Tiga Anggota Positif Covid-19, Blazers Tutup Fasilitas Latihan
Covid-19 masih menjadi masalah pelik bagi tim-tim NBA dalam menyambut musim baru, 22 Desember 2020. Portland Trail Blazers, misalnya, sampai harus menutup fasilitas latihannya menyusul temuan tiga kasus positif Covid-19.
Oleh
Korano Nicolash
·3 menit baca
PORTLAND, SELASA — Jelang musim baru NBA, yang dimulai 22 Desember 2020, klub-klub masih terus berjuang menghadapi masalah Covid-19 yang belum juga mereda. Portland Trail Blazers, misalnya, terpaksa menutup fasilitas latihan mereka menyusul ditemukannya kasus positif Covid-19 pada tiga anggotanya.
Padahal, sejumlah klub NBA, termasuk Blazers, dijadwalkan mulai menggelar latihan secara penuh mulai pekan ini sebagai persiapan menyambut musim 2020-2021. Penutupan pada Senin (7/12/2020) itu dilakukan untuk disinfeksi tempat latihan sekaligus penelusuran (tracing) dan tes-tes lanjutan Covid-19 ke anggota staf lainnya.
”Dalam empat hari terakhir, ada tiga kasus positif Covid-19 di lembaga kami. Untuk itu, demi penelusuran yang utuh dan langkah pencegahan, kami menutup sementara fasilitas latihan,” ujar Manajer Umum Portland Trail Blazers Neil Olshey dalam keterangan pers, Senin.
Olshey tidak merinci ketiga orang yang positif Covid-19 tersebut, apakah staf manajemen, tim pelatih, atau pemain. Namun, ia memastikan pihaknya akan berupaya melakukan upaya penelusuran menyeluruh untuk mencegah kasus-kasus baru.
Tidak lagi sentralisasi
Upaya pencegahan dan penegakan protokol Covid-19 itu kini jauh lebih penting, mengingat pihak NBA tidak lagi memberlakukan sentralisasi laga alias pola gelembung (bubble) pada musim ini. Blazers akan memulai kiprahnya pada musim baru dengan menjamu Utah Jazz di kandang mereka pada 23 Desember 2020.
Blazers menjadi tim pertama yang menutup fasilitas latihannya pada musim ini akibat penyakit menular itu.
Sebelum laga resmi itu, mereka juga dijadwalkan menghadapi Sacramento Kings pada laga uji coba pramusim, Jumat mendatang. Belum diketahui apakah laga uji coba ini tetap bisa berlangsung atau tidak menyusul temuan tiga kasus positif Covid-19. Blazers menjadi tim pertama yang menutup fasilitas latihannya pada musim ini akibat penyakit menular itu.
”Masalah ini harus segera Anda tangani,” ungkap Andre Iguodala, guard Miami Heat yang juga Wakil Presiden Asosiasi Pemain Basket Nasional (NBPA), terkait masalah yang tengah dihadapi Blazers tersebut.
Dalam protokol kesehatan terbarunya setebal 134 halaman, pengelola NBA bisa menindak tegas tim-tim yang tidak mematuhi tim yang tidak mematuhi aturan pencegahan. Sanksi tegas itu antara lain tim bisa dinyatakan kalah walked out.
Pihak NBA pun telah melakukan pengujian Covid-19 untuk musim baru. Dari hasil tes pertama, 24 November lalu, ada 48 pemain atau hampir 9 persen dari semua pemain di NBA dinyatakan Covid-19.
Dari kamp latihan Houston Rockets, bintang mereka, James Harden, dilaporkan absen dalam latihan perdana. Alih-alih berlatih, pemain yang tak lagi betah di Rockets dan minta ditukar ke Brooklyn Nets itu justru terbang ke Atalanta untuk menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya, rapper Lil Baby. Hal itu terungkap dalam unggahannya di akun Instagram resminya.
Dalam foto itu, Harden bahkan tidak mengenakan masker wajah. Padahal, para pemain NBA telah diminta untuk melakukan karantina mandiri dan membatasi diri dari kegiatan-kegiatan tidak mendesak di luar rumah. Para pemain hanya diperbolehkan keluar rumah untuk berlatih di fasilitas kebugaran, ke tempat latihan tim, dan berbelanja kebutuhan pokok.
Stephen Silas, pelatih Rockets yang menggantikan Mike D’Antoni, mengatakan, belum tahu alasan mangkirnya Harden. Menurut ESPN, keduanya lama tidak berkomunikasi. Tak heran, Silas tidak bisa memberikan kepastian kapan sang megabintang Rockets itu bisa mulai berlatih kembali dengan timnya.
”Tidak ada tenggat, sejauh hal yang saya ketahui. Namun, ini adalah kemunduran. Anda ingin pemain terbaik di tim berada di sini (berlatih),” ujar Silas seusai memimpin latihan timnya, Senin malam WIB. (AFP)