Kemenangan atas Real Sociedad kian mengokohkan Atletico Madrid di pucuk klasemen. Pelatih Atletico Diego Simeone menuntut konsistensi anak asuhannya untuk mempertahankan penampilan hingga akhir musim.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SAN SEBASTIAN, RABU — Atletico Madrid semakin nyaman berada di puncak klasemen Liga Spanyol. Kematangan taktik dan kolektivitas skuad membuat ”Los Rojiblancos” mampu mengatasi tekanan di setiap pertandingan untuk konsisten membawa pulang tiga poin.
Setelah tumbang dari Real Madrid dalam derbi Madrid, 13 Desember, Atletico tancap gas meraih dua kemenangan beruntun untuk menjaga keunggulan poin di klasemen. Pada Rabu (23/12/2020) dini hari WIB, Atletico menumbangkan tim peringkat ketiga, Real Sociedad, 2-0, dalam laga yang berlangsung di Stadion Anoeta, markas Sociedad.
Berkat kemenangan itu, Atletico kokoh di puncak klasemen dengan 32 poin dari 13 laga. Jumlah poin Atletico berpeluang dikejar Real yang memainkan laga pekan ke-15 melawan Granada, Kamis dini hari ini. Namun, Los Rojiblancos mempunyai tabungan dua laga yang menjadi kesempatan memperlebar keunggulan poin di posisi pertama Liga Spanyol 2020-2021.
Meskipun memegang kendali perebutan gelar liga, Pelatih Atletico Diego Simeone enggan menganggap skuadnya lebih diunggulkan daripada dua penguasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Simeone menambahkan, perjalanan musim masih panjang sehingga ia hanya meminta skuadnya mampu menjaga konsistensi untuk meraih tiga poin di setiap laga.
”Ada 25 laga tersisa di liga. Kami hanya memikirkan meraih kemenangan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya,” ucap Simeone, seperti dikutip Marca, Rabu (23/12/2020).
Raihan tiga poin dari markas Sociedad didapat berkat dua gol dari bek Mario Hermoso pada menit ke-49 dan gelandang Marcos Llorente pada menit ke-74. Dalam laga di Anoeta itu, Atletico menampilkan kembali identitas utama sebagai tim yang menjadikan pertahanan sebagai poros utama permainan. Dari statistik laga, Atletico membiarkan tuan rumah mendominasi penguasaan bola dengan total 60 persen.
Atletico memang hanya menguasai 40 persen, tetapi anak asuh Simeone lebih unggul dalam mengoleksi peluang. Selama 90 menit, Los Rojiblancos mencatat delapan tembakan dengan tiga tembakan mengarah ke gawang. Adapun Sociedad membuat enam tembakan, dengan hanya satu tembakan mengarah ke gawang Atletico yang dikawal Jan Oblak. Tembakan itu baru tercipta di menit ke-83 lewat tendangan bebas Martin Merquelanz yang mampu ditepis Oblak.
”Seluruh laga penting bagi kami, tetapi melawan Sociedad adalah salah satu pertandingan terpenting di musim ini. Kami mampu meraih kemenangan, kini kami harus melupakan kemenangan itu dan memikirkan laga selanjutnya melawan Getafe,” kata Hermoso (25).
Membawa pulang tiga poin dari Anoeta menjadi catatan bersejarah bagi Simeone. Pelatih asal Argentina itu mencatatkan kemenangan ke-300 sebagai pelatih Los Rojiblancos. Sejak menjadi juru taktik Atletico, 23 Desember 2011, Simeone telah memimpin timnya dalam 499 pertandingan.
Dengan prestasi individu yang bersejarah itu, Simeone hanya membutuhkan sembilan kemenangan lagi untuk memecahkan rekor milik mendiang Luis Aragones sebagai pelatih Atletico dengan raihan tiga poin terbanyak sepanjang sejarah. Selama melatih Atletico dalam empat periode, yakni 1974-1980, 1982-1987, 1991-1993, dan 2001-2003, Aragones mencatat 308 kemenangan dalam 610 pertandingan.
”Sembilan tahun di Atletico adalah capaian terbaik bagi karier saya. Apa yang saya raih tidak akan berarti apabila kami tidak mampu menunjukkan pertumbahan klub di musim ini. Oleh karena itu, kami harus buktikan diri telah semakin berkembang sebagai sebuah tim di atas lapangan,” ujar Simeone.
Kandidat terkuat
Pelatih Sociedad Imanol Alguacil menilai, Atletico adalah tim terbaik yang dihadapi anak asuhannya di liga musim ini. Sebelumnya, Sociedad mampu menahan imbang Real (0-0) dan tumbang dari Barcelona (1-2).
”Mereka (Atletico) adalah tim yang sangat kompetitif dengan kualitas luar biasa dan kekuatan fisik yang mengagumkan. Jika mereka mampu menjaga level permainan saat ini, sangat jelas mereka adalah kandidat utama juara La Liga,” kata Alguacil.
Mantan pemain Atletico, Kiko Narvaez, menilai, Simeone menunjukkan kepiawaiannya dalam meramu taktik yang sesuai dengan komposisi pemainnya. Di musim ini, lanjut Narvaez, Atletico memiliki identitas sebagai tim dengan pertahanan kokoh serupa ketika meraih gelar liga pada musim 2013-2014. Ia mengapresiasi trio bek Atletico, yaitu Hermoso, Felipe, dan Stefan Savic, yang melindungi Oblak dari gempuran pemain depan Sociedad.
”Ketiganya memberikan malam yang sunyi bagi Oblak karena tidak banyak bekerja menahan serangan lawan. Simeone telah menegaskan karakter skuadnya, yaitu tim di atas nama besar pemain,” tulis Narvaez dalam kolomnya di harian olahraga AS edisi Rabu. Narvaez adalah bagian dari skuad Atletico yang mempersembahkan gelar liga pada edisi 1995-1996.
Formasi baru Barca
Pada laga lain, Barcelona mengalahkan tim zona degradasi, Real Valladolid, dengan skor 3-0. Gol Barca diciptakan oleh Clement Lenglet, Martin Braithwaite, dan Lionel Messi.
Kemenangan itu mendongkrak peringkat Barca ke posisi kelima. Barca mengemas 24 poin dari 14 pertandingan. Tim berjuluk ”Blaugrana” itu hanya tertinggal dua poin dari Sociedad dan Villarreal yang berada di peringkat ketiga dan keempat.
Laga melawan Valladolid menjadi momen pertama bagi Pelatih Barca Ronald Koeman mencoba formasi dengan tiga bek. Koeman menurunkan Lenglet bersama Ronald Araujo dan Oscar Mingueza sebagai trio bek tengah.
”Kami perlu mengubah formasi untuk memperkokoh lini pertahanan dan mengeluarkan kualitas terbaik dari seluruh pemain. Saya senang pemain penting, seperti (Miralem) Pjanic, Messi, dan Pedri, mampu tampil memuaskan untuk menjadi poros utama permainan kami,” kata Koeman. (REUTERS)