Barcelona telah kehilangan sembilan poin dari sembilan laga kandang musim ini. Berada di urutan keenam di akhir 2020, Pelatih Barca Ronald Koeman mulai melupakan kans skuadnya meraih titel liga.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BARCELONA, RABU — Pelatih Barcelona Ronald Koeman mulai mengangkat ”bendera putih” sebagai tanda menyerah dalam persaingan mengejar trofi Liga Spanyol. Meskipun liga edisi 2020-2021 baru memasuki laga ke-15, Barcelona telah kehilangan lebih banyak poin di laga kandang dibandingkan musim lalu.
Hasil imbang 1-1 melawan Eibar di Stadion Camp Nou, Rabu (30/12/2020) dini hari WIB, kian menunjukkan skuad Barca yang belum mampu tampil konsisten. Di musim ini, tim berjuluk ”Blaugrana” itu telah memainkan sembilan laga kandang dari 15 pertandingan yang telah dijalani.
Dari sembilan laga itu, Barca telah kehilangan 9 poin karena hanya mampu menang di lima laga, kemudian tiga kali ditahan imbang tim tamu, serta satu kali kalah dari rival abadi, Real Madrid. Selain Eibar, Barca berbagi poin dengan Sevilla dan Valencia di Camp Nou.
Jumlah kehilangan poin di kandang itu telah setara ketika Barca meraih gelar juara liga musim 2018-2019 setelah mengemas 19 laga markas sendiri. Bahkan, di musim lalu saat Barca harus puas mengakhiri musim di posisi kedua, Blaugrana hanya kehilangan tujuh poin dari 19 laga di Camp Nou. Di musim lalu, Barca meraih 16 kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya sekali kalah.
Kondisi itu membuat Koeman tidak lagi terlalu muluk mengejar target di awal musim untuk meraih gelar Liga Spanyol. Pasalnya, Barca telah tertinggal tujuh poin dari Atletico Madrid yang bertengger di peringkat pertama. Selisih poin itu berpotensi semakin lebar karena Atletico baru menjalani laga ke-14 menghadapi Getafe, Kamis (31/12/2020) dini hari.
Saya harus realistis, perebutan (titel) liga sangat sulit bagi kami. Memang tidak ada yang tidak mungkin, tetapi kami harus memahami jarak poin dengan Atletico sebab mereka sangat kuat dan kebobolan amat sedikit.
”Saya harus realistis, perebutan (titel) liga sangat sulit bagi kami. Memang tidak ada yang tidak mungkin, tetapi kami harus memahami jarak poin dengan Atletico sebab mereka sangat kuat dan kebobolan amat sedikit,” kata Koeman dilansir Marca edisi Rabu (30/12/2020).
Meski begitu, bek Barca, Junior Firpo, tidak sepakat dengan sang pelatih. Menurut dia, musim ini masih panjang sehingga target untuk meraih gelar liga masih mungkin dicapai.
”Kami akan berusaha membalikkan segala hasil buruk ini di laga selanjutnya. Kami ingin memenangi pertandingan tersisa di musim ini,” kata bek berusia 24 tahun itu seperti dikutip Sport.
Josep M Artells, Wakil Direktur Mundo Deportivo, menilai, kegagalan meraih kemenangan atas Eibar, yang menjadi laga terakhir di tahun ini, merangkum penampilan buruk Blaugrana di Liga Spanyol selama 2020. Ketika mengakhiri tahun 2019, Barca berada di urutan pertama, tetapi melepaskan kesempatan emas mempertahan titel liga di 10 laga terakhir musim 2019-2020. Kemudian, Barca menutup 2020 dengan berada di posisi keenam. Itu merupakan posisi terburuk Barca di akhir tahun dalam satu dekade terakhir.
”Barcelona kian terlihat inferior dalam persaingan di La Liga. Hal itu utamanya disebabkan penampilan Barca yang terlalu baik kepada tim di papan bawah sehingga bisa membawa pulang poin dari Camp Nou,” tulis Artells.
Membuang peluang
Dalam laga melawan Eibar, yang berada di peringkat ke-15, Barcelona kembali gagal tampil efektif di lini depan. Selama 90 menit, Barca menguasai 74 persen penguasaan bola dengan menciptakan 16 tembakan. Namun, sejumlah peluang itu, termasuk penalti yang dieksekusi penyerang Martin Braithwaite, gagal dimanfaatkan untuk menjadi gol.
Gol Barca hanya diciptakan oleh Ousmane Dembele di menit ke-67. Itu adalah gol penyama kedudukan setelah Eibar unggul lebih awal lewat sepakan Kike di menit ke-57. Bermain tanpa sang kapten, Lionel Messi, kata Koeman, menjadi salah satu penyebab timnya kurang tajam di depan gawang lawan.
Menurut Koeman, timnya terlalu banyak membuang peluang sehingga harus menerima dengan berat hati hanya meraih satu poin dari Eibar. Di sisi lain, lanjut pelatih asal Belanda itu, skuadnya kembali melakukan kesalahan di lini belakang yang menghasilkan peluang terbaik bagi Eibar di laga itu.
Sebelumnya, kesalahan lini belakang juga telah menyebabkan Barcelona tumbang dari tim semenjana, seperti Cadiz dan Getafe, kemudian ditahan imbang oleh Alaves.
”Sebuah kesalahan membuat kami kebobolan, tetapi tidak ada yang patut disalahkan. Semua orang bisa gagal, termasuk kegagalan kami memaksimalkan sejumlah peluang penting, seperti penalti di babak pertama,” ujar Koeman.
Adapun gol Kike tercipta berkat memanfaatkan kekeliruan bek Barca, Ronald Araujo, dalam mengontrol bola dengan baik di garis tengah lapangan. Bola mampu direbut Kike yang kemudian tidak kesulitan menaklukkan kiper Barca, Marc-Andre ter Stegen.
”Kesalahan itu tidak seharusnya terjadi. Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas kegagalan kami meraih tiga poin. Kami harus bangkit karena kami adalah Barcelona yang selalu berjuang hingga akhir musim,” ujar Araujo dilansir AS.
Sementara itu, meraih poin di Camp Nou adalah catatan bersejarah bagi Eibar. Sejak merasakan persaingan di La Liga pada musim 2014-2015, Eibar telah tujuh kali bertanding ke markas Barca. Dalam enam laga sebelumnya, Eibar selalu pulang tanpa poin.
Oleh karena itu, menahan imbang Barca di laga ke-15 Liga Spanyol musim ini di Camp Nou terasa istimewa bagi Pelatih Eibar Jose Luis Mendilibar.
”Ini adalah raihan satu poin yang setara dengan kemenangan bagi kami. Hasil ini adalah berkat kerja keras seluruh pemain serta keberuntungan yang kami dapatkan karena mereka (Barca) bermain tanpa Messi dan gagal mengeksekusi penalti,” kata Mendilibar seperti dikutip Marca.