Chelsea kehilangan kesempatan untuk ikut memanaskan persaingan di papan atas klasemen Liga Inggris seusai dikalahkan Wolverhampton Wanderers, 1-2. Kelelahan pemain dinilai sebagai penyebabnya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
WOLVERHAMPTON RABU — Chelsea kembali kehilangan poin seusai dikalahkan Wolverhampton Wanderers, 1-2, di Stadion Molineux, Rabu (16/12/2020) pagi waktu Indonesia. Ini menjadi kekalahan beruntun kedua Chelsea yang mulai kelelahan menghadapi jadwal yang begitu padat.
’Wolves’, julukan Wolverhamtpon, sempat tertinggal 0-1 ketika Chelsea mencetak gol lebih dulu melalui Olivier Giroud pada menit ke-49. Namun, mereka mampu bangkit berkat dua gol dari Daniel Podence pada menit ke-66 dan Pedro Neto pada menit ke-90+5.
Pemain mungkin kelelahan. Saya benci mengatakan ini ketika kalah karena bakal terasa seperti sebuah alasan. Namun, meski kami tampil bagus hingga menit ke-60, kami tidak menunjukkan semangat.
’Pemain mungkin kelelahan. Saya benci mengatakan ini ketika kalah karena bakal terasa seperti sebuah alasan. Namun, meski kami tampil bagus hingga menit ke-60, kami tidak menunjukkan semangat,” kata Manajer Chelsea Frank Lampard. Dalam kondisi ini, Chelsea mulai rapuh dan Wolves bisa memanfaatkannya dengan baik.
Chelsea sudah menjalani sebanyak lima laga dalam 15 hari terakhir. Tiga laga di antaranya merupakan laga tandang melawan Everton, Wolves, dan pada awal Desember lalu mereka bertandang ke Sevilla dalam laga Liga Champions.
’Kami pergi ke Everton, pulang lagi dan pergi lagi untuk menghadapi Wolves. Semua pemain merasakan hal yang sama,” kata Lampard. Situasi semakin sulit karena Lampard tidak bisa melakukan banyak rotasi karena terkendala beberapa pemain yang masih cedera. Artinya, energi para pemain yang tersedia sudah terkuras di lapangan ataupun di perjalanan.
Dengan kekalahan ini, Chelsea membuang peluang untuk memanaskan persaingan di papan atas klasemen. Chelsea bakal mengantongi 25 poin apabila berhasil mengalahkan Wolves dan menyamai poin yang dimiliki Tottenham Hotspur dan Liverpool yang berada di peringkat pertama dan kedua. Spurs dan Liverpool baru akan bertemu pada laga krusial, Kamis (17/12/2020) dini hari WIB, di Stadion Anfield.
Chelsea yang kini masih berada di peringkat kelima dengan 22 poin masih menunjukkan diri sebagai tim yang sedang bertransisi setelah menghabiskan 220 juta pounds atau Rp 4,1 triliun untuk membeli pemain dan memperkuat tim. Dua pemain baru, di antaranya, Timo Werner dan Kai Havertz, belum bisa bersinar lagi.
Mulai terlena
Lampard menilai, timnya juga sedikit terlena dengan gebrakan mereka pada awal musim ketika mampu menjalani sembilan laga tanpa terkalahkan. Pencapaian itu terhenti setelah mereka dikalahkan Everton, 0-1, dan kini kalah lagi di Molineux.
’Selama ini kami tampil bagus dan sulit dikalahkan. Mungkin para pemain merasa puas karena sudah ’bermain bagus’. Namun, ketika pemain merasakan hal seperti itu, kekalahan seperti ini bisa terjadi,” ujar Lampard. Apalagi jika perasaan cepat puas itu terjadi ketika para pemain mulai kelelahan.
Dampaknya pun sangat fatal bagi Chelsea karena posisi mereka di klasemen terancam melorot lagi. Ada lima tim di bawah Chelsea yang sudah mengantongi 22 poin yang sebagian besar baru menjalani 12 laga, sedangkan Chelsea sudah menjalani 13 laga. Kelima tim itu adalah Manchester City, West Ham United, Everton, Manchester United, dan Wolves.
Situasi sebaliknya terjadi di kubu Wolves yang mampu menang setelah menelan dua kekalahan beruntun. Sebelum mengalahkan Chelsea, mereka dikalahkan Liverpool, 0-4, dan Aston Villa, 0-1. Di hadapan Chelsea, Wolves yang merasa penampilannya buruk kini sudah bisa berbenah dan mulai bisa mencetak gol.
’Kami bisa merespons situasi ini dengan baik. Tim bisa terorganisasi dan pada babak kedua kami bermain sangat bagus,” kata Manajer Wolves Nuno Espirito Santo. Bisa mencetak gol lagi tanpa kehadiran penyerang Raul Jimenez yang mengalami cedera kepala merupakan sinyal positif bagi Wolves saat ini. (AFP/REUTERS)