Manchester United sempat tampil perkasa pada dua laga pertama penyisihan Grup H Liga Champions. Namun, mereka akhirnya tersingkir dan kini menatap Liga Europa.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LEIPZIG, RABU — RB Leipzig akhirnya berhasil mengalahkan Mancheser United, 3-2, pada laga terakhir penyisihan Grup H Liga Champions di Red Bull Arena, Rabu (9/12/2020) pagi WIB. Melalui kemenangan ini, Leipzig melaju ke babak 16 besar dan memaksa MU hijrah ke Liga Europa.
Leipzig untuk sementara berada di puncak klasemen grup dengan 12 poin karena laga lainnya antara Istanbul Basaksehir melawan Paris Saint-Germain dihentikan menyusul adanya kasus rasisme. Laga yang baru berjalan 13 menit itu akan dilanjutkan pada Kamis (10/12/2020) pagi WIB.
Apabila PSG menang atas Basaksehir, tim finalis musim lalu itu juga akan mengantongi 12 poin dan berhak berada di puncak klasemen karena unggul dalam perhitungan head to head atas Leipzig. Hanya dua tim peringkat teratas dari setiap grup yang berhak melaju ke babak 16 besar. Tim yang berada di peringkat ketiga terlempar ke babak 32 besar Liga Europa, yang merupakan kompetisi kasta kedua setelah Liga Champions.
Ironis bagi MU yang pada awal penyisihan Grup H tampil perkasa dengan mengalahkan PSG, 2-1, dan melibas Leipzig, 5-0. Akun twitter resmi MU untuk Indonesia, @ManUtd_ID, waktu itu sangat percaya diri dan mengunggah cuitan berisi kalimat ”Gini doang nih grup neraka?”. Disebut grup neraka karena baik PSG maupun Leipzig merupakan dua tim yang berduel di babak semifinal musim lalu.
Tim ”Setan Merah” itu tidak bisa tampil seganas seperti saat mengalahkan Leipzig, 5-0. Bahkan, Leipzig bisa unggul 3-0 hingga menit ke-69 melalui gol Angelino, Amadou Haidara, dan Justin Kluivert. MU baru bisa membalas melalui tendangan penalti Bruno Fernandes pada menit ke-80 dan gol bunuh diri Ibrahima Konate pada menit ke-82.
”Kami terlambat panas meski kami bisa menunjukkan kemampuan kami untuk bangkit. Namun, sulit mengharapkan tim bisa bangkit dan menang setelah tertinggal 0-3,” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer. Upaya MU gagal meski mereka bisa lebih banyak melakukan tembakan, yaitu 19 tembakan, sedangkan Leipzig hanya melakukan 10 tembakan.
Kami terlambat panas meski kami bisa menunjukkan kemampuan kami untuk bangkit. Namun, sulit mengharapkan tim bisa bangkit dan menang setelah tertinggal 0-3.
Namun, permasalahan terbesar MU ada di lini pertahanan tim yang begitu rapuh. Gol ketiga Leipzig merupakan bukti nyata tidak adanya organisasi yang rapi di depan gawang MU. Dua bek MU, Harry Maguire dan Brandon Williams, hanya melongo melihat bola melintas di depan gawang dan dengan mudah disambar Kluivert.
”Saya adalah kapten tim dan saya kini patah hati. Kami sudah mencoba semaksimal mungkin pada musim lalu untuk tampil di kompetisi ini,” kata Maguire, dikutip UEFA. Kekecewaan pemain semakin besar ketika mengingat perjuangan mereka untuk terus merangkak naik dan akhirnya bisa meraih peringkat ketiga di klasemen akhir Liga Inggris musim lalu.
Kini, perjuangan itu harus dilanjutkan di Liga Europa. Babak 32 besar kompetisi tersebut akan digelar pada Februari 2021 karena pekan ini laga terakhir penyisihan grup masih berlangsung.
Sambil menanti tampil di Liga Europa, MU kini menatap laga yang tidak kalah berat di Liga Inggris, yaitu melawan Manchester City pada akhir pekan ini. ”Kami akan menjalani laga besar melawan City dan kami harus bisa fokus,” kata Solskjaer.
Bagaikan mesin
Pelatih Leipzig Julian Nagelsmann memuji sikap dan semangat para pemainnya yang ia anggap seperti sebuah mesin. Mereka mampu mengalahkan tim sekelas MU setelah pada laga sebelumnya juga mampu menahan Bayern Muenchen, 3-3, pada ajang Liga Jerman. Kedua laga tersebut hanya berselang tiga hari.
”Para pemain berusaha sangat keras. Seperti yang saya katakan sebelum laga ini, mereka adalah ’mesin’ dan telah menunjukkannya malam ini,” kata Nagelsmann. Kunci keberhasilan lainnya, menurut pelatih yang masih berusia 33 tahun itu, adalah kepatuhan para pemain mengikuti strategi yang telah ia siapkan.
Nagelsmann telah berhasil belajar dari kesalahan pada laga sebelumnya dan memperbaiki diri. Mereka melihat celah yang dimiliki MU dan mengeksploitasinya dengan baik. Kini, Leipzig kembali melanjutkan kiprahnya sebagai kuda hitam di Liga Champions. (AFP/REUTERS)