Manchester City menunjukkan standar kualitasnya di hadapan Chelsea. Mereka terus naik ke papan atas, sedangkan Chelsea semakin terbenam.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Pemain muda Manchester City, Phil Foden, menjadi aktor utama saat City mengalahkan Chelsea, 3-1, di Stadion Stamford Bridge, Senin (4/1/2021) dini hari WIB. Ia membuat Chelsea semakin terbenam karena baru meraih empat poin dari enam laga terakhirnya.
Foden membuka jalan kemenangan City dengan memberikan asis kepada Ilkay Gundogan untuk mencetak gol pertama. Ia kemudian mencetak gol kedua City setelah mendapat umpan dari Kevin De Bruyne. Adapun De Bruyne mencetak gol terakhir City pada laga tersebut. Ketiga gol City terjadi pada babak pertama.
Chelsea baru bisa membalas pada menit ke-90+2 melalui Callum Hudson-Odoi. Mereka sangat terlambat untuk bangkit dan memperbaiki posisi di klasemen. Chelsea kini berada di peringkat ke-8 dengan 26 poin, sedangkan City kini berada di peringkat ke-5 dengan 29 poin. City baru menjalani 15 laga dan Chelsea sudah menjalani 17 laga.
Keberhasilan City mengalahkan tim kuat seperti Chelsea, kata Foden, merupakan bukti kegeniusan Manajer City Pep Guardiola dalam mengolah taktik. ”Guardiola selalu punya taktik hebat pada laga-laga besar seperti ini. Ia sangat genius dalam hal ini dan bisa dilihat dari cara kami bermain pada laga ini,” kata Foden seperti dilansir laman klub.
Guardiola merupakan manajer yang memiliki gaya permainan yang berbasis penguasaan bola. Selain itu, kekuatan tim yang ditangani manajer asal Spanyol ini terletak pada pergerakan pemain dan bola sepanjang laga.
Di tangan Guardiola, Foden menjadi gelandang yang serba bisa. Dia diberi posisi di depan bersama bersama De Bruyne dan Raheem Sterling. Strategi ini cukup efektif karena Foden bisa bergerak lincah di garis terdepan dan punya kreativitas untuk menciptakan peluang gol. Berdasarkan catatan Squawka, Foden pada laga ini mencatat 31 sentuhan dan menciptakan empat peluang gol.
Guardiola selalu punya taktik hebat pada laga-laga besar seperti ini. Ia sangat genius dalam hal ini dan bisa dilihat dari cara kami bermain pada laga ini.
Guardiola pun balik mengapresiasi para pemainnya. ”Chelsea merupakan salah satu tim terkuat (di Inggris), tetapi kami punya rencana dan mencoba bermain dengan gaya yang pernah kami lakukan. Cara ini berhasil dan para pemain tampil fantastis.
Menurut Guardiola, cara mereka mengalahkan Chelsea merupakan cara yang mereka lakukan ketika menjuarai Liga Inggris dua kali beruntun pada musim 2017-2018 dan 2018-2019. Kunci lain dari kemenangan ini adalah kesabaran dan ketenangan pemain dalam membangun serangan.
City saat ini sudah menjalani tujuh laga tanpa terkalahkan dan hanya empat poin di belakang Liverpool, yang berada di puncak klasemen sementara. Apabila Guardiola bisa mempertahankan konsistensi, City akan terus berpeluang mengganggu Liverpool dan Manchester United di papan atas.
Tekanan Lampard
Nasib City pun berbanding terbalik dengan Chelsea yang semakin kehilangan irama bermain dan lupa cara mencetak gol ke gawang lawan. Situasi ini sangat buruk bagi Manajer Chelsea Frank Lampard, yang menjadi sosok paling bertanggung jawab.
Lampard semakin merasakan tekanan besar karena Chelsea sudah menghabiskan lebih dari 220 juta pounds atau Rp 4,1 triliun untuk membeli pemain baru, seperti Kai Havertz dan Timo Werner. Meski sudah diberi ”amunisi” yang begitu lengkap dan mahal, Lampard kesulitan untuk mempertahankan keganasan Chelsea yang sebenarnya sudah tampak pada awal musim.
”Bulan lalu, setiap orang masih mengatakan kami bisa menjuarai liga musim ini. Saya yakin akan ada periode kelam yang harus kami lalui secara tim ataupun individu. Babak pertama (pada laga lawan City) ini menjadi babak pertama yang menyakitkan bagi para pemain,” kata Lampard.
Kini Lampard tinggal berharap pemilik Chelsea, Roman Abramovich, masih cukup sabar untuk memberinya kesempatan untuk mematangkan skuad. Namun, Abramovich selama ini dikenal sebagai sosok yang selalu menginginkan proses singkat dan manajer-manajer Chelsea sebelumnya kerap gagal mewujudkan ambisi tersebut. (AP/AFP/REUTERS)