Alex Marquez Sudah Menemukan ”Klik”
Pebalap ”rookie” MotoGP 2020, Alex Marquez, menemukan klik pengendalian motor Honda RC213V pada paruh kedua musim ini. Adik Marc Marquez itu optimistis bisa lebih baik pada 2021 meski berada di tim satelit LCR Honda.
Alex Marquez mulai keluar dari bayang-bayang kakaknya, enam kali juara dunia MotoGP Marc Marquez, saat MotoGP 2020 memasuki paruh kedua. Dia mulai menguak rahasia untuk menjinakkan motor Honda RC213V yang terkenal liar. Hasilnya, dua kali podium pada balapan basah di Le Mans dan persaingan podium pertama di Aragon. Lonjakan performa itu membuat Alex berani memasang target masuk posisi delapan hingga sepuluh besar di setiap balapan pada 2021.
Musim depan, Alex akan meninggalkan tim pabrikan Honda dan membela tim satelit LCR bersama dengan Takaaki Nakagami. Namun, dia tetap mendapatkan dukungan penuh tim pabrikan, termasuk motor yang sama dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Pol Espargaro. Motor musim 2021 secara teknik menggunakan mesin 2020 dengan sejumlah perbaikan pada area yang dikecualikan dari pembekuan pengembangan, salah satunya sektor sasis.
Alex membagi pengalamannya menjalani musim pertama MotoGP serta targetnya musim depan dalam wawancara dengan sejumlah media terpilih, Kamis (10/12/2020). Wawancara difasilitasi oleh Honda Racing Corporation dan Astra Honda Motor. Berikut ini wawancara dengan Alex Marquez melalui aplikasi Zoom Meeting.
Bagaimana adaptasi Anda di musim pertama MotoGP?
Musim pertama sangat bagus, sangat positif, khususnya di bagian kedua musim. Setelah tes di Misano khususnya, kami melakukan langkah maju, menjadi lebih baik di titik itu, melakukan perubahan setelan. Tidak mudah mengawali musim rookie dengan ada lockdown dan semua ini. Tetapi, ya, kami memiliki kesempatan untuk kembali menjalani balapan, dan mengambil pelajaran di setiap pekan untuk melakukan kemajuan yang besar, khususnya tes di Misano sangat positif bagi kami.
Itu memang hanya satu hari, tetapi penting bagi kami, karena bisa mencoba sejumlah hal, melakukan sejumlah putaran dan membangun kepercayaan diri. Dan bisa meraih podium merupakan sesuatu yang sangat positif bagi tim. Mereka sangat memerlukan itu, khususnya setelah tahun yang berat. Di sisi lain, tim dari Marc (Marquez) juga membantu saya dalam tahun pertama ini. Sekarang kami menantikan babak baru dalam MotoGP. Kami akan pergi ke keluarga LCR dan itu akan positif. Saya tahu orang-orang yang ada di sana sangat profesional serta serius, dan itu yang saya perlukan.
Tidak mudah untuk beradaptasi dari Moto2 ke MotoGP karena pada balapan-balapan awal sangat sulit memahami banyak hal yang ada di MotoGP. Namun, adaptasi berjalan bagus meskipun tidak mudah. Musim depan kami akan mengawali dengan langkah yang sama dengan yang kami lakukan di paruh kedua musim ini.
Bagaimana pemahaman trek dengan motor MotoGP?
Musim 2020 sedikit aneh, tetapi positif dengan menjalani balapan beruntun (di sirkuit yang sama). Tetapi, saya lebih memilih bisa mencoba seluruh trek untuk mendapatkan pengalaman dengan motor MotoGP. Saya harap tahun depan akan seperti itu, dan kami bisa menjalani seluruh balapan dalam kalender. Saya menantikan bisa mencoba seluruh sirkuit dengan MotoGP. Tahun ini kami mendapatkan balapan beruntun (di sirkuit yang sama) dan mendapat kesempatan memperbaiki performa. Saya menantikan memulai di Malaysia pada Februari serta mendapat pramusim (2021) yang bagus, dan kemudian memikirkan tentang target. Tetapi, yang pertama, saya ingin fokus pada pramusim yang sangat penting untuk mendapatkan ritme.
Seperti apa persiapan untuk musim depan?
Persiapan tahun depan selalu sama, selalu 100 persen, dengan latihan motokros di trek datar dan berlatih keras di rumah supaya fisik dalam kondisi 100 persen serta bisa menjalani banyak lap di pramusim, karena hanya ada enam hari, sehingga setiap hari sangat penting. Sejak hari pertama, Anda harus dalam kondisi 100 persen.
Musim ini melebihi harapan saya. Sebelum mulai saya mengatakan mungkin podium pada balapan basah, dan itu di Le Mans, kemudian tampil cepat di Aragon dan bersaing meraih kemenangan hingga lap terakhir. Saya mengambil seluruh informasi dan pengalaman dari itu. Akan sulit mengulang balapan seperti di Aragon, tetapi saya akan berjuang keras untuk menjadi lebih baik, menjadi rutin di delapan, sepuluh besar, dan membuat musim yang solid di mana itu menjadi hal yang penting bagi tim.
Musim 2021 siap bersaing untuk juara?
Jujur saya tidak siap. Saya tidak memiliki cukup pengalaman, seperti memahami seluruh trek, dan musim pertama sangat penting untuk mengetahui seluruh trek. Dan, saya tidak pada level bersaing untuk juara. Target saya adalah menjadi lebih solid, lebih rutin berada di delapan, sepuluh besar, dan berusaha masuk lima besar, terus memperbaiki diri dan meraih lebih banyak pengalaman.
Faktor apa yang membuat perubahan performa di bagian akhir balapan, kepercayaan diri atau teknik membalap?
Saya pikir itu kombinasi antara melihat sedikit rahasia dari motor dan kepercayaan diri. Karena dalam suatu hari tes Anda mendapat banyak kepercayaan diri dan berusaha beradaptasi dengan gaya membalap dan menjadi lebih baik dengan motor. Kemudian kita akan mulai mencoba sesuatu pada motor, setelan motor, khususnya di bagian depan untuk menikung lebih baik, menikung lebih dekat beberapa meter, dan itu kemajuan besar. Sebelum perubahan itu, saya merasa bagian depan (front end) motor sangat kritis, dan ketika Anda mulai percaya diri dengan motor, Anda bisa menjadi lebih cepat, satu langkah ke depan. Itu yang coba saya lakukan di tes Misano, di mana saya melakukan banyak lap dan mendapat kepercayaan diri pada bagian depan motor serta berusaha melakukan perbaikan. Jadi, menurut saya, itu kombinasi dari semua hal hingga mendapatkan ’klik’ dan itu bagus, karena hingga kami mencapai titik itu, kami di luar harapan.
Apakah keputusan Honda memindahkan Anda ke LCR terlalu cepat tanpa meihat hasil akhir?
Saya sangat memahami situasi yang dihadapi oleh Honda. Sekarang kami di MotoGP menandatangani kontrak sangat awal. Kondisi lockdown serta Covid-19 membuat situasi sangat sulit, dan mereka mengambil keputusan yang bisa saya pahami sejak awal, bahwa ini normal. Kontrak saya pun tidak berubah, tidak satu pun, sama seperti yang saya miliki di tim pabrikan. Ini seperti saya berada di sisi samping untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman. Saya senang dan menantikan bergabung dengan tim LCR. Saya memahami keputusan Honda dan MotoGP seperti ini, kontrak sangat awal dan ini normal.
Bagaimana rasanya pindah tim dan apakah akan seperti mulai dari nol lagi?
Tidak, saya pikir saya tidak akan mulai dari nol lagi. Saya akan memiliki para teknisi yang sangat berpengalaman, juga data dari David Garcia, teknisi saya di Moto2, dan saya sangat mengenal dia. Saya juga bertemu orang-orang (di LCR) saat di Portimao, tetapi saya sudah tahu mereka sejak lama. Perpindahan sepertinya akan berlangsung sangat mulus, dan saya menantikan itu. Tim juga akan lebih kalem, tekanan juga lebih kalem, sehingga akan membantu saya mencari pengalaman serta bekerja seperti pada paruh kedua musim ini.
Musim depan akan ada 20 seri dan banyak sirkuit belum Anda kenal, bagaimana menghadapi itu?
Sejumlah trek bisa menjadi aneh, kadang menjadi sulit sejak awal, sejak FP1. Itu akan sangat bergantung pada trek, pada bagaimana Anda mengatasi situasi. Tetapi, ini tidak akan seperti musim rookie karena saya sudah mendapat pengalaman, mulai mengenal motor, mengetahui sedikit rahasia bagaimana menghadapi akhir pekan MotoGP karena sangat sulit mengelola ban, menemukan setelan motor dan semuanya.
Tahun depan semua pebalap Honda akan menggunakan motor 2021, bagaimana menurut Anda?
Seperti disampaikan oleh Taka (Takaaki Nakagami), dia dan saya akan menggunakan motor 2021, jadi tim bisa bekerja sama untuk pengembangan. Kami akan mendapat informasi dari pebalap penguji untuk mengetahui seperti apa motor 2021. Memang aturan tidak mengizinkan perubahan mesin, tetapi semua tim bisa mengembangkan sasis dan hal-hal lain, dan itu sangat menarik.
Apa hal terbesar yang dipetik dari musim pertama di MotoGP?
Semuanya sangat berbeda, karena sebagian dari kehidupan berubah, banyak hal yang harus dilakukan. Banyak yang berubah, terutama dalam kotak (garasi), ada banyak pekerjaan. Anda harus melihat banyak data dan informasi yang bisa membuat Anda gila, tetapi Anda bisa belajar dari itu.
Anda juga belajar bagaimana menghadapi akhir pekan dengan sangat banyak ban untuk dicoba dan melihat mana yang lebih positif atau negatif, dan beradaptasi dengan motor. Memahami elektronik sangat sulit, khususnya saat balapan jika harus mengubah pemetaan (elektronik), dan itu sesuatu yang harus lebih dipahami terkait motor. Itu sulit, tetapi saya suka, karena saya senang menghabiskan banyak waktu di kotak bersama tim, mengerjakan banyak hal. Itu sangat positif dalam musim pertama saya serta membuat saya lebih mudah dan cepat memahami sesuatu.
Bagaimana Nakagami menurut Anda?
Taka pebalap Honda tercepat musim ini. Sangat positif bagi saya bisa berada satu tim dengan dia, dan berusaha memahami banyak hal yang dia lakukan dengan sangat baik, seperti saat menikung dia sangat cepat dan sangat berani. Musim ini dia mengesankan. Saya memiliki hubungan yang baik dengan dia, profesional.
Saat tes musim dingin, area apa yang perlu diperbaiki?
Bagi saya penting untuk mengambil keuntungan tenaga ekstra dari motor 2019 ke motor 2020. Di beberapa trek kami bisa memanfaatkan itu, tetapi di trek lainnya kami tidak bisa. Jadi, kami perlu menyalurkan seluruh tenaga ke ban belakang dan itu yang perlu diperbaiki untuk tahun depan.
Gaya membalap Anda dan Marc Marquez terlihat berbeda. Marc terlihat lebih agresif. Apa perbedaan gaya membalap kalian berdua?
Jika melihat di televisi, saya dan Marc terlihat sangat berbeda terkait gaya membalap, bagaimana mengendalikan motor. Saya lebih lembut, dia lebih agresif. Tetapi, saat membandingkan data, terlihat mirip, tidak 100 persen sama. Mungkin itu juga karena saya sedikit lebih tinggi sehingga membuat lebih sedikit menggerakkan motor. Tetapi, jika melihat data terlihat mirip. Selalu sulit untuk melihat perbedaan dari data dibandingkan melihat di TV di mana saya terlihat lebih lembut.
Apakah saya bisa mengalahkan dia (Marc Marquez di Le Mans), saya tidak tahu, karena dia adalah pebalap terbaik. Dia berada satu langkah di depan semua orang, baik di balapan basah maupun kering. Khususnya di Aragon, saya pikir saya tidak akan di posisi kedua, tetapi ketiga, jika Marc ada di trek.