Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan menghadapi tiga turnamen dalam tiga pekan di Bangkok, Thailand, Januari 2021. Kevin/Marcus akan mengoptimalkan waktu latihan untuk mendapat hawa kompetisi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga turnamen dalam tiga pekan beruntun di Bangkok, Thailand, Januari 2021, akan dihadapi ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Tanpa suasana kompetisi yang ketat dalam sembilan bulan terakhir, mereka mengoptimalkan persiapan akhir untuk kembali pada standar kompetisi.
Kevin/Marcus akan menjadi bagian dari tim ”Merah Putih” yang akan tampil pada Yonex Thailand Terbuka (12-17 Januari) dan Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari). Mereka juga berkesempatan lolos ke final BWF World Tour (27-31 Januari), turnamen dengan delapan pemain terbaik dari setiap nomor yang seharusnya berlangsung pada 25-29 November 2020.
Pada Yonex Thailand Terbuka, Kevin/Marcus, yang ditempatkan sebagai unggulan pertama, berada pada paruh atas undian, di antaranya bersama Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang/3) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5). Adapun Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2) akan bersaing dengan Endo/Watanabe (4) dan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan/6).
Nasib Kevin/Marcus dan pemain Indonesia lainnya pada final BWF akan ditentukan setelah tampil dalam Toyota Thailand Terbuka. ”Pemain yang lolos pasti akan mengambil kesempatan itu karena sudah lama tak bertanding,” kata pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi.
Sejak turnamen internasional dihentikan pada Maret akibat pandemi Covid-19, pemain pelatnas bulu tangkis Indonesia memiliki kesempatan yang jarang didapat atlet lain, yaitu berlatih dengan fasilitas lengkap di pelatnas Cipayung, Jakarta.
Marcus dan rekan-rekan sepelatnas kembali pada latihan dengan intensitas tinggi, setelah diselingi turnamen internal, lalu memajukan liburan akhir tahun menjadi awal hingga pertengahan November.
Tak hanya itu, latihan selama sebulan terakhir juga dimanfaatkan Marcus untuk merasakan kembali hawa kompetisi yang hilang karena tak ada ada turnamen. Itu bisa didapat ketika menjalani latih tanding dengan bertukar partner atau ketika menjalani program dua melawan tiga orang.
Saya mengantisipasi hawa pertandingan karena hampir satu tahun tidak bertanding. Saat ini mencoba mengembalikannya dengan fokus dalam latihan dan pada masa adaptasi di Thailand nanti.
”Saya mengantisipasi hawa pertandingan karena hampir satu tahun tidak bertanding. Saat ini mencoba mengembalikannya dengan fokus dalam latihan dan pada masa adaptasi di Thailand nanti,” ujar Marcus di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Dengan kewajiban menjalani karantina sebelum bertanding, pemain-pemain Indonesia akan bertolak ke Bangkok pada 4 Januari. Masa latihan dalam karantina inilah yang akan dimanfaatkan pemain berusia 29 tahun itu untuk mendapatkan kembali hawa kompetisi. Apalagi, latihan akan dilakukan di tempat pertandingan, Impact Arena.
Akibat pandemi Covid-19, Marcus hanya tampil dalam empat kejuaraan pada 2020 dengan satu gelar juara, dari Indonesia Masters. Penampilan terakhirnya adalah final All England, Maret, ketika mereka dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Setelah turnamen dihentikan pada pertengahan Maret, terdapat Denmark Terbuka yang diselenggarakan pada 13-18 Oktober. Akan tetapi, pemain-pemain Indonesia tak berpartisipasi pada turnamen berkategori BWF Super 750 tersebut.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI 2020-2024 Rionny Mainaky mengatakan, hingga saat ini, pasukan pelatnas direncanakan tetap berangkat ke Thailand meski situasi pandemi di Indonesia belum terkendali. ”Direncanakan, kami tetap berangkat dengan menaati protokol kesehatan dan aturan pemerintah,” ujar Rionny.
Hal berbeda dilakukan Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) yang menarik semua pemainnya dari turnamen di Thailand pada 28 Desember atau sehari sebelum dilakukan undian.
Di antara nama-nama yang batal tampil di Thailand adalah tunggal putra peringkat kesembilan dunia, Shi Yuqi, Chen Yufei (tunggal putri peringkat kedua), serta ganda putri dan campuran nomor satu dunia, masing-masing, Chen Qingchen/Jia Yifan dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Dikutip dari portal Siamsport, pengunduran diri tim China dilakukan karena tidak ada izin dari pemerintah bagi Shi Yuqi dan kawan-kawan untuk meninggalkan negara mereka pada masa pandemi. ”Sebenarnya, CBA telah memastikan akomodasi dan tiket pesawat. Tim seharusnya berangkat pada Selasa pekan depan, tetapi batal,” ujar Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand Patama Leeswadtrakul.