Real Madrid menjaga tradisi untuk menembus babak gugur Liga Champions. Kemenangan 2-0 atas Moenchengladbach membuat ”Los Blancos” menjuarai Grup B.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, KAMIS — Karim Benzema kembali menunjukkan diri sebagai sosok protagonis bagi Real Madrid di musim ini. Dua gol pemain asal Perancis itu mengunci kemenangan 2-0 Real atas duta Jerman, Borussia Moenchengladbach, dalam laga pemungkas fase grup Liga Champion, Kamis (10/12/2020) dini hari WIB, di Stadion Alfredo Di Stefano, sekaligus mengunci tiket ke 16 besar sebagai juara Grup B.
Secara total, Benzema telah mencetak delapan gol dari 14 penampilannya di musim 2020-2021. Ia adalah pencetak gol terbanyak ”Los Blancos”. Hanya Sergio Ramos, Vinicius Junior, dan Federico Valverde yang mendekati jumlah gol Benzema dengan masing-masing telah menyumbangkan tiga gol.
Melalui dua gol ke gawang Yann Sommer, kiper Moenchengladbach, Benzema menjadi pesepak bola kelima yang mampu menyentuh 50 gol di fase grup Liga Champions. Dari 69 gol yang Benzema ciptakan di Liga Champions, sebanyak 51 gol dihasilkan di babak grup. Ia menyamai capaian yang telah diraih Lionel Messi (71 gol), Cristiano Ronaldo (67), Raul Gonzalez (53), dan Ruud van Nistelrooy (50).
Karim (Benzema) memukau saya, tetapi itu bukan suatu kejutan. Kami tidak pernah menekankan perannya di lini depan sebagai sosok nomor 9 atau 10 sebab ia selalu melakukan hal luar biasa.
”Karim (Benzema) memukau saya, tetapi itu bukan suatu kejutan. Kami tidak pernah menekankan perannya di lini depan sebagai sosok nomor 9 atau 10 sebab ia selalu melakukan hal luar biasa,” ucap Pelatih Real Zinedine Zidane dilansir laman klub.
Sepasang gol Benzema diciptakan melalui skema yang sama, yakni sundulan dari sisi kanan pertahanan Moenchengladbach. Gol pertama dicetak Benzema di menit ke-9 setelah menerima umpan bek kanan Lucas Vazquez dari sisi kanan lini serang Real. Pada gol kedua, yang dihasilkan di menit ke-32, giliran penyerang muda, Rodrygo, yang mengirimkan umpan kepada Benzema yang telah menunggu di kotak penalti.
Penampilan menawan Benzema itu memastikan Real sebagai juara grup. Dari enam laga, Real mengumpulkan 10 poin, sedangkan Moenchengladbach lolos sebagai runner-up grup dengan mengoleksi delapan poin.
Kepastian Real sebagai penguasa grup tidak lepas dari kegagalan Shakhtar Donetsk meraih kemenangan atas Inter Milan. Dalam laga itu, Shakhtar menahan imbang Inter 0-0. Alhasil, Shakhtar akan melanjutkan kiprah di babak 32 besar Liga Europa, sedangkan Inter tersisih dari kompetisi Eropa.
Dengan lolos ke babak 16 besar, Real mampu menjaga tradisi selalu lolos dari fase grup. Secara total, Real selalu mampu lolos dari babak grup dalam 26 musim Liga Champions beruntun.
”Setiap laga adalah final karena setiap lawan yang kami hadapi adalah tim yang tangguh. Kami bermain sebagai sebuah tim untuk mengejar kemenangan. Ketika kami memberikan segalanya di atas lapangan, kami mampu meraih hal luar biasa,” kata Benzema dikutip UEFA.
Benzema pun tidak menutup mimpi Real untuk kembali menguasai Eropa. ”Untuk menembus final, kami harus melawan tim-tim terbaik. Sebagai permulaan, kami senang mampu menjuarai grup,” ucapnya.
Sejarah
”Die Fohlen” untuk pertama kalinya menembus babak gugur Liga Champions setelah tiga kali tampil di kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru itu. Sebelum merayakan keberhasilan lolos dari fase grup, seluruh pemain dan tim pelatih Moenchengladbach sempat menyaksikan laga Inter kontra Shakhtar melalui iPad di sisi lapangan Alfredo Di Stefano seusai laga kontra Real usai. Setelah pertandingan di Stadion San Siro itu berakhir, kegembiraan pecah di kubu Die Fohlen.
Kapten Moenchengladbach Lars Stidl mengakui timnya tidak bermain baik dalam laga melawan Real. Menurut dia, Sommer menjadi sosok penting bagi Moenchengladbach dengan melakukan sejumlah penyelamatan yang menghindarkan Die Fohlen dari kebobolan lebih banyak gol.
”Terpenting, kami lolos dari fase grup. Kami memenuhi ambisi kami dan ingin merayakannya sejenak,” kata Stidl.
Meskipun menderita dua kekalahan beruntun di dua pertandingan pemungkas fase grup dari Inter dan Real, gelandang Gladbach, Christoph Kramer, optimistis timnya bisa berbicara banyak di babak 16 besar.
”Kami telah menunjukkan di fase grup bahwa kami bisa memberikan masalah bagi seluruh lawan, tidak masalah lawan itu telah memiliki nama besar. Kami akan terus belajar karena kami butuh penampilan yang nyaris sempurna untuk membuktikan diri di Liga Champions,” tutur Kramer.
Kekecewaan Inter
Inter dalam dua musim terakhir selalu gagal lolos dari fase grup Liga Champions. Di musim ini, Inter bahkan untuk pertama kali mengakhiri fase grup Liga Champions dengan menduduki peringkat terakhir.
Conte amat kecewa dengan gugurnya Inter di babak grup setelah hanya meraih enam poin dari hasil satu kemenangan, tiga seri, dan dua kekalahan.
”Kami kurang mencetak gol dalam kampanye Liga Champions ini. Kami juga tidak beruntung dengan wasit dan VAR (asisten wasit peninjau video),” ucap Conte dilansir Sky Sport.
Ia pun berencana melakukan evaluasi untuk timnya, terutama untuk mengejar prestasi di dua kompetisi tersisa, Liga Italia dan Piala Italia.
”Kami harus mengevaluasi tim secara keseluruhan dengan kepala dingin, bukan setelah gugur secara menyakitkan seperti saat ini. Ada kekesalan dan kekecewaan, tetapi saya tidak merasa pemain saya kurang determiniasi, fokus, dan agresivitas. (AFP)