Penggemar tenis masih akan merindukan kehadiran petenis flamboyan Roger Federer. Pengoleksi 20 trofi juara Grand Slam itu bakal absen di Australia Terbuka 2021 karena pemulihan cedera.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Pengumuman absennya Roger Federer dalam Grand Slam Australia Terbuka 2021 hanya berselang sepekan setelah dinobatkan sebagai petenis favorit penggemar di ajang Penghargaan ATP 2020. Absennya dia di Melbourne Park akan menambah kerinduan penggemar tenis atas Federer, apalagi dia belum pasti bisa tampil pada Australia Terbuka edisi 2022 karena usianya akan menginjak 40 tahun saat itu.
Ketika tenis berupaya mendapatkan perhatian di tengah pandemi Covid-19 dan di antara kompetisi olahraga populer lainnya, Federer biasanya menjadi jawaban atas tantangan itu. Dengan gaya bermain elegan, prestasi tinggi, penampilan modis, dan kepribadian yang humoris, Federer tak hanya menjadi bintang di arena tenis, tetapi juga ikon global.
Maka, meskipun hanya sekali tampil, yaitu di Australia Terbuka, sepanjang tahun ini, Federer tetap menjadi petenis favorit pilihan penggemar. Sayangnya, penggemar tenis, khususnya pendukung petenis asal Swiss dengan 20 gelar juara Grand Slam, itu harus menahan rindu untuk kembali menyaksikan gaya bermainnya yang flamboyan seperti penari.
”Roger telah mengalami kemajuan pesat setelah operasi. Namun, setelah berkonsultasi dengan tim, dia memutuskan bahwa hal terbaik jangka panjang adalah bertanding setelah Australia Terbuka,” ujar Tony Godsick, manajer Federer, mengenai alasan absennya kliennya itu, Senin (28/12/2020).
Keputusan tersebut sebenarnya tidak begitu mengejutkan. Pada Oktober, Federer menyatakan akan tampil di Australia Terbuka 2021. Namun, dia meragukan kesiapannya, dua bulan kemudian.
Mundurnya penyelenggaraan Australia Terbuka, dari 18-31 Januari menjadi 8-21 Februari 2021, tidak lantas memberi waktu yang cukup bagi Federer untuk bisa tampil dengan standar yang dibutuhkan dalam bersaing di Grand Slam. Butuh tujuh kemenangan beruntun selama dua pekan untuk menjuarai turnamen paling bergengsi di tenis itu.
Dia (Federer) hanya akan tampil jika yakin bisa bermain dalam tujuh laga dengan format best of five sets. Maka itu, Roger masih bisa menjuarai Grand Slam.
Hanya kalah dari Djokovic
Absennya Federer di Australia Terbuka menjadi yang pertama sejak debutnya pada 1999. Dalam 22 penampilan beruntun di sana, dia meraih enam gelar juara dari tujuh final plus delapan semifinal lainnya. Jumlah gelar juaranya di Australia hanya kalah dari Djokovic dengan delapan gelar.
Meskipun keputusan absen pada Australia Terbuka 2021 diambil untuk memperpanjang perjalanan kariernya—yang telah berlangsung 22 tahun—muncul kekhawatiran semifinal versus Novak Djokovic di Melbourne Park, Januari lalu, menjadi penampilan terakhir Federer pada Grand Slam itu. Sejauh ini, belum ada petenis yang mampu menjuarai Grand Slam ketika menginjak usia di atas 40 tahun.
Ken Rosewall (Australia) menjadi juara Grand Slam tertua ketika menjuarai Australia Terbuka 1972 pada usia 37 tahun 63 hari. Dia bermain di Grand Slam hingga berusia 43 tahun. Adapun Jimmy Connors kalah dari Ivan Lendl pada final AS Terbuka 1992 dalam usia 40 tahun.
Meski demikian, dua tokoh tenis, John Newcombe dan Roger Rasheed, yakin Federer masih bisa tampil di Australia Terbuka 2022 berkat gaya khasnya. ”Cara bermainnya, dengan gerakan dan pukulan yang mengalir, tidak memunculkan tekanan besar pada sendi-sendinya,” kata Newcombe, tujuh kali juara Grand Slam, dikutip media Australia, The Age.
Rasheed, yang pernah melatih Lleyton Hewitt, Gael Monfils, Jo-Wilfred Tsonga, dan Grigor Dimitrov, menambahkan, kebiasaan Federer yang sangat selektif dalam memilih turnamen turut memperpanjang masa kariernya. ”Dia hanya akan tampil jika yakin bisa bermain dalam tujuh laga dengan format best of five sets. Maka itu, Roger masih bisa menjuarai Grand Slam,” katanya.
Faktor kecintaan
Melihat kecintaan pada olahraga tenis yang telah dilakukannya sejak berusia tiga tahun, maka tidak diragukan bahwa perjalanan karier Federer masih bisa diperpanjang. Dunia tenis profesional telah membuktikan adanya atlet yang masih aktif pada usia 40-an tahun.
Namun, cedera yang telah mengubah kondisi fisiknya membuat kelanjutan karier sang maestro menjadi teka-teki. Apalagi, dalam pidato setelah menerima penghargaan sebagai atlet putra Swiss Terbaik dalam 70 tahun terakhir, dua pekan lalu, Federer membuat pernyataan yang menjadi enigma soal kelanjutan kariernya.
”Semoga masih ada yang bisa dilihat dari saya pada tahun depan. Namun, jika apa yang terjadi nanti tidak seperti itu, keberadaan saya pada acara penghargaan ini menjadi akhir yang sangat luar biasa,” katanya.