Berbagai nasib buruk harus diterima Juventus di pengujung 2020. Kekalahan dari Fiorentina akan memperlebar jarak poin Juventus dari duo Milan yang menguasai dua posisi teratas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, RABU — Juventus secara mengejutkan tumbang dengan skor telak 0-3 dari Fiorentina di Stadion Allianz Arena dalam laga pekan ke-14 Liga Italia, Rabu (23/12/2020) dini hari WIB. Itu adalah kekalahan terbesar yang diderita Juventus di Allianz Arena sejak stadion itu diresmikan pada September 2011.
Hasil nirpoin dari laga kontra Fiorentina merupakan kekalahan perdana yang diterima Andrea Pirlo sebagai pelatih sekaligus mengakhiri tren tak terkalahkan Juventus dalam 12 laga Liga Italia musim ini.
Tidak hanya kalah, ”Si Nyonya Besar” juga harus kehilangan Juan Cuadrado yang menerima kartu merah di menit ke-18. Hukuman keluar lapangan itu diterima pemain sayap asal Kolombia itu setelah dianggap melakukan tekel berbahaya saat berduel dengan gelandang Fiorentina, Gaetano Castrovilli.
Kekurangan satu pemain itu membuat jalan Juventus untuk mengejar ketinggalan 0-1 dari tim tamu semakin berat. Sebelumnya, Fiorentina unggul lewat sepakan kaki kiri Dusan Vlahovic di menit ke-3 melalui skema serangan balik.
Gagal menyamakan kedudukan, derita Juventus semakin terasa parah di 15 menit pengujung laga. Bek sayap, Alex Sandro, justru melakukan bunuh diri saat berupaya mengantisipasi umpan Cristiano Biraghi di menit ke-76. Mantan pemain Juve, Martin Caceres, melengkapi pesta Fiorentina dengan mencetak gol ke gawang Juve yang dikawal Wojciech Szczesny di menit ke-81.
Tidak cukup dengan kebobolan tiga gol, Pirlo harus menarik keluar bek Matthijs de Ligt di menit ke-88 untuk digantikan pemain muda, Gianluca Frabotta. De Ligt mengalami masalah di otot paha kirinya sehingga gagal mengakhiri 10 laga beruntun bermain penuh selama 90 menit.
”Tidak ada alibi atas kekalahan ini karena kami memulai laga dengan sikap yang salah. Kami lamban dan tidak fokus sehingga tak dapat dimungkiri lagi kami harus menerima kekalahan,” ujar Pelatih Juventus Andrea Pirlo kepada Sky Sport.
Seusai menderita kekalahan pertama di Liga Italia musim ini, Pirlo memberikan istirahat bagi pemainnya untuk menjalani liburan Natal dan Tahun Baru. Setelah itu, Juve akan memulai kembali kompetisi dengan mengevaluasi seluruh kesalahan yang terjadi di pertengahan musim ini.
Kekalahan ini membuat Juve semakin tertinggal dari AC Milan dan Inter Milan yang menguasai dua posisi teratas liga. Akibat kalah dari Fiorentina, Juve tertahan di posisi keempat dengan 24 poin sehingga tetap berselisih tujuh poin dari Milan di puncak klasemen.
Milan dan Inter berpeluang menambah poin karena baru akan menjalani laga pekan ke-14, Kamis (24/12/2020) dini hari WIB. Di sisi lain, posisi Juve berpotensi menurun apabila Roma, Sassuolo, Atalanta, dan Lazio bisa meraih poin penuh.
”Kami adalah tim yang kuat, tetapi jika Milan dan Inter berada di peringkat teratas, itu berarti mereka telah menjalani musim lebih baik dari kami sejauh ini. Kami tidak memungkiri bahwa mereka favorit untuk scudetto,” ujar Pirlo.
Akhiri catatan buruk
Kemenangan atas Juventus mengakhiri puasa kemenangan Fiorentina dalam delapan laga Liga Italia terakhir. Selain itu, raihan tiga poin di Allianz Arena mengakhiri catatan 12 musim Fiorentina yang tidak pernah menang di markas Juventus.
Pelatih Fiorentina Cesare Prandelli mengatakan, laga melawan Juventus adalah momen tepat bagi anak asuhannya untuk mengambil risiko dan bermain habis-habisan demi mengakhiri catatan buruk di musim ini. Ia berharap kemenangan atas Juventus bisa meningkatkan kondisi mental pemainnya untuk mengarungi kompetisi di tahun baru nanti.
”Kerja keras kami terbayarkan karena bermain baik untuk membawa pulang tiga poin. Meski harus diakui bermain melawan 10 pemain memberikan kami keuntungan, kami senang dengan hasil ini dan mempersembahkan kemenangan untuk fans yang selalu mendukung di masa sulit,” ujar Prandelli yang juga mendapatkan kemenangan perdana di periode keduanya sebagai pelatih Fiorentina.
Fiorentina mengakhiri 2020 dengan berada di posisi ke-15 dengan perolehan 14 poin.
Kehilangan poin
Sebelum tumbang dari Fiorentina, Juventus telah terlebih dahulu kehilangan tiga poin. Hal itu disebabkan Komite Olimpiade Italia (CONI) menerima banding Napoli yang dihukum kekalahan 0-3 dan pengurangan satu poin dari Lega Serie A dan FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) karena tidak menjalani laga pekan ketiga melawan Juventus, 4 Oktober lalu.
Berkat putusan CONI yang menetapkan kedua tim belum bertanding, Napoli naik ke posisi tiga untuk menggeser Juventus di pekan ke-13. Kedua tim memiliki poin yang sama, tetapi Napoli unggul selisih gol.
Hanya saja, waktu resmi laga tunda itu masih menunggu tersedianya jadwal kosong Juve dan Napoli. Kedua tim tidak memiliki jadwal luang hingga bulan Maret karena masih berlaga di kompetisi antarklub Eropa dan Piala Italia.
Direktur Olahraga Juventus Fabio Paratici tidak mempermasalahkan putusan CONI yang mengabulkan banding Napoli itu. Menurut dia, Si Nyonya Besar siap menjalani laga melawan Napoli. ”Ketika kami diminta bermain, maka kami siap untuk menjalani pertandingan. Kami hanya perlu menunggu jadwal baru dari otoritas liga,” kata Paratici. (AFP)