuat khusus untuk para pemain dan staf.
Mereka akan dikarantina selama kompetisi yang dibagi menjadi dua jendela, dari Januari-Maret. IBL akan memberikan hukuman bagi pemain ataupun anggota staf yang melanggar protokol kesehatan.
Adapun sistem gelembung tersebut sudah menjalani simulasi pada 15 Desember lalu. Simulasi itu disaksikan langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dinas kesehatan (dinkes), dan perwakilan pemerintah provinsi.
Pelatih di atas 45 tahun
Pelatih yang sudah berumur akan mendapatkan syarat tambahan sebelum masuk ke IBL. Pelatih, termasuk anggota staf, yang berusia di atas 45 tahun, harus menjalani pemeriksaan kesehatan umum setelah melakukan tes usap.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah pelatih Amartha Hangtuah, Rastafari Horongbala. Dengan usianya yang sudah 71 tahun, Rastafari perlu dipastikan kesehatannya di dalam gelembung, mengingat Covid-19 lebih berbahaya bagi orangtua.
”Untuk coach Fari, karena usia sudah di atas 70 tahun, penting mengawasi kesehatannya. Kami pastikan akan menjalani general check-up dulu. Nanti setelah swab kami akan lakukan. Termasuk juga saya dan anggota staf lain yang berusia di atas 45 tahun,” papar Ferri.