Ferrari masih di luar zona nyaman pada Formula 1 musim 2021 meskipun telah menemukan banyak detail penting untuk meningkatkan performa SF1000. Kondisi ini menuntut kerja keras Charles Leclerc dan Carlos Sainz Junior.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MARANELLO, SENIN —Ferrari mengakhiri Formula 1 musim 2020 dengan catatan terburuk dalam 40 tahun terakhir. Kedua pebalap mereka hanya tiga kali naik podium tanpa pernah memenangi balapan, dan tim ”Kuda Jingkrak” finis di posisi keenam klasemen konstruktor.
Akan tetapi, di tengah musim kelam itu, Ferrari menemukan banyak detail penting untuk memperbaiki performa SF1000 yang musim depan dinamai SF21. Perbaikan performa itu akan digabungkan dengan perubahan komponen aerodinamika serta penggunaan dua token. Sistem token diterapkan oleh Formula 1 agar tim bisa membenahi area spesifik yang masuk dalam ranah pembekuan pengembangan musim 2021.
Ferrari diperkirakan menggunakan token untuk membenahi sektor belakang mobil untuk menyelaraskan dengan sasis musim 2020 yang tidak berubah serta aerodinamika. Upaya itu untuk memperbaiki kestabilan, downforce, dan pengendalian, yang sering dikeluhkan oleh Charles Leclerc dan Sebastian Vettel.
”Ada sangat banyak hal kecil, pencapaian yang sangat signifikan tahun ini, yang tidak terlihat karena kami ada di belakang,” ujar Direktur Olahraga Ferrari Laurent Mekies, seperti dikutip Motorsport, Senin (21/12/2020).
”Ini sesuatu yang semoga akan membuat kami lebih kuat dan akan kami lanjutkan tahun depan. Meskipun dalam masa sulit, dalam kondisi sulit secara global, ini cara kami berusaha dan mendorong kami hingga batas,” ujar Mekies.
Mekies mengatakan, situasi ini memaksa para pebalap dan staf tim mengambil risiko untuk meraih hasil lebih baik. ”Kondisi keluar dari zona nyaman itu sudah pasti akan membuat kami lebih kuat di masa depan,” ujar Mekies.
Ferrari mengetahui musim 2020 akan sangat sulit setelah menemukan performa SF1000 yang jauh di bawah SF90 saat tes pramusim di Barcelona. Namun, berbagai kelemahan mobil baru itu tidak bisa segera dibenahi karena ada lockdown akibat pandemi Covid-19 dan penghentian pengembangan. Saat musim 2020 bergulir, Ferrari bersaing dengan mobil yang tidak kompetitif.
”Di Barcelona, kami segera menyadari perlu perhatian serius terkait dengan sejumlah aspek pada performa mobil. Jadi, kami tahu ini akan menjadi musim yang sangat sulit. Saat itu, kami tidak tahu perlu berapa lama untuk memahami dan perlu waktu lebih lama membenahi masalah itu,” kata Mekies.
”Setelah itu, kita semua tertimpa pandemi Covid-19, dan tidak bisa menyentuh semua masalah pada mobil selama beberapa bulan. Saya menilai, itu adalah indikasi musim akan luar biasa sulit, dan itu terjadi,” pungkas Mekies.
Tantangan berat
Meski lebih optimistis menyambut musim 2021, Ferrari belum akan kembali ke performa terbaiknya untuk menghentikan dominasi Mercedes. Hal ini menjadi tantangan berat bagi dua pebalap tim Kuda Jingkrak, Leclerc dan Carlos Sainz Jr, yang menggantikan Sebastian Vettel.
Vettel akan membela Alfa Romeo musim depan. Pebalap Jerman itu menjadi pebalap terakhir Ferrari yang naik podium saat finis ketiga pada seri Turki. Di klasemen akhir dia berada di posisi ke-13.
”Saya mendoakan yang terbaik untuk masa depan tim (Ferrari). Karena tidak banyak regulasi yang berubah pada 2021, Mercedes akan terus menjadi favorit. Mungkin, bagian bawah mobil baru atau ban baru akan cukup untuk membuat perbedaan di papan atas. Saya sudah lama tidak terlibat dalam program pengembangan di Maranello. Sekarang saya hanya berkonsentrasi pada apa yang ada di depan saya,” ujar juara dunia empat kali Formula 1 itu dalam wawancara khusus dengan media Swiss Blick.
Kepergian Vettel mengawali era baru Ferrari yang mengandalkan para pebalap muda dan belum pernah meraih gelar juara dunia. Leclrec dan Sainz pun diberi kebebasan bersaing, dengan tetap menghormati kepentingan tim. ”Tidak ada yang tertulis dalam kontrak Charles (tentang) dia menjadi pemimpin. Penting bagi mereka untuk tidak merusak diri sendiri. Mereka akan mendapat kesempatan yang sama pada awal musim,” ucap Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto dikutip Crash.
Menurut Binotto, prioritas utama adalah memaksimalkan poin tim. Hal itu berarti dalam beberapa balapan kedua pebalap harus menerima keputusan atau mengoptimalkan kepentingan tim. Namun, menjalankan kepentingan tim, tim akan membantu kepentingan pebalap.
”Kemudian, jika salah satu memiliki keunggulan yang jelas dan bisa meraih sesuatu yang tidak bisa diraih yang lain, akan ada diskusi terbuka (terkait perintah tim),” lanjut Binotto.
Sainz, yang musim ini finis di posisi keenam bersama McLaren, akan menjadi rekan sekaligus pesaing Leclerc yang mengakhiri musim ini di posisi kedelapan. Dia diharapkan bisa memberikan hasil positif bagi tim Kuda Jingkrak pada musim 2021. ”Saya berharap dia berkontribusi pada kejuaraan konstruktor. Penting untuk memiliki dua pebalap yang tampil sangat bagus dengan mobil,” ujar Binotto.
Binotto menambahkan, dengan tampil bagus untuk meraih nilai konstruktor, kedua pebalap tampil bagus dalam klasifikasi pebalap. Binotto yakin, Carlos akan membantu tim dalam persaingan konstruktor. ”Saya berharap dia menjadi rekan setim yang hebat dan saya mengharapkan dia bekerja keras. Dia adalah pemimpin, dan saya berharap dia membantu mengembangkan tim ke depan,” kata Binotto.