Pelatih tunggal putri Indonesia Rionny Mainaky diangkat sebagai Kabid Binpres baru PBSI. Rionny menggantikan legenda bulu tangkis Susy Susanti.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rionny Mainaky resmi menggantikan Susy Susanti sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI periode 2020-2024. Dengan segudang pengalaman internasional, pelatih tunggal putri Indonesia itu dinilai sebagai sosok tepat untuk meningkatkan prestasi tim nasional dan membangkitkan bulu tangkis di daerah-daerah.
Penunjukan Rionny masuk ke dalam struktur kepengurusan Pengurus Pusat PBSI diumumkan langsung pada Rabu (23/12/2020), di Ayana Mid Plaza, Jakarta. Pengumuman disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP PBSI 2020-2024 Agung Firman Sampurna.
Menurut Agung, kinerja Susy selama kepengurusan terdahulu sudah cukup baik. Namun, dia menilai Rionny merupakan sosok yang lebih tepat untuk membantu Indonesia mengembalikan supremasi dunia di bulu tangkis. Pemilihan posisi Kabid Binpres ini dibantu juga oleh klub-klub besar nasional.
Kami melihat profil ini (Rionny) punya kemampuan dan chemistry untuk menjangkau visi kita. Kami membutuhkan pelatih yang punya kemampuan terbukti di internasional. Rionny punya pengalaman 23 tahun berprestasi melatih klub dan timnas di Jepang.
”Kami melihat profil ini (Rionny) punya kemampuan dan chemistry untuk menjangkau visi kita. Kami membutuhkan pelatih yang punya kemampuan terbukti di internasional. Rionny punya pengalaman 23 tahun berprestasi melatih klub dan timnas di Jepang,” kata Agung yang menjabat juga sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut.
Rionny merupakan sosok pelatih yang sukses mengangkat prestasi ganda putra Jepang sejak 2010. Dia menghasilkan beberapa nama pasangan top dunia seperti Hiroyuki Endo – Yuta Watanabe dan Takeshi Kamura – Keigo Sonoda.
Dia juga berpengalaman melatih nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Kepiawaannya di berbagai nomor tersebut sudah terbukti saat melatih klub Jepang, Unysis. Dia sempat melatih beberapa nama tunggal putri top dunia, seperti Ayaka Takahashi dan Nozomi Okuhara.
Prestasi itu yang membuat Rionny ditunjuk sebagai pelatih tunggal putri pelatnas Indonesia pada Maret 2019. Belum genap dua tahun sebagai pelatih, dia sekarang mendapat tugas lebih besar sebagai Kabid Binpres PBSI.
Wakil Ketua Umum II PBSI Eudart Wolok mengatakan, tugas Rionny bukan hanya mengurus program pelatnas. Dia juga akan bertanggung jawab dalam pembinaan prestasi yang akan difokuskan ke daerah. ”Itu yang kita garis bawahi. Pembinaan ke daerah itu. Alasan itu yang membuat kenapa Riony kita anggap cocok,” katanya.
Dalam menjalankan tugas itu, Rionny akan dibantu oleh staf ahli Binpres, Taufik Hidayat dan Ermawati. Sementara itu, Binpres juga akan membawahi beberapa subbidang, yaitu subid pelatnas Eddy Prayitno, subid pengembangan prestasi daerah Ricky Soebagdja, dan subid pengembangan sports science Iwan Hermawan.
PP PBSI akan memberikan waktu kepada Rionny untuk merumuskan formula untuk program terkait pelatnas maupun pembinaan daerah, sekaligus nama-nama yang akan mengisi kursi kepelatihan di pelatnas. Pengumuman program dan target, menurut rencana, selesai pada Januari 2021.
Penunjukkan ini semakin memperkuat warisan Mainaky bersaudara di kancah bulu tangkis nasional. Sebelumnya, Rexy Mainaky telah lebih dulu menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI pada periode 2012-2016.
Rionny merupakan salah satu dari tujuh Mainaky bersaudara. Dia putra ketiga yang adalah kakak dari Rexy dan adik dari Richard Mainaky, pelatih ganda campuran pelatnas Indonesia.
Sementara itu, pergantian mengejutkan terjadi di kursi Sekretaris Jenderal. Sekjen terdahulu Achmad Budiharto digantikan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pemilihan Listyo didasarkan kepada komitmen Polri terhadap bulu tangkis yang bisa memudahkan terselenggaranya ajang-ajang di sejumlah daerah.