Meski semapt menyatakan untuk kembali berlaga pada Australia Terbuka 2021, Roger Federer tampaknya belum cukup siap untuk tampil. KEinginan untuk kembali ke level tertinggi membuatnya ingin memastikan benar-benar siap.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Kecintaan Roger Federer pada tenis tak perlu diragukan. Meski telah menjalani dua kali operasi pada lutut kanan dan akan berusia 40 tahun pada 2021, dia masih termotivasi untuk tetap berasaing pada level tertinggi. Namun, Federer harus bersabar lebih lama untuk kembali ke lapangan.
Setelah menjalani operasi lutut kanan pada Februari, Federer berencana kembali bertanding pada kompetisi lapangan rumput dengan turnamen Wimbledon sebagai puncaknya. Namun, di tengah berhentinya kompetisi pada Maret-Agustus karena pandemi Covid-19, termasuk pembatalan Wimbledon, petenis Swiss itu harus menjalani operasi lutut kedua kali, yang dilakukan pada Juni.
Di tengah proses pemulihan dan latihan yang dilakukan secara perlahan, Federer menyatakan antusiasmenya kembali ke pertandingan dengan rencana tampil pada Grand Slam Australia Terbuka 2021, yang akan digelar pada 8-21 Februari. Namun, dua bulan menjelang turnamen Federer menyatakan ragu bisa tampil di Melbourne Park dengan kondisi fit.
”Tampaknya saya akan berpacu dengan waktu. Tentu saya akan terbantu jika ada tambahan waktu, tetapi tampaknya terlalu mepet,” kata Federer, seperti dilaporkan media Swiss dalam ajang penghargaan di negaranya, Minggu (13/12/2020).
Federer bercerita, pada Oktober, dia merasa optimistis bisa bertanding kembali pada awal 2021. Maka, saat itu, dia pun menyatakan kesiapannya untuk tampil di Australia Terbuka.
”Sayangnya, proses pemulihan saya tidak sesuai yang diharapkan, termasuk saat ini. Saya hanya bisa berharap kondisi lebih baik pada awal tahun depan. Dua hingga tiga bulan ke depan menjadi waktu yang penting bagi saya. Kita lihat saja,” katanya.
Seandainya tak siap tampil pada musim panas di Australia, Federer akan fokus pada ajang bergengsi yang lebih berarti baginya, yaitu Wimbledon 28 Juni-11 Juli, dan Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli-8 Agustus. Panggung persaingan atlet semua cabang dari negara sedunia itu mundur setahun dari jadwal semula, 24 Juli-9 Agustus karena pandemi Covid-19.
Federer pernah mendapat medali emas ganda putra bersama Stan Wawrinka pada Olimpiade Beijing 2008, namun masih penasaran dengan emas nomor tunggal. Dia pun menyimpan motivasi besar untuk bertanding dalam ajang empat tahunan itu.
Lebih lama
Jika baru bisa kembali bertanding pada pertengahan 2021, masa rehat Federer sekitar 16 bulan lebih lama daripada saat dia menepi dari turnamen pada semester kedua 2016. Ketika itu, setelah tampil di Wimbledon, Federer beristirahat karena cedera punggung dan lutut kiri hingga menjalani operasi pertama dalam kariernya. Cedera itu dialami ketika dia memandikan putri kembarnya.
Ketika kembali pada persaingan di musim 2017, Federer bangkit dengan menjuarai Australia Terbuka dan Wimbledon. Gelar di Melbourne Park menjadi gelar Grand Slam pertamanya sejak Wimbledon 2012. Dia melanjutkan dengan menjadi tunggal putra pertama yang meraih 20 gelar Grand Slam ketika kembali menjuarai Australia Terbuka 2018.
Sayangnya, proses pemulihan saya tidak sesuai yang diharapkan, termasuk saat ini. Saya hanya bisa berharap kondisi lebih baik pada awal tahun depan.
Prestasi tersebut disamai rivalnya, Rafael Nadal, saat Federer beristirahat dari persaingan tahun ini. Nadal meraih gelar Grand Slam ke-20 ketika menjuarai Perancis Terbuka untuk ke-13 kalinya.
Saat Nadal merayakan rekornya—Perancis Terbuka 2020 diselenggarakan pada 27 September-11 Oktober—Federer telah mulai berlatih di kediamannya di Basel, Swiss. Seperti diceritakan pelatihnya, Ivan Ljubicic, yang mengunjungi Federer, petenis peringkat kelima dunia itu berlatih dengan baik. Pada Oktober, Federer baru berlatih di lapangan tenis setelah menjalan pemulihan dan latihan fisik dengan perlahan.
“Roger berlatih dengan baik, dia masih punya tekad untuk menjuarai ajang besar. Dia berkeinginan kembali pada level permainan sebelum cedera, dan saya rasa permainannya memang masih berada pada level tinggi,” kata Ljubicic.
Dengan target seperti yang dikatakan Ljubicic itulah, Federer pun kemungkinan menunda “come back”. Dengan usia yang tak lagi muda dan riwayat cedera, dia ingin memastikan kondisinya benar-benar siap untuk kembali bermain pada level tinggi, bukan sekadar berpartisipasi dalam turnamen. (AFP/REUTERS)