Sikap tidak profesional James Harden semakin mengencangkan isu kepindahannya dari Houston Rockets. Kepindahan Harden bisa mengubah drastis persaingan juara di NBA pada musim depan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
HOUSTON, KAMIS – Saga kepindahan megabintang Houston Rockets James Harden, semakin kencang berembus. Spekulasi itu membawa mimpi terliar akan munculnya tim raksasa baru di NBA. Harden bisa membangun dinasti juara bersama Golden State Warriors ataupun Philadelphia 76ers.
Isu kepindahan Harden itu kembali muncul setelah ia absen dalam latihan perdana tim, Minggu (6/12/2020) waktu setempat, di Toyota Center. Dia baru muncul dua hari setelahnya untuk menjalani tes Covid-19, sebelum bisa bergabung dengan rekan-rekannya.
Most Valuable Player (MVP) NBA 2017-2018 itu menghilang dari latihan demi menghadiri pesta ulang tahun penyanyi rap, Lil Baby, di Atlanta. Dia juga menghabiskan beberapa malan di Las Vegas. Dalam pesta tersebut, Harden tertangkap tidak menggunakan masker, hal yang melanggar protokol kesehatan liga.
Rangkaian sikap tidak profesional itu seakan menandakan Harden sudah tidak mau membela Rockets lagi. Beberapa pekan sebelumnya, dia juga sudah meminta ditukar ke Brooklyn Nets untuk bergabung dengan Kevin Durant dan Kyrie Irving. Namun, isu pertukaran itu mereda seiring waktu.
Menurut ESPN, 76ers merupakan tujuan paling potensial bagi guard andalan Rockets itu saat ini. Hanya saja, Rockets belum tertarik dengan penawaran untuk Harden. Seperti kata Presiden Operasi Bola Basket 76ers Daryl Morey, mereka tidak berniat melepas salah satu dari aset paling berharganya, Ben Simmons atau Joel Embiid.
Banyak yang mengatakan dia (Harden) tidak profesional karena absen latihan. Dengan sikap ini, jelas Harden ingin menarik perhatian bahwa dia ingin pergi.
Pengamat NBA, Stephen A. Smith, berkata, 76ers seharusnya berani menukar Simmons demi seorang Harden. Simmons merupakan pebasket potensial yang bisa menjadi seperti LeBron James. Akan tetapi, dia belum memiliki kemampuan menembak bola yang dibutuhkan tim juara.
“Jika ingin mendapatkan gelar juara, Anda butuh Harden, lebih dari seorang Simmons. Harden adalah pemain menyerang paling tidak terhentikan sepanjang sejarah permainan basket. Dia bisa menjadi jawaban (ambisi juara) 76ers,” ujar Smith dalam acara First Take.
Harden selalu mencetak rata-rata 25 poin per laga setiap musimnya sejak 2012. Bahkan, dalam tiga musim terakhir, pebasket dengan berewok tebal ini memproduksi minimal 30 poin per laga. Sepertiga poin itu berasal dari lemparan tiga angka.
Statisik ini menunjukkan, Harden akan memimpin 76ers dari area luar. Dia akan membentuk duo fenomenal bersama center raksasa, Embiid, yang dominan di area dalam. Duet ini bisa menjadi senjata bagi pelatih baru Doc Rivers yang sedang mencari pembuktian diri.
Di luar itu, spekulasi Harden juga memunculkan mimpi terliar lain. Analis NBA, Amin Elhassan, meyakini, tujuan terbaik Harden adalah Warriors, tim juara NBA tiga kali dalam enam musim terakhir.
“Rockets ingin aset berharga. Mereka tidak bisa mendapatkan itu dari Nets ataupun mungkin 76ers. Warriors bisa memberikan itu. Sebaliknya, Harden juga bisa memenuhi harapan juara bersama Warriors,” ucap Elhassan.
Warriors punya beberapa aset berharga. Mereka bisa memberikan rookie James Wiseman, forward potensial Andrew Wiggins, dan kesempatan draft putaran pertama pada 2021. Dengan memberikan itu, mereka bisa menggabungkan Harden dengan dua kali peraih MVP, Stephen Curry.
Paling eksplosif
Gabungan Curry dan Harden akan menjadikan Warriors tim menyerang paling eksplosif di liga. Jika ditambah dengan Klay Thompson, yang masih cedera pada musim berikutnya, tim dengan ciri khas lemparan tiga angka ini bisa menguasai NBA di masa depan.
Menurut Elhassan, Rockets tidak punya pilihan selain menukar Harden. “Banyak yang mengatakan dia tidak profesional karena absen latihan, tetapi itu bentuk sikap profesional dia karena sudah meminta ditukar beberapa pekan lalu. Dengan sikap ini, jelas Harden ingin menarik perhatian bahwa dia ingin pergi,” katanya.
Kepindahan megabintang ini bisa mengubah peta persaingan musim depan. Pola tersebut sudah terbukti dalam dua musim terakhir. Juara NBA selalu berasal dari tim yang yang sukses mendatangkan megabintang baru. Itu antara lain dibuktikan Toronto Raptors yang juara setelah menghadirkan Kawhi Leonard pada musim 2018-2019 dan Los Angeles Lakers yang membawa Anthony Davis pada 2019-2020.
Meski diterpa banyak spekulasi, pelatih baru Rockets, Stephen Silas, tetap akan menunggu Harden di sesi latihan. Dia ingin menjernihkan komunikasi dengan anak asuhnya tersebut. Adapun Harden masih harus melewati 6 kali tes Covid-19 untuk bergabung dengan latihan tim.
Bagi Rockets, isu ini menambah gejolak yang terjadi sejak akhir musim lalu. Mereka sejauh ini sudah kehilangan banyak pondasi dalam beberapa bulan terakhir, mulai dari pelatih veteran Mike d’Antoni, manajer umum jenius Morey, serta pemain pilar Russel Westbrook yang ditukar dengan John Wall dari Washington Wizards. (AP)