LeBron James memaksakan tampil di laga Natal meski dibayangi cedera engkel. Misinya, menghangatkan para penggemar di tengah musim dingin yang mulai menjamah Amerika Serikat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Bagi LeBron James, edisi laga spesial Natal sudah menjadi sebuah ritual yang mesti dijalankan setiap tahun. Apa pun akan dilakukan demi bisa bermain dalam edisi yang selalu mengundang jumlah penonton terbanyak itu, termasuk ketika harus menahan rasa sakit di engkel kaki seperti musim ini.
”Saya akan siap untuk besok di hari Natal. Saya tidak pernah melewatkan laga edisi Natal (selama berkarier) dan saya tidak merencanakan untuk melewatkan satu di antaranya pada besok,” kata megabintang Los Angeles Lakers tersebut, Kamis (24/12/2020) waktu setempat.
Kesialan menerpa pemain berjuluk ”Sang Raja” tersebut jelang laga Natal. Dia mengalami masalah di engkel kaki ketika tampil di laga pembuka, Selasa lalu, melawan rival sekota, Los Angeles Clippers. Sudah mengalami cedera, laga itu juga berakhir dengan kekalahan sang juara bertahan, Lakers.
James sempat menepi selama 8 menit terakhir dalam laga tersebut. Dalam tayangan ulang, engkel kirinya terlihat tertekuk ketika melompat. Cedera itu membuat pemain serba bisa ini berjalan keluar lapangan sambil meringis kesakitan.
Cedera ringan itu menghadirkan spekulasi absennya James dalam laga besok. Sesuai jadwal NBA, Lakers akan menghadapi tim ”kuda hitam” Dallas Mavericks di Staples Center. Jadwal ini termasuk dalam 1 dari 5 laga spesial yang akan disiarkan televisi nasional Amerika Serikat dalam edisi Natal.
Namun, James menegaskan, dirinya baik-baik saja. Saat ini, dia hanya ingin berbagi kebahagiaan Natal dengan para pendukung. Pebasket 35 tahun ini mau menghangatkan para penggemar dengan keseruan pertandingan di tengah musim dingin yang tengah berlangsung sejak awal pekan.
Orang-orang telah membuka hadiah. Semua orang senang. Ini adalah hari untuk memberi (kebahagiaan). Kemudian, di Staples Center, saya mendapat kesempatan bermain pada Natal sebagai Laker. Rasanya akan indah untuk berbagi kebahagiaan dari sini.
”Orang-orang telah membuka hadiah. Semua orang senang. Ini adalah hari untuk memberi (kebahagiaan). Kemudian, di Staples Center, saya mendapat kesempatan bermain pada Natal sebagai Laker. Rasanya akan indah untuk berbagi kebahagiaan dari sini,” kata pebasket yang digadang-gadang sebagai terbaik abad ke-21 tersebut.
Tanpa penonton, menurut James, pasti akan banyak yang berubah di dalam arena. Namun, hal itu yang membuatnya lebih termotivasi lagi, untuk memberikan kebahagiaan bagi para pendukung yang tidak bisa hadir.
”Tidak akan sama tanpa penonton, tanpa perayaan dan lampu-lampu meriah. Ini perasaan yang sangat berbeda. Hanya ada pemainan basket nanti, yang mana baik-baik saja. Tujuan kami adalah menghibur. Ketika Anda di lapangan, Anda selalu berharap bisa menghibur sebanyak mungkin orang. Itu yang kami inginkan,” ujarnya.
Spesial individu
Sejak musim debutnya, James memang terkenal sebagai salah satu pemain paling total ketika edisi Natal. Tak heran, musim ini dia tetap ingin bermain meski diganggu cedera.
Di antara keinginan menghibur, Sang Raja juga punya misi lain dalam edisi spesial nanti. Totalitas selama ini telah mendekatkannya menjadi pemegang rekor dalam beberapa kategori di laga Natal.
Pemain dengan IQ basket tertinggi ini bisa saja memecahkan rekor jumlah poin di laga Natal yang dipegang oleh sang legenda Kobe Bryant (395). James, di peringkat ketiga terbanyak sementara, butuh setidaknya 35 poin dalam laga nanti untuk melampaui Bryant.
James juga bisa menyamai rekor mantan rekannya, Dwyane Wade, sebagai pebasket dengan kemenangan terbanyak di laga Natal (10 kali). Saat ini, James sudah merasakan 9 kemenangan dalam 17 musim berkarier.
Lebih dari itu semua, James akan bertemu dengan bintang muda Mavericks, Luka Doncic. Banyak pengamat menilai, laga ini sengaja dipasangkan ketika Natal agar menjadi batu loncatan Doncic sebagai wajah NBA selanjutnya.
Bisa dikatakan, James sebagai wajah NBA selama dekade 2010-an akan menyerahkan takhtanya ke tangan Doncic. Namun, Sang Raja akan menguji dulu kepantasan dari pangeran muda asal Slovenia tersebut.
Hanya saja, kekhawatiran terbesar adalah kondisi James itu sendiri. Di musim ke-18 bermain, dia bukanlah pemain muda seperti dulu lagi. Usianya akan genap 36 tahun pada akhir Desember nanti.
Kondisi tersebut memaksanya harus esktra berhati-hati menjaga tubuh. Apalagi, jeda antamusim kali ini merupakan yang terpendek sepanjang sejarah NBA, yang artinya banyak pemain belum benar-benar siap. Jika dipaksakan, hiburan yang ditawarkan James bisa berubah seketika jadi bencana. (AP)