Derbi London musim ini antara Arsenal versus Chelsea akan berlangsung dengan kondisi timpang. Tuan rumah Arsenal yang sedang terpuruk harus menjamu tim tamu yang sedang naik daun.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, JUMAT – Rival sekota, Arsenal dan Chelsea, hanya terpisah jarak setengah jam berkendara dari markas masing-masing. Namun, kedekatan itu bertolak belakang dengan nasib kedua tim saat ini. Chelsea sedang menikmati masa indah bersama Frank Lampard, sedangkan Arsenal meratapi periode terburuk bersama Mikel Arteta.
Chelsea nyaman di papan atas klasemen Liga Inggris, ketika Arsenal berjibaku di papan bawah. Realitas miris itulah yang mengiringi Derbi London, saat Arsenal menjamu Chelsea, pada Minggu (27/12/2020) dini hari WIB, di Stadion Emirates.
Bagi Arteta, derbi nanti adalah perjudian terbesar dalam karier kepelatihannya. Setelah tidak mampu membawa “Si Meriam” menang dalam 7 laga Liga Inggris, hasil buruk melawan Chelsea bisa mendorongnya ke jurang pemecatan.
Selama dua bulan terakhir, Arsenal bukan hanya krisis kreativitas, tetapi juga disiplin dan kepercayaan diri. Situasi serba krisis pun membuat Arteta yang selalu optimistis mulai sedikit ragu. Dia berkata, skuadnya akan sulit bangkit lagi jika gagal meraih hasil positif di periode sulit akhir tahun, salah satunya laga derbi.
Di momen darurat ini, Tim Sherwood, pengamat Liga Inggris, menyarankan Arteta memainkan pemain muda akademi seperti Emile Smith Rowe dan Folarin Balogun. Mereka menawarkan nilai lebih dibandingkan mayoritas pemain senior yang kehilangan gairah.
Tim ini tidak punya identitas. Lebih baik mereka fokus ke jangka panjang. Mainkan bocah-bocah muda dan lihat siapa yang berhasil mengatasi tekanan.
“Tim ini tidak punya identitas. Lebih baik mereka fokus ke jangka panjang. Mainkan bocah-bocah muda dan lihat siapa yang berhasil mengatasi tekanan,” kata mantan manajer Tottenham Hotspur tersebut.
Arteta bisa bercermin dengan Lampard musim lalu. Ketika itu, Lampard sukses memanfaatkan banyak pemain muda di tengah kondisi hukuman larangan transfer selama semusim. Hasilnya sangat positif, “Si Biru” finis dalam empat besar.
Menurut Jamie Redknapp, gelandang legendaris Liga Inggris, hanya 3-4 pemain di skuad Arsenal yang punya mental petarung. Sisanya, skuad senior seperti, David Luiz dan Granit Xhaka, hanya pemain inkonsisten yang lebih sering membebani tim.
Karena itu, Arteta dihadapkan dengan pilihan sulit jelang derbi. Sang manajer asal Spanyol butuh pemain berpengalaman untuk laga besar nanti, tetapi tidak ada pemain yang bisa mengambil tanggung jawab tersebut. Apalagi kapten tim Pierre-Emerick Aubameyang dan gelandang utama Thomas Partey diragukan tampil akibat cedera.
Krisis ini yang akan dimanfaatkan oleh skuad asuhan Lampard. Bagi Lampard, ini adalah kesempatan timnya merebut tiga poin sekaligus menaikkan moral dengan kemenangan dalam derbi. Kedua hal itu sangat penting jika mereka ingin juara musim ini.
“Banyak perkembangan yang terlihat dari tim ini dibandingkan awal musim. Kami ingin menantang perebutan gelar musim ini. Kami sadar hal itu bisa dicapai selangkah demi selangkah (termasuk menang lawan Arsenal),” kata Lampard.
Seperti yang sudah terjadi sepanjang musim, lini depan kedua tim juga akan menjadi pembeda dalam laga derbi. Chelsea datang dengan modal lebih karena punya lini serang tajam yang sudah menghasilkan 29 gol. Sementara itu, Arsenal harus berhadapan lagi dengan minim kreativitas yang memaksa kekeringan gol sepanjang musim (12 gol).
Meski begitu, derbi sering kali menyajikan sesuatu yang berbeda di lapangan. Keunggulan di atas kertas tidak berlaku ketika rivalitas masing-masing skuad sudah berbicara dalam lapangan.
Pengamat Sky Sports Joe Lewis justru memprediksi Arsenal lebih berpeluang menang. “Si Meriam” memang sudah tidak menang dalam lima laga kandang terakhir, empat di antaranya berujung kekalahan.
Namun, mayoritas kekalahan itu menghadapi tim dengan garis pertahanan rendah. Situasi ini akan berbeda 180 derajat ketika melawan tim menyerang seperti Chelsea. Arteta yang sudah kembali menggunakan formasi favoritnya, 3-4-3, bisa mengancam dengan serangan balik.
“Ketika melawan tim besar, Arsenal sulit untuk dikalahkan. Terbukti dari sekian hasil buruk belakangan ini, salah satu kemenangan yang diraih justru menang lawan Manchester United di Old Trafford. Arsenal juga menang dalam 6 dari 10 laga melawan tim enam besar sejak Juli tahun lalu,” ungkap Lewis. (AP/REUTERS)