Leicester City ingin membalaskan dendam kepada Manchester United yang mengubur impian mereka lolos ke Liga Champions musim lalu. Kemenangan diperlukan “Si Rubah” untuk menjaga posisi dua.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LEICESTER, JUMAT – Menghadapi Manchester United di laga Boxing Day Liga Inggris, Sabtu (26/12/2020) pukul 19.30 WIB, di Stadion King Power, adalah momen tepat bagi Leicester City untuk mendapatkan penawar luka karena gagal menembus zona Liga Champions musim lalu. Tiga poin memiliki makna berlipat bagi Leicester yang mulai bermimpi untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris.
Kemenangan atas MU akan menjadi pembalasan setimpal bagi Leicester yang kalah 0-2 dari MU di laga terakhir musim lalu, sehingga harus puas bermain di Liga Europa musim ini. Raihan poin penuh dibutuhkan tim berjuluk “Si Rubah” itu untuk menjaga posisi di peringkat kedua Liga Inggris dan menjaga selisih poin dari Liverpool, sang pemuncak klasemen. Di sisi lain, Leicester berkesempatan untuk mengakhiri rekor 10 kemenangan beruntun MU di laga tandang.
Namun, apabila kalah, posisi Leicester sekali lagi akan dikudeta oleh “Setan Merah”. Kedua tim hanya berselisih satu poin di tangga klasemen sementara Liga Inggris hingga pekan ke-14. Leicester memiliki 27 poin dan berselisih empat poin dari Liverpool, sedangkan MU berada di posisi ketiga dengan perolehan 26 poin. Adapun MU baru memainkan 13 laga di musim ini.
Memahami pentingnya laga melawan MU, pemilik Leicester, Khun Aiyawatt Srivaddhanaprabha secara khusus memberikan motivasi kepada pemainnya untuk laga Boxing Day dalam surat ucapan perayaan Natal.
Khun menyatakan, Leicester harus menjaga momentum usai mampu mencatatkan kemenangan 0-2 atas Tottenham Hotspur, pekan lalu. Menurut dia, timnya semakin dekat dengan posisi pertama, sehingga hasil setiap pertandingan memiliki arti besar bagi peringkat di papan klasemen.
“Tantangan besar ada di depan mata dimulai dengan laga menghadapi MU. Meskipun seluruh pertandingan liga akan berjalan sulit, tetapi kami percaya diri memiliki kemampuan untuk bersaing di papan atas,” ujar Khun dilansir laman klub, Jumat (25/12/2020).
Bek Leicester, Jonny Evans, mengatakan, laga melawan MU tidak akan berjalan mudah karena penampilan luar biasa “Setan Merah” dalam beberapa laga terakhir. Meski begitu, lanjut Evans, timnya telah membuktikan diri mampu mengalahkan sejumlah klub kuat, seperti Manchester City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur, di musim ini.
“Kami berusaha untuk melupakan kejadian buruk di akhir musim lalu ketika kalah dan merelakan tiket Liga Champions. Kami telah belajar banyak hal dari kegagalan itu, sehingga akan menghadirkan permainan yang berbeda untuk memberikan hadiah Natal yang indah bagi para fans,” kata Evans, yang menyumbangkan tiga trofi Liga Inggris untuk MU, kepada LCFC TV.
Terkait taktik yang akan diturunkan saat menghadapi MU, Manajer Leicester Brendan Rodgers menekankan, dirinya akan mempertahankan mayoritas pemain yang meraih kemenangan atas Spurs. Rodgers memastikan, penyerang, Jamie Vardy, bisa diturunkan sejak menit awal, meskipun sempat menderita cedera paha di akhir laga, pekan lalu.
Kami memiliki enam hari waktu istirahat yang memberikan kesempatan bagi beberapa pemain untuk memulihkan diri. Kami siap menghadapi laga di akhir pekan ini dengan kondisi lebih segar dari sisi fisik dan bersemangat secara mental.
“Kami memiliki enam hari waktu istirahat yang memberikan kesempatan bagi beberapa pemain untuk memulihkan diri. Kami siap menghadapi laga di akhir pekan ini dengan kondisi lebih segar dari sisi fisik dan bersemangat secara mental,” ucap Rodgers.
Perkuat tim
Setelah meraih dua kemenangan beruntun di Liga Inggris, MU mulai naik ke papan atas. “Setan Merah” hanya berjarak lima poin dari Liverpool dengan tabungan satu laga lebih banyak. Oleh karena itu, berbagai pihak mulai menilai MU memiliki peluang besar untuk kembali menjadi kandidat juara Liga Inggris.
Menurut Mark Lawrenson, pakar sepak bola BBC, MU secara perlahan mampu menunjukkan diri sebagai tim yang pantas berada di papan atas Liga Inggris musim ini. “Bersama Manchester City, MU sangat difavoritkan untuk menjadi pesaing sengit Liverpool. Mereka memiliki banyak kualitas untuk bersaing merebut titel liga,” ujar Lawrenson.
Mengetahui besarnya harapan para pendukung agar MU mampu bersaing dengan rival abadi, Liverpool, untuk memperebutkan puncak klasemen, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer menekankan, timnya enggan membicarakan persaingan juara liga terlalu dini.
“Ada banyak kebisingan di sekitar MU yang menginginkan kami merebut titel liga, tetapi saya tidak peduli. Bagi kami yang terpenting tim ini mampu berkembang di setiap pertandingan, sebab itu adalah satu-satunya cara agar bisa bersaing untuk apapun di akhir musim nanti,” kata Solskjaer seperti dikutip Daily Mail.
Di musim ini, Solskjaer telah memoles mental bertanding skuad MU. Meskipun cenderung memulai laga dengan lambat dan kebobolan lebih dulu, “Setan Merah” mampu berbalik unggul untuk meraih kemenangan di akhir pertandingan.
Dari 13 pertandingan musim ini, MU kemasukan gol lebih dahulu dari lawan dalam 8 laga. Jumlah itu hanya lebih unggul dari dua tim peringkat terbawah, yaitu Sheffield United dan West Bromwich Albion yang selalu tertinggal di 10 pertandingan.
Dalam 8 pertandingan yang kebobolan lebih awal itu, MU selalu berhasil meraih tiga poin. Bahkan, secara total “Setan Merah” mencetak 18 gol dari kedelapan laga itu. (AFP)