Manchester United kembali menunjukkan diri sebagai raja ”comeback”. Kemenangan atas Sheffield United mendekatkan ”Setan Merah” ke posisi empat besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SHEFFIELD, JUMAT — Manchester United mencatatkan 10 kemenangan tandang beruntun setelah menumbangkan Sheffield United, 3-1, Jumat (18/12/2020) dini hari WIB, di Stadion Bramall Lane. Hasil itu membuat MU naik ke posisi keenam dengan perolehan 23 poin sehingga hanya berselisih lima poin dari Liverpool yang memuncaki klasemen.
Berkat kemenangan atas Sheffield, MU menjadi tim keempat yang mampu mencatatkan 10 kemenangan tandang berturut-turut di Liga Inggris. Capaian itu menyamai prestasi yang pernah diraih Tottenham Hotspur (10 kemenangan) pada periode April hingga Oktober 1960, Chelsea (11 kemenangan) pada April hingga Desember 2008, dan Manchester City (11 kemenangan) pada Mei hingga Desember 2017.
MU pun cukup produktif dengan mencetak minimal dua gol di 10 laga itu. Bahkan, dalam empat laga tandang terakhir, MU selalu mencetak tiga gol ketika menghadapi Everton, Southampton, West Ham, dan Sheffield. Mampu menciptakan dua gol atau lebih di 10 laga tandang beruntun merupakan raihan perdana bagi sebuah tim sejak Spurs pada musim 1960-1961.
Dengan catatan itu, ”Setan Merah” menjadi satu-satunya tim yang menyapu bersih enam laga tandang di musim ini dengan kemenangan. Secara total, MU telah mengoleksi 18 poin ketika bertamu ke markas tim lain.
Kondisi itu kontras dengan performa ketika bermain di Stadion Old Trafford. Dalam enam laga kandang, MU hanya mampu mengemas lima poin.
Kami butuh menampilkan penampilan serupa di laga kandang sebab dengan kondisi saat ini tidak ada bedanya bermain kandang dan tandang. Kami harus lebih terbiasa meraih kemenangan di Old Trafford.
”Kami butuh menampilkan penampilan serupa di laga kandang sebab dengan kondisi saat ini tidak ada bedanya bermain kandang dan tandang. Kami harus lebih terbiasa meraih kemenangan di Old Trafford,” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer kepada BBC Sport.
Gelandang MU, Nemanja Matic, menambahkan, raihan tiga poin atas Sheffield amat memengaruhi peluang timnya untuk perlahan naik ke papan atas klasemen. Ia pun optimistis Setan Merah bisa mewujudkan ambisi untuk menjadi penantang pemegang gelar liga musim ini.
”Jika kami mampu menjaga penampilan ini, saya percaya kami memiliki kualitas untuk memperebutkan titel liga. Syaratnya, kami harus konsisten menunjukkan kualitas sebenarnya tim ini di setiap pertandingan,” kata pemain asal Serbia itu.
Adapun Setan Merah masih memiliki tabungan satu pertandingan dibandingkan seluruh tim yang menduduki posisi enam besar. Apabila mampu meraih tiga poin dalam laga tunda kontra Burnley, MU berpeluang naik ke posisi dua. Akan tetapi, laga tunda itu belum memiliki jadwal pasti karena masih menunggu hasil MU di Piala Liga, Piala FA, atau Liga Europa.
Berbalik unggul
Dalam laga melawan Sheffield, MU kembali mampu berbalik unggul setelah tertinggal satu gol terlebih dahulu. Sheffield mencetak gol lewat sepakan David McGoldrick di menit ke-5.
Selanjutnya, Setan Merah berbalik unggul hanya dalam tempo 7 menit. Gol MU dicetak oleh Marcus Rashford di menit ke-26 dan Anthony Martial pada menit ke-33. Enam menit babak kedua berjalan, Rashford memperlebar keunggulan MU. McGoldrick mencetak gol hiburan bagi Sheffield di menit ke-87.
Dari enam kemenangan di laga tandang itu, MU selalu mampu menang ketika tertinggal lebih dulu.
”Sekali lagi, kami mampu tampil dan merespons dengan baik setelah tertinggal lebih dulu. Namun, ini hanyalah satu pertandingan dan akan ada momen naik dan turun di sisa musim ini. Jadi, kami tidak bisa memastikan di posisi mana akan bertahan di akhir musim nanti,” tutur Rashford.
Sementara itu, Rashford menjadi pemain dengan torehan gol terbanyak bagi MU di era Solskjaer. Secara total, Rashford telah menciptakan 42 gol.
Sementara itu, Sheffield menjadi tim dengan perolehan poin terendah dalam sejarah Liga Inggris setelah menjalani 13 pertandingan. Pasalnya, Sheffield baru mengumpulkan satu poin dari 13 laga.
Manajer Sheffield Chris Wilder mengaku kecewa dengan penampilan anak asuhannya yang gagal mempertahankan keunggulan di awal babak pertama. Ia berharap anak asuhannya tampil agresif dan mengurangi kesalahan mendasar di lini pertahanan.
”Kami sedikit kecewa dengan terciptanya sepasang gol awal mereka, tetapi pemain saya mampu menjaga penampilan untuk terus berusaha mengejar kekalahan. Saya telah lama menginginkan penampilan yang ngotot dan malam ini saya melihatnya,” kata Wilder. (REUTERS)