Mayer Bertekad Lolos Kualifikasi Dasalomba Olimpiade Tokyo
Setelah ditunda sejak April karena pandemi Covid-19, kualifikasi dasalomba Olimpiade Tokyo mulai kembali per 1 Desember dengan kejuaraan pertama Meeting de la Reunion di Perancis, 18-19 Desember.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
LA REUNION, KAMIS — Setelah ditunda sejak April 2020 karena pandemi Covid-19, kualifikasi dasalomba atau nomor kombinasi atletik Olimpiade Tokyo mulai kembali pada bulan Desember dengan kejuaraan pertama seri Tantangan Atletik Dunia di ajang Meeting de la Reunion di Perancis, 18-19 Desember. Para atlet dasalomba elite akan berpartisipasi, termasuk pemegang rekor dunia asal Perancis, Kevin Mayer (28), yang masih mengincar tiket ke Tokyo.
”Saya tidak sabar kembali ke lapangan pertandingan untuk mempraktikkan semua persiapan yang telah saya kerjakan tahun ini demi mencapai standar kualifikasi Olimpiade,” ujar Mayer yang mencetak rekor dunia dengan skor 9.126 pada kejuaraan di Stade Pierre Paul Bernard, Talence, Perancis, 16 September 2018, seperti dikutip laman Atletik Dunia, Rabu (16/12/2020).
Periode kualifikasi untuk nomor kombinasi atletik Olimpiade Tokyo dibuka pada 1 Januari 2019, tetapi dibekukan pada April tahun ini akibat pandemi Covid-19 yang berujung penundaan Olimpiade 2020 ke 2021. Masa kualifikasi dibuka lagi pada 1 Desember hingga 29 Juni 2021 mendatang.
Pembukaan kembali kualifikasi nomor kombinasi atletik Olimpiade Tokyo dimulai dari Meeting de la Reunion, 18-19 Desember. Kejuaraan tahunan itu menjadi satu dari delapan kejuaraan yang menjadi bagian kualifikasi Olimpiade yang berlangsung 23 Juli-8 Agustus 2021.
Hampir semua atlet dasalomba elite berpartisipasi dalam Meeting de la Reunion kali ini. Sedikitnya, ada 14 atlet putra dan 8 atlet putri dunia akan bersaing di La Reunion. Salah satu atlet dunia yang akan hadir di kejuaraan tersebut adalah Mayer. Penampilan atlet berusia 28 tahun itu cukup ditunggu.
Sebagai pemegang rekor dunia dasalomba, Mayer justru belum mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo. Saat para atlet dekatlon elite lain sudah menembus standar kualifikasi Olimpiade dengan skor 8.350 pada 2019, atlet kelahiran Argenteuil, Perancis, 10 Februari 1992, itu justru tidak beruntung. Dia hanya sempat mengikuti satu kejuaraan pada tahun lalu, yakni di Kejuaraan Dunia, Doha, Qatar.
Di kejuaraan itu, Mayer gagal mempertahankan gelar dunia karena cedera yang semakin parah ketika dirinya memasuki perlombaan loncat galah, perlombaan kedelapan dari 10 disiplin ilmu yang dilombakan. Dengan cedera itu, atlet bertinggi 185 sentimeter itu tidak bisa berpartisipasi di ajang kualifikasi sepanjang awal 2020 sebelum dibekukan April lalu.
Asa terbuka lagi
Kini, dengan dibukanya kembali ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo, asa Mayer untuk tampil di Olimpiade ketiga sepanjang kariernya terbuka lagi. Namun, dalam Pertemuan La Reunion kali ini, atlet berbobot 82 kilogram itu tidak memasang target muluk.
Kalau saya sudah mendapatkan satu tiket ke Olimpiade, tekanan akan sedikit berkurang. Setelah itu, saya bisa lebih fokus mempersiapkan diri untuk tampil optimal di Tokyo.
Setidaknya, Mayer berharap bisa mencapai batas skor Olimpiade 8.350 lebih dahulu guna memastikan diri meraih satu tempat di Tokyo tahun depan. ”Kalau saya sudah mendapatkan satu tiket ke Olimpiade, tekanan akan sedikit berkurang. Setelah itu, saya bisa lebih fokus mempersiapkan diri untuk tampil optimal di Tokyo,” katanya.
Seperti kebanyakan atlet tahun ini, Mayer jarang berkompetisi sepanjang 2020 ini. Walakin, performanya cukup menjanjikan pada kejuaraan di Perancis, September kemarin. Dia bisa meraih waktu 13,91 detik pada lari gawang 110 meter dan melepaskan tembakan 16,08 meter pada tolak peluru. Dirinya pun melempar 49,65 meter pada lempar cakram dan mencatat waktu 10,70 detik pada lari 100 meter dalam pemanasan sebelum ke La Reunion.
Raihan itu tidak terpaut terlalu jauh dari rekor terbaiknya. Rekor pribadi Mayer, antara lain mencatat waktu 13,55 detik pada lari gawang 110 meter, melepas tembakan 17,08 meter pada tolak peluru, melempar 52,38 meter pada lempar cakram, dan mencatat waktu 10,55 detik pada lari 100 meter.
Akan tetapi, Mayer tidak boleh lengah dalam Pertemuan La Reunion kali ini. Sebab, ada delapan atlet putra lain yang turut mengincar tiket ke Olimpiade Tokyo. Para pesaingnya itu memiliki rekor pribadi dengan skor di atas 8.000. Mereka di antaranya peraih perak dalam dua Kejuaraan Dunia Indoor asal Ukraina Oleksiy Kasyanov yang memiliki rekor terbaik dengan skor 8.479.
Ada pula atlet asal Perancis Axel Hubert yang baru saja mencatat rekor terbaik pribadinya dengan skor 8.260 pada kejuaraan di Aubagne, Perancis, September lalu. Selain itu, ada atlet Perancis lain, Basile Rolnin, yang menjadi atlet dasalomba terbaik Perancis di tahun lalu dengan skor 8.205. (AFP)