Kematangan Taktik Liverpool Bungkam Pragmatisme Spurs
Liverpool memenangai duel perebutan puncak klasemen dengan Tottenham Hotspur. ”The Reds” unggul tiga poin atas pesaing terdekatnya itu pada pekan ke-13 Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, KAMIS — Juara bertahan Liga Inggris, Liverpool, menampilkan kematangan taktik untuk menaklukan Tottenham Hotspur, 2-1, dalam laga pekan ke-13 Liga Inggris, Kamis (17/12/2020) dini hari WIB, di Stadion Anfield. ”The Reds” tampil sabar dan tenang sepanjang laga sehingga mampu mengunci kemenangan pada menit akhir lewat tandukan Roberto Firmino.
Laga dua pemuncak klasemen Liga Inggris musim 2020-2021 itu ibarat berjalan sesuai dengan buku teks yang telah diprediksi banyak orang. Liverpool yang dikenal dengan permainan menekan dan penguasaan bola terbukti lebih dominan menguasai pertandingan. Di sisi lain, Spurs bermain sesuai dengan ciri khas pada musim ini yang bertahan dalam dan mengandalkan serangan balik cepat.
Dominasi laga itu tertuang dalam angka-angka statistik. Selama laga berlangsung, ”The Reds” menguasai 76 persen penguasaan bola dan melakukan 813 operan. Liverpool juga mengoleksi 17 tembakan yang 11 di antaranya mampu mengarah ke gawang tim tamu.
Sementara itu, Spurs dengan 24 persen penguasaan bola hanya melakukan 254 operan. Meski begitu, Spurs mampu tampil efektif karena mampu melakukan delapan tembakan yang salah satunya menjadi gol.
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengungkapkan, dirinya memang menginstruksikan para pemain untuk banyak melakukan operan bola dan menghindari permainan bola-bola langsung yang mengarah ke zona pertahanan Spurs. Hasilnya, Liverpool tercatat melakukan 200 operan di sepertiga akhir zona pertahanan Spurs. Sebagai perbandingan, Spurs hanya mampu melakukan 19 operan di sepertiga akhir zona pertahanan tim tuan rumah.
”Spurs adalah tim kuat, monster dalam melakukan serangan balik, sehingga kami harus menjaga fokus dan sabar sepanjang pertandingan. Mereka tidak terlalu ingin merebut bola dengan cepat, maka kami perlu banyak memainkan operan untuk membuat mereka sibuk sekaligus tetap tenang untuk menciptakan gol,” ujar Klopp dilansir The Guardian.
The Reds membuka gol melalui sepakan kaki kiri Mohamed Salah pada menit ke-26. Berselang tujuh menit, penyerang sayap Spurs, Son Heung-min, mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-33 lewat skema serangan balik cepat. Kedua pemain itu sama-sama mencetak 11 gol di liga musim ini.
Pada menit ke-64, ”The Lilywhites” berpeluang untuk berbalik unggul, tetapi sepakan Steven Bergwijn yang telah berhadapan satu lawan satu dengan kiper Liverpool, Alisson Becker, hanya membentur tiang gawang. Kegagalan itu tidak hanya melenyapkan satu poin, tetapi juga membuat Spurs pulang dengan tangan hampa dari Anfield.
Pasalnya, Firmino mencetak gol kemenangan Liverpool pada menit ke-90 setelah menyambut sepak pojok yang dieksekusi Andrew Robertson. Itu adalah gol ketiga Firmino dalam 13 penampilan di Liga Inggris musim ini.
Menurut kapten Liverpool, Jordan Henderson, timnya bermain luar biasa dalam hal penguasaan bola, penciptaan peluang, dan mengantisipasi serangan balik yang dilakukan Spurs. Ia menambahkan, laga kontra Spurs adalah salah satu penampilan terbaik The Reds pada musim ini.
Mereka tidak terlalu ingin merebut bola dengan cepat, maka kami perlu banyak memainkan operan untuk membuat mereka sibuk sekaligus tetap tenang untuk menciptakan gol.
”Kami berkonsesntrasi penuh untuk mengejar kemenangan hingga peluit akhir. Saya senang dengan kontribusi semua rekan setim,” ucap Henderson.
Raihan tiga poin itu mengantarkan Liverpool sebagai penguasa tunggal puncak klasemen Liga Inggris dengan koleksi 28 poin. Spurs masih membuntuti di peringkat kedua dengan 25 poin.
Kemenangan atas Spurs menambah daftar panjang catatan tak terkalahkan Liverpool di Anfield dengan 66 pertandingan. Selain itu, Liverpool menjadi tim dengan kekalahan paling minim hingga pekan ke-13 Liga Inggris. ”Si Merah” baru menderita satu kekalahan.
Tidak puas
Sementara itu, Manajer Spurs Jose Mourinho kecewa dengan kegagalan anak asuhannya membawa pulang poin dari Anfield. Menurut Mourinho, Spurs seharusnya bisa membawa pulang kemenangan andai sejumlah peluang di 30 menit akhir babak kedua bisa dimaksimalkan menjadi gol.
”Kami seharusnya bisa bermain lebih efektif pada pertandingan dengan dimensi besar seperti ini. Kami punya peluang untuk mengakhiri laga dengan kemenangan, tetapi kami menyia-nyiakan peluang itu. Seri adalah hasil yang buruk, jadi bisa bayangkan bagaimana perasaan kami dengan kekalahan ini,” kata Mourinho.
Dengan kekalahan dari Liverpool, Spurs telah menderita dua kali kekalahan musim ini. Uniknya, dua kekalahan itu diberikan oleh dua tim asal Merseyside, Liverpool dan Everton. Spurs dikalahkan Everton pada laga pembuka musim 2020-2021. (AFP)