Neymar pernah menjadi pahlawan bagi Barcelona saat menyingkirkan Paris Saint-Germain. Kini, giliran PSG yang berharap Neymar bisa melakukan hal serupa untuk membalas kekalahan itu.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
NYON, SENIN — Babak 16 besar Liga Champions musim ini mempertemukan beberapa tim yang sudah tidak sabar untuk membalas kekalahan dari pertemuan sebelumnya. Salah satunya Paris Saint-Germain yang akan kembali bertemu Barcelona. PSG berharap Neymar bisa kembali menjadi protagonis dalam kisah epik pada laga besar ini.
Pertemuan ulang PSG dan Barcelona menjadi sorotan utamae susai pengundian babak 16 besar Liga Champions di markas UEFA di Nyon, Swiss, Senin (14/12/2020). Ingatan langsung kembali ke musim 2016-2017 ketika Barcelona mempertontonkan ”remontada” atau kebangkitan bersejarah ketika menghadapi PSG.
Saat kedua tim bertemu pada babak 16 besar, PSG membungkam Barcelona, 4-0, pada laga pertama di Stadion Parc des Princes, Paris. Namun, Barcelona secara mengejutkan menang 6-1 pada laga kedua di Stadion Camp Nou. Neymar yang saat itu masih membela Barcelona tampil sebagai pahlawan dengan menyumbang dua gol dan satu asis.
Penampilan Neymar itulah yang membuat PSG semakin terpesona, lalu membelinya seharga 222 juta euro (sekitar Rp 3,46 triliun pada waktu itu). Neymar menjadi pemain termahal di dunia dan punya tanggung jawab besar mewujudkan ambisi PSG menjuarai Liga Champions walau sampai saat ini belum tercapai.
Akan tetapi, ketika lawan yang dihadapi adalah Barcelona, tanggung jawab Neymar di PSG semakin besar. Ia pernah menjadi pahlawan bagi Barcelona, dan kini PSG berharap Neymar bisa melakukan hal serupa. Untuk laga-laga seperti inilah ia dibeli dengan harga tinggi.
Sayang, PSG harus cemas karena Neymar kembali cedera ketika tim melawan Olympique Lyon pada laga Liga Perancis, Senin pagi WIB. PSG kalah 0-1 dan Neymar cedera pergelangan kaki. ”Ia sedang ditangani tim dokter dan kami harus menunggu hasilnya,” kata Pelatih PSG Thomas Tuchel.
Pada Senin malam, PSG melalui laman resminya mengabarkan, hasil pemeriksaan terhadap Neymar menunjukkan hasil yang positif. Cedera itu kemungkinan besar tidak separah yang dibayangkan, tetapi pemeriksaan lanjutan tetap dilakukan dalam waktu 48 jam.
Dengan demikian, PSG mendapat petunjuk awal bahwa Neymar tidak akan lama absen. Laga babak 16 besar akan berlangsung pada 16-17 dan 23-24 Februari 2021 untuk laga pertama, dilanjutkan 9-10 dan 16-17 Maret 2021 untuk laga kedua. Saat ini masih ada waktu sekitar dua bulan untuk pemulihan.
Kerap cedera
Meski mahal harganya, Neymar terbukti sebagai pemain yang rapuh karena kerap cedera. Selama di PSG, seperti dirangkum L’Equipe, Neymar sudah tiga kali cedera serius yang mengharuskannya absen dalam waktu lama. Oleh karena itu, Tuchel harus ekstra hati-hati memperlakukan Neymar dalam dua bulan ini.
Menariknya, Neymar cedera ketika timnya (PSG atau tim nasional Brasil) menatap laga besar. Ia menderita retak tulang metatarsal kelima kaki kanan pada Februari 2018 dan absen selama tiga bulan sehingga melewatkan 16 besar Liga Champions melawan Real Madrid.
Setahun kemudian, pada Januari 2019, Neymar kembali mengalami masalah serupa dan absen tiga pekan. Dia melewatkan laga melawan Manchester United, juga pada babak 16 besar. Pada Juni 2019, ia cedera lagi ketika Brasil menjalani laga persahabatan melawan Qatar. Ia pun absen di ajang Copa America.
Tanpa Neymar, PSG waktu itu disingkirkan oleh Real dan MU di Liga Champions. Saat itu menjadi masa-masa paling mengecewakan bagi PSG yang baru saja membeli Neymar. Ketika dibutuhkan, pemain termahalnya itu malah cedera.
Akan tetapi, Neymar masih berpeluang bisa tampil menghadapi Barcelona dan tim ”Blaugrana” bersiap untuk laga yang berat. ”Kami tahu PSG punya banyak pemain luar biasa. PSG ingin menjuarai Liga Champions dan musim lalu hampir meraihnya. Mereka akan tampil lebih baik, tetapi kami juga punya sesuatu untuk mereka,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan Barcelona Guillermo Amor.
Barcelona perlu lebih waspada karena penampilan mereka saat ini sedang buruk. Inkonsistensi tim di bawah asuhan pelatih Ronald Koeman ini membuat Barcelona masih berada di peringkat ke-8 klasemen Liga Spanyol. Mereka baru menang lima kali dalam 11 laga dan sangat mengharapkan penampilan terbaik Lionel Messi untuk meredam Neymar dan PSG.
Wakil Spanyol lainnya, Atletico Madrid, juga harus bersiap menghadapi rencana pembalasan dari Chelsea. Atletico pernah menyingkirkan Chelsea pada babak semifinal musim 2013-2014. Namun, kali ini Chelsea sudah membawa kekuatan yang baru setelah berbelanja banyak pemain. (AP/AFP/REUTERS)