Manajer Chelsea Frank Lampard terus mematangkan skuadnya hingga bisa merasakan puncak klasemen Liga Inggris. Kini, menjaga konsistensi tim menjadi tantangan terbesarnya.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, MINGGU - Chelsea kembali merasakan puncak klasemen Liga Inggris dan siap bersaing memperebutkan trofi musim ini usai mengalahkan Leeds United, 3-1, di Stadion Stamford Bridge, Minggu (6/12/2020) pagi WIB. Manajer Chelsea Frank Lampard mulai bisa menikmati hasil dari kesabarannya mematangkan skuad selama ini.
Pekan lalu, pelatih Sevilla Julen Lopetegui mengakui, Chelsea adalah tim dengan serangan paling mematikan di Inggris saat ini. Ucapannya terbukti benar karena Chelsea kemudian melibas Sevilla, 4-0, pada laga Liga Champions, dan tiga hari berikutnya Leeds merasakan hal yang sama.
Gol cepat Leeds menit keempat yang dicetak Patrick Bamford sia-sia ketika Chelsea tampil lebih efektif dan membalas tiga gol. Olivier Giroud menyamakan kedudukan pada menit ke-7, dan pada babak kedua Chelsea kembali menambah gol melalui Kurt Zouma dan Christian Pulisic.
Kemenangan itu terasa lebih istimewa bagi Chelsea karena disaksikan sekitar 2.000 penonton yang mulai bisa mengisi tribune Stadion Stamford Bridge. Akhirnya, setelah berbulan-bulan tampil tanpa penonton akibat pandemi Covid-19, suasana di stadion itu kembali hidup saat yang tepat. Penonton dengan jumlah terbatas diizinkan masuk ke stadion dan Chelsea naik ke puncak klasemen dengan 22 poin.
”Saya akan menikmati malam ini dengan segelas anggur, mungkin dengan gelas yang lebih besar,” ujar , seperti Lampard dilansir laman Chelsea. Lampard merasa harus merayakan kemenangan ini karena Chelsea masih bisa tampil tak terkalahkan dalam 9 laga terakhir di Liga Inggris. Mereka menang lima kali dan ditahan imbang empat kali.
Kesuksesan ini tidak terlepas dari upaya Chelsea berbelanja pemain hingga 220 juta pounds (Rp 4,1 triliun) untuk memperkuat skuad musim ini. Namun, laga kontra Leeds juga membuktikan, para pemain lama seperti Giroud, Zouma, dan Pulisic masih menjadi motor utama tim.
Mereka menjaga keseimbangan tim ketika pemain baru seperti Timo Werner kehilangan naluri mencetak gol. Meski beberapa kali mendapat peluang, mantan pemain RB Leipzig itu gagal memanfaatkannya.
Peran gelandang muda seperti Mason Mount juga sangat vital. Menurut catatan Squawka, Mount mampu menciptakan tujuh peluang gol saat melawan Leeds, jumlah terbanyak yang mampu dilakukan pemain Chelsea musim ini. Bahkan, tidak ada pemain Chelsea dalam lima musim terakhir yang mampu melebihi jumlah peluang gol yang diciptakan Mount itu.
“Kami adalah tim yang sedang bertumbuh. Kami butuh waktu ketika membeli pemain baru, memiliki pemain muda, dan ketika para pemain dari berbagai negara berkumpul,” kata Lampard. Ia tidak bisa memastikan apakah musim ini merupakan musim terbaik Chelsea. Namun, konsistensi merupakan tantangan berikutnya yang dihadapi Lampard dan para pemainnya.
Gelar juara
Para pendukung Chelsea telah melihat langsung tim hasil racikan Lampard mampu mencapai puncak klasemen Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak September 2018. Waktu itu Chelsea masih ditangani manajer Maurizio Sarri dan mereka akhirnya finis di peringkat ketiga.
Namun, kali ini Lampard tidak melarang para pendukungnya untuk mulai berpikir bahwa Chelsea mampu menjuarai liga musim ini. “Tidak ada yang salah jika para pendukung berpikir demikian. Sungguh menyenangkan bisa melihat mereka (penonton) lagi. Anda bisa melihat bagaimana mereka bergembira usai laga dan kami berada di puncak klasemen,” ujarnya.
Bahkan, manajer Liverpool, Juergen Klopp, juga mengakui Chelsea bisa menjadi rival berat dalam persaingan juara musim ini. “Jika saya melihat Chelsea saat ini, sepertinya mereka adalah tim favorit juara. Mereka punya skuad yang besar yang sekarang sudah bisa tampil bagus setelah menjalani awal yang buruk,” kata Klopp.
Manajer Leeds, Marcelo Bielsa, yang sangat berpengalaman pun mengaku kewalahan meredam serangan yang dibangun Chelsea. “Sulit bagi kami untuk menghentikan mereka membangun serangan dari lini belakang dan dari (gelandang) N’Golo Kante,” ujar Bielsa dikutip BBC.
Dengan bersinarnya Chelsea, kini persaingan di papan atas Liga Inggris kian panas. Apalagi Manchester United perlahan ikut naik setelah mengalahkan West Ham United, 3-1, pada laga lainnya, Minggu dini hari WIB. Usai dikalahkan Paris Saint-Germain, 1-3, pada laga Liga Champions pekan lalu, tim “Setan Merah” kembali bangkit dan kini mengantongi 19 poin. (AFP/REUTERS)