Pandemi Covid-19 memberi pengalaman baru pada atlet bulu tangkis dunia saat turnamen kembali digulirkan. Karantina dan protokol kesehatan ketat harus dijalani agar kompetisi bisa berjalan dengan aman.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Atlet bulu tangkis Indonesia menghadapi pengalaman baru saat akhirnya kembali berkompetisi, yang berlangsung di ”gelembung” Bangkok, Thailand. Hari pertama di Bangkok mereka lewatkan dengan tinggal di kamar hotel.
Peserta dua seri turnamen Thailand Terbuka, 12-17 Januari dan 19-24 Januari, langsung memasuki karantina setiba di hotel. Tim Thailand ditempatkan di Hotel Ibis, sedangkan peserta internasional di Novotel Impact, yang berseberangan dengan Impact Arena, tempat turnamen.
Selasa (5/1/2021), atau sehari setelah tiba di hotel, akun media sosial atlet-atlet Indonesia diwarnai unggahan foto dan video ketika menjalani karantina di kamar masing-masing. Atlet-atlet Denmark yang tiba di Bangkok pada Minggu, juga mengunggah hal yang sama.
Melalui akun YouTube, tunggal putra peringkat ketiga dunia, Anders Antonsen, memperlihatkan perlengkapan yang dibawa untuk tinggal di ”rumahnya” sebulan ke depan. Selain peralatan bertanding dan makanan, Antonsen membawa buku dan PlayStation untuk mengisi waktu luang.
”Biasanya saya tidak membawa ini saat tur, tetapi kali ini saya membawanya karena hanya bisa tinggal di kamar,” kata Antonsen, bercerita tentang PlayStation-nya. Finalis Kejuaraan Dunia 2019 itu menjadikan salah satu bagian kamar sebagai ”kantor” untuk mengedit video akun YouTube-nya. Antonsen juga menggeser tempat tidur dan menjadikan salah satu sudut kamar sebagai menjadi tempat latihan.
”Saya akan melemaskan otot setelah terbang dalam perjalanan jauh,” kata Antonsen yang memanfaatkan berat tubuhnya saat berolahraga.
Tunggal putri Denmark Mia Blichfeldt menggunakan botol-botol air mineral sebagai beban untuk latihan penguatan otot perut. Tunggal putri nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan) juga memanfaatkan barang-barang yang ada di kamar untuk latihan.
Pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Eng Hian memperlihatkan video salah satu lorong di lantai 3 hotel. Di depan pintu kamar diletakkan meja sebagai tempat petugas hotel meletakkan makan pagi, siang, dan malam. Adapun sampah dimasukkan dalam kantung plastik besar yang telah disediakan panitia.
”Kami hanya boleh keluar kamar sedikit, hanya untuk mengambil makanan di depan pintu,” kata Eng Hian.
Karantina
Protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 mewajibkan peserta turnamen menjalani karantina di kamar hotel. Kamar ini akan mereka tempati setidaknya hingga turnamen kedua berakhir. Adapun pemain yang masuk delapan besar daftar peringkat ”Menuju Final Bangkok” akan tinggal lebih lama untuk tampil pada turnamen Final BWF World Tour, 27-31 Januari, di tempat yang sama. Turnamen ini mundur dari jadwal semula, Desember 2020, di China.
Manajer Tim Indonesia Aryono Miranat bercerita, peraturan terkait protokol kesehatan menjelang turnamen sangat ketat. Pelaksanaannya dijalankan sejak mereka tiba di bandara Suvarnabhumi, Bangkok. Dua kali pemeriksaan kelengkapan dokumen di bandara dilakukan sambil menjaga jarak. Tempat duduk dalam bus ke hotel telah ditentukan. Sebanyak 40 orang tim Indonesia diangkut dengan dua bus dan satu minibus.
Kami hanya boleh keluar kamar sedikit, hanya untuk mengambil makanan di depan pintu.
Video yang diunggah pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi memperlihatkan ketika petugas bandara mengelap setiap koper sebelum dimasukkan dalam bus.
”Tiba di hotel, kami antre untuk tes usap. Mereka yang menunggu giliran tes harus tetap berada di dalam bus. Setelah tes, baru boleh ambil kunci, lalu masuk kamar. Satu kamar diisi satu atlet. Untuk ofisial, satu kamar diisi dua orang,” kata Aryono.
Hingga hasil tes usap keluar, mereka tidak diperbolehkan berinteraksi secara langsung, termasuk dengan rekan satu tim. ”Pergerakan kami diawasi CCTV. Lift, untuk sementara, dimatikan agar kami tidak bisa ke mana-mana. Komunikasi dengan panitia dilakukan melalui telepon,” lanjut Aryono.
Seperti diperlihatkan Antonsen dalam videonya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan panitia menayangkan peraturan selama turnamen di TV masing-masing. Berbagai kuesioner dalam aplikasi telepon seluler, terkait kondisi kesehatan, juga harus diisi.
Selain tes sebelum berangkat di negara masing-masing dan setelah tiba di hotel, peserta turnamen akan menjalani tes Covid-19 secara rutin pada hari keempat, ke-9, ke-13, ke-18, ke-22, ke-26, dan saat akan meninggalkan Bangkok.
Meski lebih repot dari biasanya, adaptasi dilakukan atlet, pelatih, dan komunitas bulu tangkis untuk menjamin kompetisi bulu tangkis kembali bergulir dalam suasana yang aman.