Persaingan masa depan Formula 1 tidak akan jauh dari pusaran panas dua pebalap muda brilian, Charles Leclerc dan Max Verstappen. Pebalap yang sama-sama kelahiran 1997 itu telah memiliki persaingan panas sejak di gokar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MONAKO, SABTU – Persaingan panas selalu mengiringi Charles Leclerc dan Max Verstappen saat mereka berada di lintasan balap yang sama. Mereka pernah menjalani pertarungan ketat pada level gokar yang berlanjut hingga keduanya memacu mobil Formula 1.
Persaingan panas seperti pada seri Austria musim 2019 lalu bukanlah yang pertama, juga yang terakhir. Pada musim 2020, mereka kembali terlibat insiden di seri Sakhir, Bahrain, yang membuat mereka tak bisa melanjutkan balapan. Leclerc bahkan mendapat hukuman.
Leclerc mengakui persaingan dengan Verstappen di level gokar terbawa hingga ke Formula 1, meskipun hubungan personal mereka kini sudah membaik. Salah satu persaingan mereka yang pernah diungkap di laman Formula 1 adalah saat bersaing di Kejuaraan Dunia KF3 pada 2011.
Kala itu, mereka terlibat persaingan panas. Mobil mereka berdampingan di lintasan, ruang mendahului terbuka, tetapi kemudian terjadi senggolan. Sundulan dari mobil Leclerc membuat Verstappen keluar lintasan dan tidak bisa melanjutkan balapan.
“Ketika masih anak-anak, kami bahkan tidak bisa saling bertemu. Akan tetapi, sekarang waktu telah berlalu dan kami lebih dewasa. Kami berbincang dan melakukan kemajuan besar. Max orang yang baik, tetapi ketika kami mengenakan helm, persaingan yang kami miliki di gokar kembali muncul,” ujar Leclerc dalam wawancara dengan Sky Italia yang dikutip media Spanyol Marca, Sabtu (26/12/2020).
Naik jenjang
Persaingan pebalap Ferrari dan Red Bull itu sudah diperkirakan saat Leclerc menyusul Verstappen naik jenjang ke Formula 1 pada 2018. Pada musim pertama Leclerc di ajang “jet darat” itu bersama Sauber, mereka belum terlibat persaingan ketat. Saat itu, Verstappen sudah menjalani tiga tahun musim penuh di F1. Ia juga telah satu setengah musim membela tim kuat, Red Bull, setelah promosi dari Toro Rosso.
Mereka menjalani balapan panas pada musim 2019 di seri Austria. Verstappen melakukan manuver sangat agresif untuk mendahului Leclerc di tikungan 3 lap ke-69. Leclerc keluar lintasan dan Verstappen memenangi balapan. Leclerc, yang memacu Ferrari, meradang. Akan tetapi, Verstappen menilai jika manuver seperti itu dilarang, maka F1 kehilangan makna.
Leclerc dan Verstappen kembali terlibat perseteruan pada seri Sakhir di Sirkuit Internasional Bahrain pada musim 2020. Leclerc, yang berusaha mendahului Sergio Perez, justru menabrak mobil pebalap Racing Point itu serta membuat Verstappen keluar lintasan untuk menghindari tabrakan.
Namun, mobil Verstappen menabrak pembatas dan tidak bisa melanjutkan balapan. Leclerc juga keluar dari balapan dan kemudian dijatuhi hukuman mundur tiga posisi start pada balapan berikutnya. Verstappen melabeli manuver itu sebagai "tindakan yang bodoh".
Verstappen menjadi satu-satunya pebalap yang mampu mengusik dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.
Rivalitas legendaris
Persaingan antara Leclerc dan Verstappen itu berpotensi menjadi rivalitas legendaris di masa depan. Leclerc yang 16 hari lebih muda dari Verstappen telah menunjukan dirinya memiliki teknik membalap yang brilian, tak kalah dengan Verstappen. Musim ini, pebalap asal Monegasque itu memang sulit bersaing karena Ferrari SF1000 tidak kompetitif.
Sebaliknya, Verstappen menjadi satu-satunya pebalap yang mampu mengusik dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.
Musim depan, Leclerc kemungkinan akan bisa kembali bersaing merebut podium dengan mobil baru Ferrari, SF21. Mobil perbaikan SF1000 itu diharapkan bisa bersaing dengan versi upgrade mobil Mercedes W11 dan Red Bull RB16. Sejauh ini, performa Verstappen memang lebih unggul dibandingkan Leclerc.
Namun, pada musim 2022 yang menjadi musim perdana era perubahan aturan di F1, persaingan bisa kembali ke awal. Ferrari sudah menyiapkan mobil yang diyakini kompetitif, sedangkan Red Bull belum menentukan mesin yang akan dipakai menyusul keputusan Honda meninggalkan F1 pada akhir musim 2021. Salah satu opsi yang kini menjadi pertimbangan serius Red Bull adalah tetap menggunakan mesin, personel, dan teknologi Honda, dengan sistem sewa.