Bermain di Stadion Camp Nou selalu menghadirkan mimpi buruk bagi Real Sociedad. Untuk mempertahankan posisi pertama, Sociedad harus mampu meraih poin dari salah satu kekuatan utama Liga Spanyol, Barcelona.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SAN SEBASTIAN, SELASA – Real Sociedad, yang kini menempati posisi teratas klasemen Liga Spanyol, berambisi mengakhiri mimpi buruk saat berlaga di markas Barcelona, Stadion Camp Nou. Raihan poin dari Barca akan mempertegas kepantasan klub berjuluk “Txuri-urdinak” itu untuk memperketat persaingan di papan atas.
Sejak musim 1995-1996, Sociedad selalu pulang dari Camp Nou dengan tangan hampa. Dari 22 pertemuan dengan Barca dalam seperempat abad terakhir, Sociedad tidak pernah menang, bahkan gagal menahan imbang tim tuan rumah. Pada duel musim lalu, Sociedad kalah dengan skor tipis 0-1.
Momen terakhir Sociedad membawa pulang poin dari Camp Nou terjadi pada musim 1994-1995. Ketika itu, Sociedad menahan imbang Barca 1-1. Adapun terakhir kali Sociedad membawa pulang tiga poin dari markas "Blaugrana" terjadi pada 20 Mei 1991, saat mereka menang, 3-1. Secara total, “Txuri-urdinak” baru tiga kali pulang dengan tiga poin dari Camp Nou, musim 1978-1979, 1985-1986, dan 1990-1991.
Pelatih Sociedad Imanol Alguacil menyatakan, skuadnya memiliki kualitas untuk mengakhiri ”kutukan” di Camp Nou ketika menjalani laga ke-14 Liga Spanyol, Kamis (17/12/2020) pukul 03.00 WIB. Selain berada di puncak klasemen, Sociedad punya bekal bagus karena belum terkalahkan sejak 30 September. Sejak tumbang dari Valencia 0-1 pada pekan keempat, Sociedad menjalani sembilan laga tidak terkalahkan dengan meraih enam kemenangan dan tiga hasil imbang.
”Berada di puncak klasemen merupakan bukti bahwa kami memulai musim ini dengan sangat baik. Kami hadir di Camp Nou dengan ambisi berjuang keras untuk mempertahankan posisi kami saat ini,” ucap Alguacil seperti dilansir Marca, Selasa (15/12).
Meski begitu, Sociedad datang ke Camp Nou dengan kondisi timpang. Dua pemain andalan, Mikel Oyarzabal dan David Silva, diragukan turun karena masih tahap pemulihan cedera. Ketidakhadiran dua pemain itu membuat Sociedad gagal meraih poin penuh ketika melawan dua tim semenjana, seperti Alaves dan Eibar, dalam dua pertandingan terakhir.
Oyarzabal adalah pencetak gol terbanyak Sociedad di Liga Spanyol dengan 7 gol dari 11 laga. Sementara itu, Silva yang baru bergabung musim ini adalah adalah sosok senior sekaligus pemimpin di lini tengah yang telah menyumbangkan satu gol dan dua asis dari 10 laga.
“Cermin” Barca
Sociedad di musim ini ibarat cermin dari Barca satu dekade lalu. Kala itu, ”Blaugrana” dipuja-puji karena mengandalkan pemain bintang yang merupakan hasil didikan akademi Barca, La Masia. Hal itu menjadi identitas Sociedad kini, sebanyak 16 pemain tim utama adalah lulusan akademi Sociedad yang disebut Zubieta.
Tidak hanya pemain utama seperti Oyarzabal dan Martin Zubimendi yang sejak muda berlatih di Zubieta, Pelatih Sociedad Imanol Alguacil juga adalah alumnus akademi itu. Alguacil masuk akademi klub pada 1988-1989 sebelum menembus tim utama di musim 1990-1991. Ketika pensiun dan menjadi pelatih, Alguacil memulai karier sebagai arsitek tim muda Sociedad pada 2011, kemudian naik pangkat sebagai pelatih tim utama pada Desember 2018.
Kebijakan itu pun membawa hasil positif. Sociedad mampu menyamai capaian terbaik klub pada musim 2002-2003, yaitu menempati posisi pertama klasemen. Kala itu, Sociedad finis di posisi kedua. Musim ini, Sociedad menjadi tim paling produktif di liga dengan koleksi 23 gol, mengungguli Real Madrid dan Barcelona.
Gelandang sayap Sociedad, Adnan Januzaj, mengatakan, para pemain pendatang dan lulusan akademi klub membuktikan mampu berkolaborasi untuk menghasilkan capaian yang baik bagi tim di awal musim ini.
“Di akhir tahun 2020 ini, kami sebagai sebuah tim telah mempersiapkan diri untuk sepenuhnya menjaga fokus di liga agar mampu meraih poin sebanyak mungkin,” kata mantan pemain Manchester United itu.
Memperkecil jarak
Pelatih Barcelona Ronald Koeman menekankan, timnya wajib meraih tiga poin atas Sociedad. Kemenangan atas pemuncak klasemen akan memperkecil selisih poin Barca dengan posisi empat besar.
Setelah memainkan 11 laga, Barca baru mengoleksi 17 poin. “Blaugrana” tertinggal lima poin dari Villarreal yang berada di posisi keempat dengan raihan 22 poin dari 13 pertandingan. Barca tertinggal sembilan poin dari Sociedad dan Atletico Madrid, dua tim teratas yang sama-sama mengoleksi 26 poin.
“Kemenangan adalah kewajiban yang harus kami raih di laga melawan Sociedad. Saya merasakan ada peningkatan permainan tim dalam laga kontra Levante, akhir pekan lalu, sehingga saya berharap seluruh pemain mampu menjaga konsistensi untuk memperbaiki penampilan serta semakin efektif dalam memanfaatkan peluang mencetak gol,” ucap Koeman seperti dilansir Mundo Deportivo.
Dari enam laga kandang musim ini, Barcelona meraih 13 poin dari hasil empat menang, sekali seri, dan satu kekalahan. Kegagalan meraih poin penuh di Camp Nou terjadi saat Barca menghadapi tim berkualitas setara, yakni Sevilla (1-1) dan Real Madrid (1-3). (REUTERS)