Manchester United tinggal membutuhkan satu poin untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Namun, mereka ingin tampil sempurna dan tidak mau memasang target minimal.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LEIPZIG, SENIN - Manchester United menghadapi pertandingan yang menuntut kesempurnaan pada laga terakhir penyisihan Grup H Liga Champions melawan RB Leipzig di Stadion Red Bull Arena, Rabu (9/12/2020) pukul 03.00 WIB. Tidak ada lagi ruang bagi ”Setan Merah” untuk melakukan kesalahan karena Leipzig telah berbenah.
Kecerobohan demi kecerobohan mengantar MU ke posisi yang sulit di grup ini. Tiket ke babak 16 besar di depan mata pun lenyap ketika manajer MU Ole Gunnar Solskjaer melakukan kesalahan fatal, yang berujung kekalahan 1-3 dari Paris Saint-Germain pada laga pekan kelima.
Solskjaer pada laga melawan PSG itu terlalu berani untuk tetap memainkan Fred yang sudah mengantongi kartu kuning. Ia pun menyesal ketika Fred akhirnya mendapat kartu kuning kedua, dan diusir keluar lapangan. Bermain hanya dengan 10 orang, MU akhirnya kalah dan terpaksa menjalani laga penentuan pekan ini.
MU, Leipzig, dan PSG kini masing-masing mengantongi 9 poin dan salah satu dari mereka harus tersingkir pada Rabu nanti dan terlempar ke Liga Europa. Di Red Bull Arena, Setan Merah hanya membutuhkan satu poin agar lolos, apapun hasil dari laga lainnya antara PSG melawan Istanbul Basaksehir.
Jika dilihat dari pertemuan sebelumnya ketika MU bisa melibas Leipzig 5-0 di Stadion Old Trafford, kans Setan Merah cukup besar. Namun, Leipzig sudah belajar dari kesalahan dan memiliki modal yang kuat dengan menahan imbang Bayern Muenchen, 3-3, pada laga Liga Jerman, Minggu (6/12/2020) pagi WIB.
Dengan demikian, terlalu berisiko bagi MU untuk memasang target minimal dan akan lebih aman jika membidik kemenangan pada laga terakhir ini. ”Kami tidak bisa duduk dan berharap laga berakhir imbang. Ini bukan karakter kami,” ujar Solskjaer dikutip Manchester Evening News.
Solskjaer menilai, Leipzig merupakan tim yang sulit ditebak dan tetap berbahaya meski pernah mereka kalahkan 5-0. Laga terakhir Leipzig melawan Basaksehir merupakan salah satu buktinya. Basaksehir sempat menyamakan kedudukan, 3-3, tetapi Leipzig akhirnya mampu menang 4-3 melalui gol pada menit-menit akhir.
Leipzig juga akan mendapat energi tambahan berupa kepercayaan diri karena tampil di kandang. Namun, MU juga membanggakan catatan positif mereka saat menjalani laga tandang. Salah satunya adalah kemenangan 1-3 atas West Ham United pada laga Liga Inggris yang berlangsung akhir pekan lalu. Sempat tertinggal 0-1, MU bisa bangkit dan membalas tiga gol pada babak kedua.
”Kami telah menunjukkan karakter sebagai tim yang mampu mengatasi ketertinggalan gol pada laga tandang. Leipzig tentu hebat di kandang, tetapi kami juga sangat percaya diri,” kata kapten MU Harry Maguire seperti dikutip UEFA.
Sebagai kapten dan bek, Maguire memikul tanggung jawab besar untuk mencegah Leipzig membobol gawang mereka dan menjaga kepercayaan diri tersebut apabila Leipzig berhasil mencetak gol lebih dulu.
Tanpa Upamecano
Sebaliknya, Leipzig kehilangan kekuatan mereka di lini belakang karena bek utama mereka, Dayot Upamecano harus absen karena menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi MU untuk menekan pertahanan Leipzig dengan taktik serangan cepat.
Apalagi, gawang Leipzig bukanlah gawang yang sulit dibobol karena mereka kerap bermain terbuka dan fokus untuk menyerang. Dalam 10 laga terakhir di semua kompetisi, Leipzig hanya sekali bisa menjaga gawang mereka tetap utuh.
Namun, Solskjaer perlu mempertimbangkan susunan pemain terbaiknya terutama di lini tengah karena ia tidak bisa memainkan Fred. Ia bisa saja memainkan trio Paul Pogba, Scott McTominay, dan Nemanja Matic di lini tengah. Adapun Bruno Fernandes tetap menjadi tumpuan kreativitas serangan tim.
Penyerang Marcus Rashford menjadi ujung tombak andalan karena Edinson Cavani dan Anthony Martial cedera. Rashford bisa ditemani Mason Greenwood yang bersinar saat tampil melawan West Ham.
Kami telah menunjukkan karakter sebagai tim yang mampu mengatasi ketertinggalan gol pada laga tandang. Leipzig tentu hebat di kandang, tetapi kami juga sangat percaya diri.
”Greenwood adalah penyerang berbakat, salah satu yang terbaik yang pernah bekerja dengan saya,” ujar Solskjaer.
Sementara itu, pelatih Leipzig, Julian Nagelsmann, juga sangat percaya diri dan merasa di atas angin karena tekanan MU jauh lebih besar. ”MU sudah lama berada di puncak klasemen grup dan mereka bisa tersingkir hanya dengan satu laga. Kami masih bisa lolos dengan cara kami,” kata Nagelsmann.
Tantangan fisik kini menjadi masalah utama bagi Leipzig yang menghadapi Bayern dan MU dalam waktu tiga hari. Namun, Nagelsmann tidak mengeluhkan hal itu.
”Anda tidak bisa mengatakan para pemain kelelahan, tetapi anda bisa mengatakan bahwa mereka adalah mesin. Dan seperti itulah mereka,” katanya. (AFP/REUTERS)