Balapan Formula 1 di Abu Dhabi menerapkan protokol ekstra ketat untuk menjamin “biosfer” yang steril dari virus korona tipe baru. Aturan itu bisa menghalangi Lewis Hamilton untuk tampil, meskipun pulih dari Covid-19.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ABU DHABI, SELASA – Kompleks Sirkuit Yas Marina di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, menjadi seperti “penjara” dengan keamanan khusus saat rombongan Formula 1 tiba pada Senin (7/12/2020). Seluruh personel diisolasi di hotel dekat sirkuit dan tidak boleh keluar masuk area “biosfer” tersebut. Jalur dari hotel menuju sirkuit pun dijaga dan dipagar sehingga tidak ada akses bagi orang yang tidak memiliki kartu akses khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Abu Dhabi menerapkan lockdown selama pekan Formula 1 di area sekitar sirkuit Yas Marina dan hotel tempat para pebalap dan personel tim menginap. Penguncian area itu dilakukan mulai Senin, setelah rombongan Formula 1 tiba dari Bahrain. Personel tim terbang menggunakan 10 pesawat sewa, sedangkan para pebalap dan petinggi tim menggunakan jet pribadi.
Rombongan besar F1 itu hanya diperbolehkan masuk ke area pada Senin, seperti diulas oleh Motorsport. Setelah masuk area hotel dan sirkuit, mereka tidak diizinkan keluar masuk kompleks steril itu hingga setelah balapan pada Minggu (13/12). Akses keluar masuk diberikan pengecualian bagi kendaraan dan personel dengan kartu akses khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah Emirat Abu Dhabi.
Penerapan protokol ekstra ketat itu sebenarnya sudah dimulai sejak di Bahrain, saat semua personel wajib menjalani tes Covid-19 saat tiba di bandara. Mereka kemudian wajib menjalani isolasi di hotel, hingga menerima hasil tes dari pemerintah melalui aplikasi telepon pintar. Selama di Bahrain, semua personel juga menjalani tes setiap beberapa hari, yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah Bahrain dan FIA.
Protokol di Bahrain itu masuk dalam syarat bisa masuk ke Abu Dhabi, karena personel yang datang harus berada dalam sistem tes Covid-19 di Bahrain selama sepekan. Jadi, bagi semua personel yang tidak berada di Bahrain saat balapan pertama pada 29 November, seperti Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto yang berada di Italia, wajib terbang ke Bahrain untuk balapan kedua.
Langkah itu untuk memenuhi syarat sepekan di dalam sistem tes Covid-19 di Bahrain sebagai syarat masuk Abu Dhabi. Cara alternatif yang bisa digunakan untuk masuk ke Abu Dhabi adalah terbang langsung dari Eropa, dengan orang tersebut menjalani karantina selama 48 jam.
Saya pikir dia di jalur yang tepat. Jika prognosis dokter tepat, dia bisa mendapat hasil tes negatif pada Kamis atau Jumat.
Rombongan F1 berangkat dari Bahrain menggunakan 10 pesawat sponsor Etihad, di luar jet pribadi untuk pebalap dan para petinggi tim. Pesawat-pesawat itu berangkat setiap jam mulai Senin pukul 10.00 waktu setempat, dan mengangkut 1.248 orang. Dengan protokol penjarakan fisik, tidak semua kursi diisi penumpang. Proses masuk pesawat pun disediakan area khusus di Bahrain. Adapun di Abu Dhabi, seluruh terminal 3 kedatangan hanya untuk melayani kedatangan rombongan F1. Mereka juga menjalani tes Covid, meskipun sudah membawa surat keterangan bebas Covid dari Bahrain.
Personel kemudian diantar ke enam hotel di sekitar Sirkuit Yas Marina, untuk menjalani isolasi hingga menerima hasil tes saat kedatangan di bandara. Penyelenggara balapan seri terakhir ini juga menyewa hotel ketujuh yang digunakan untuk menginap staf keenam hotel tempat rombongan F1, serta petugas sirkuit lokal dan panitia balapan, sehingga mereka tidak perlu bolak-balik dari rumah masing-masing. Para personel itu juga wajib menjalani isolasi selama 14 hari menjelang kedatangan rombongan F1.
Penghalang
Peraturan dan protokol yang sangat ketat di Abu Dhabi itu bisa menjadi penghalang bagi pebalap Mercedes Lewis Hamilton. Dia kini masih berada di Bahrain untuk menyelesaikan masa isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (1/12). Dia harus menjalani isolasi selama 10 hari yang akan berakhir pada 10 Desember. Pada hari terakhir karantina mandiri, Hamilton akan menjalani tes PCR untuk memastikan dirinya pulih dari Covid-19.
Namun, hal itu bukan berarti dia bisa langsung berangkat ke Abu Dhabi, karena dia perlu izin bepergian dari pemerintah Bahrain serta mendapat pengecualian dari pemerintah Abu Dhabi. Selain itu, Hamilton juga harus tiba di Abu Dhabi sebelum Jumat pukul 17.00 WIB agar bisa ikut salah satu dari latihan bebas ketiga atau kualifikasi pada Sabtu. Waktu kedatangan itu penting karena dia masih harus menjalani karantina selama 24 jam sebelum bisa masuk paddock sesuai aturan FIA.
Kepala Tim Mercedes Toto Wolff dalam wawancara dengan televisi Sky Jerman, Selasa (8/12) mengatakan, kondisi Hamilton baik meskipun dia tidak nyaman dengan situasi yang diahadapi. “Apa yang dia alami ini sangat buruk. Dan jika anda tidak di rumah, tetapi rebahan di kamar hotel, itu secara alami tidak menyenangkan,” tegasnya.
Wolff optimistis Hamilton masih memiliki waktu untuk mengejar balapan seri terakhir di Abu Dhabi. “Saya pikir dia di jalur yang tepat. Jika prognosis dokter tepat, dia bisa mendapat hasil tes negatif pada Kamis atau Jumat,” ujar Wolff diutip Motorsport.