Real Sociedad menegaskan kepantasan sebagai penghuni papan atas Liga Spanyol musim ini. Berkat menahan imbang Napoli, Sociedad memastikan diri menembus babak 32 besar Liga Europa.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
NAPOLI, JUMAT — Drama gol di menit akhir dalam dua laga pemungkas Grup F Liga Europa 2020-2021 mengubah klasemen akhir grup tersebut. AZ Alkmaar yang awalnya di atas angin untuk melaju ke babak 32 besar harus merelakan satu tempat ke babak gugur direbut oleh Real Sociedad.
Dalam laga pemungkas grup, Jumat (11/12/2020) dini hari WIB, Sociedad mampu menahan imbang sang pemuncak klasemen, Napoli, dengan skor 1-1 di Stadion Diego Armando Maradona. Penyerang Sociedad, William Jose, mencetak gol di menit 90+2 untuk menyamakan kedudukan di papan skor setelah gelandang Piotr Zielinski membawa tuan rumah unggul di menit ke-34.
Gol Jose itu membawa Sociedad mengunci posisi runner-up guna menemani Napoli melaju ke babak 32 besar. Hasil itu tidak lepas dari kekalahan mengejutkan Alkmaar dari Rijeka, 1-2. Wakil Liga Kroasia itu sempat unggul lewat gol pemain sayap, Luka Menalo, kemudian Alkmaar menyamakan kedudukan lewat sepakan Owen Wijndal.
Kepastiaan tiket babak 32 besar menguap dari kubu Alkmaar terjadi setelah bek sayap Rijeka, Ivan Tomecak, mencetak gol kemenangan timnya di menit ke 90+3. Itu adalah raihan tiga poin perdana dan satu-satunya yang didapatkan Rijeka di babak grup Liga Europa musim ini.
Alhasil, Napoli berada di urutan pertama dengan 11 poin. Kemudian, Sociedad dan Alkmaar berada di urutan kedua dan ketiga dengan perolehan 8 poin. Sociedad berhak berada di posisi runner-up karena unggul rekor pertemuan dengan Alkmaar. Adapun Rijeka menjadi juru kunci klub dengan raihan 4 poin.
Pembuktian pelapis
Meskipun selama ini hanya menjadi pemain pelapis bagi penyerang tengah muda Alexander Isak, Jose mampu menunjukkan diri sebagai sosok yang berpengaruh bagi tim berjuluk ”Txuri-urdinak” itu. Pada musim ini, Jose memang telah bermain di 14 laga Sociedad, tetapi ia baru enam kali diturunkan sejak menit awal laga, termasuk ketika kontra Napoli.
Gol ini memberikan kebahagiaan besar bagi saya dan rekan setim. Saya berusaha meningkatkan diri dan membantu tim ini untuk lolos dari fase grup.
”Gol ini memberikan kebahagiaan besar bagi saya dan rekan setim. Saya berusaha meningkatkan diri dan membantu tim ini untuk lolos dari fase grup,” kata Jose kepada Radio Marca seusai laga.
Menurut Jose, kepastiaan lolos ke babak gugur itu terasa istimewa karena terjadi di stadion penuh sejarah bagi mendiang Diego Maradona yang tutup usia pada 25 November lalu.
”Sebuah malam yang indah untuk segala hal yang kami raih di laga ini. Terutama malam istimewa ini terjadi di stadion yang bernama Diego Armando Maradona,” ucap Jose yang berusia 29 tahun itu.
Pelatih Sociedad Imanol Aguacil pun memuji penampilan Jose. Menurut Alguacil, Jose adalah pemain terbaik di laga itu.
”Saya sangat senang dengan penampilan Willy (Jose) karena mencetak gol di saat yang dibutuhkan. Saya senang pula dengan sikapnya karena selalu berlatih keras meskipun saya belum memberikan dirinya tempat di tim inti,” tutur Alguacil.
Secara umum, Alguacil tidak terlalu senang dengan hasil akhir laga itu karena Sociedad mengincar tiga poin. Selama laga berlangsung, Sociedad pun menguasai penguasaan bola dengan perbandingan 59 persen dan 41 persen milik tim tuan rumah. Txuri-urdinak juga menciptakan lebih banyak peluang dengan 16 tembakan, sedangkan Napoli hanya menghasilkan 8 tembakan.
”Saya hanya setengah senang karena kami bermain untuk membawa pulang tiga poin. Kami ingin lolos dan memberikan penghargaan besar untuk Maradona. Tetapi, kami menghadapi lawan yang tangguh sehingga kami hanya nyaris meraih kemenangan,” kata Alguacil.
Meskipun ditahan imbang Sociedad, Asisten Pelatih Napoli Gigi Riccio tetap memuji kiprah anak asuhannya di fase grup Liga Europa musim ini. Ia pun senang timnya bisa mengamankan posisi puncak.
”Sejak awal, kami tahu betapa beratnya Grup F sehingga para pemain pantas diberikan selamat karena mampu memenuhi target untuk memimpin grup. Semua pemain telah menampilkan perjuangan di atas lapangan untuk melengkapi taktik dan talenta. Itu adalah hal yang membuat kami pantas lolos ke fase gugur sebagai juara grup,” ujar Riccio dilansir Sky Sport.
Prestasi terbaik tim berjuluk ”I Partenopei” di Liga Europa dalam tiga dekade terakhir ialah menembus babak semifinal pada edisi 2014-2015. Terakhir kali, Napoli meraih gelar Liga Europa pada musim 1988-1989 ketika masih dibela Diego Maradona. (REUTERS)