Meski ada kekhawatiran karena pandemi Covid-19 belum reda, para atlet menyambut kehadiran penonton pada tiga turnamen bulu tangkis di Thailand, Januari. Risiko dikurangi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persaingan di arena bulu tangkis akan hidup kembali dengan tiga turnamen di Thailand pada Januari 2021. Atlet menyambut baik rencana panitia mendatangkan penonton setelah dunia bulu tangkis vakum dari turnamen sejak Maret.
Tiga turnamen yang masuk dalam agenda kompetisi 2020 itu diselenggarakan di ”gelembung” Thailand selama tiga pekan beruntun. Dua turnamen berlevel BWF Super 1000 akan digelar pada 12-17 Januari (Yonex Thailand Terbuka) dan 19-24 Januari (Toyota Thailand Terbuka).
Setelah itu akan diselenggarakan turnamen penutup musim 2020, Final BWF World Tour, pada 27-31 Januari, diikuti delapan peringkat terbaik dari setiap nomor. Peserta yang lolos akan ditentukan setelah Toyota Thailand Terbuka. Setiap negara hanya boleh mengirimkan maksimal dua wakil dari setiap nomor.
Seperti diberitakan dalam laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), pada Rabu (16/12/2020), penonton diizinkan datang ke stadion dengan protokol kesehatan ketat sejak turnamen kedua. Kebijakan ini pun disambut baik, terutama oleh atlet tuan rumah yang akan tampil di depan pendukung sendiri.
Pemain ganda campuran, Sapsiree Taerattanachai, ”mengundang” penggemar bulu tangkis untuk datang ke Impact Arena, Bangkok, yang akan menjadi lokasi turnamen. ”Datang dan dukung kami, jadilah kekuatan bagi kami,” ujar Taerattanachai, yang bersama Dechapol Puavaranukroh menempati peringkat ketiga dunia.
Harapan serupa disampaikan tunggal putra nomor satu Thailand, Kantaphon Wangcharoen. ”Saat bertanding di rumah sendiri, saya selalu mengerahkan 100 persen kemampuan untuk memenangi pertandingan dan untuk publik Thailand,” kata pemain peringkat ke-15 dunia tersebut.
Adapun tunggal putri Busanan Ongbamrungphan berharap tiga turnamen yang akan digelar di negaranya bisa membawa kebahagiaan bagi rakyat Thailand di tengah pandemi Covid-19 yang telah setahun melanda dunia.
Pemain Indonesia, Apriyani Rahayu dan Hendra Setiawan, juga merespons positif rencana mendatangkan penonton pada turnamen di Thailand. Di sisi lain, muncul kekhawatiran karena kebijakan itu diberlakukan saat pandemi Covid-19 belum reda.
”Tetapi, karena saya harus bertanding, saya harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan benar-benar menjaga tubuh agar kondisinya tidak turun,” kata Apriyani yang akan berpasangan dengan Greysia Polii itu.
”Bagi saya, tidak ada masalah dengan ada penonton, yang penting kami tidak kontak langsung dan menjaga jarak selama berada di sana,” komentar Hendra.
Karantina
Sebagai turnamen pertama di dalam konsep ”gelembung”, BWF menerapkan protokol kesehatan, seperti mewajibkan peserta menjalani tes Covid-19 serta karantina sebelum turnamen. Atas dasar itu, pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Herry Iman Pierngadi mengatakan, tim Indonesia akan berangkat ke Bangkok pada 4 Januari atau sepekan sebelum turnamen.
”Selama karantina, kami diperbolehkan latihan, tetapi ruang gerak dibatasi, yaitu hanya dari hotel ke tempat latihan, tidak boleh ke tempat lain,” katanya.
Karena harus bertanding, saya harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan benar-benar menjaga tubuh agar kondisinya tidak turun.
Dengan jadwal keberangkatan yang lebih awal, pemain pelatnas pun memajukan jadwal libur akhir tahun menjadi November. Saat ini, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan telah menjalani program latihan penuh. Di ganda putra, misalnya, program latihan pekan ini terfokus pada latih tanding dua melawan tiga pemain serta mematangkan pola permainan.
Indonesia mengikutsertakan semua pemain terbaik, seperti Kevin/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra/Mohammad Ahsan, Gregoria Mariska Tunjung, Anthony Sinisuka Ginting, Greysia/Apriyani, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.