Sergio Perez memerlukan 190 balapan untuk bisa meraih kemenangan pertamanya pada ajang Formula 1. Ini pembuktian besar pebalap Meksiko yang belum memiliki tim untuk musim depan itu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SAKHIR, MINGGU — Sergio Perez bisa mengakhiri musim ini dengan senyum yang lebih lebar meskipun masa depannya tak menentu karena belum memiliki tim untuk balapan Formula 1 musim 2021. Pebalap tim Racing Point itu membuktikan dirinya kompetitif dengan meraih kemenangan pertamanya dalam satu dekade di Formula 1 pada seri Sakhir di Sirkuit Internasional Bahrain, Senin (7/11/2020) dini hari WIB. Kemenangan ini merupakan perpaduan antara teknik mengemudi brilian Perez dan nasib baik menyusul kekacauan yang dialami Mercedes.
Perez bukanlah unggulan untuk memenangi balapan kedua di Bahrain itu. Pebalap tim Racing Point itu sudah kehilangan peluang meraih podium pada awal balapan setelah keluar lintasan karena mobilnya ditrabrak pebalap Ferrari, Charles Leclerc. Insiden setelah start di tikungan 4 itu menyebabkan Perez berada di urutan paling belakang, sedangkan Leclerc dan pebalap Red Bull, Max Verstappen, tak bisa melanjutkan balapan. Leclerc dijatuhi sanksi start mundur tiga posisi untuk balapan seri terakhir di Abu Dhabi.
Perez yang semula bersaing merebut posisi ketiga berada di belakang pebalap Mercedes, Valtteri Bottas, serta pengganti Lewis Hamilton, George Russell, yang memimpin balapan. Pebalap asal Meksiko itu kemudian masuk ke pit untuk mengganti ban. Setelah balapan dimulai kembali, begitu safety car meninggalkan lintasan, Perez memulai perjuangan meraih posisi finis setinggi mungkin.
Dia membalap dengan brilian dan perlahan, tetapi pasti memperbaiki posisinya. Kesempatan meraih podium datang untuk kedua kalinya pada lap ke-62 saat ada safety car kedua. Pebalap berusia 30 tahun itu diuntungkan oleh kesalahan komunikasi pit stop Mercedes sehingga Russell menggunakan ban depan Bottas.
Russell sempat berada di belakang Perez saat balapan dilanjutkan setelah safety car kedua meninggalkan lintasan. Akan tetapi, dia kemudian mengalami bocor halus pada ban belakang. Insiden tersebut memaksa pebalap yang dipinjam dari Williams itu kembali masuk pit pada lap ke-79 untuk mengganti ban. Russell pun kehilangan posisi untuk bersaing meraih podium dan finis di posisi kesembilan.
Perez yang memacu mobilnya dengan minim kesalahan menjadi pebalap yang finis terdepan, disusul oleh pebalap Renault, Esteban Ocon, dan rekan setim Perez di Racing Point, Lance Stroll, di posisi ketiga. ”Saya tidak bisa berkata-kata. Saya harap saya tidak sedang bermimpi. Anda tahu, karena saya bermimpi selama bertahun-tahun untuk bisa berada dalam momen ini,” ujar Perez kepada Formula 1.
Sepuluh tahun, saya memerlukan sepuluh tahun. Luar biasa, saya tidak tahu apa yang harus dikatakan, Anda tahu.
”Sepuluh tahun, saya memerlukan sepuluh tahun. Luar biasa, saya tidak tahu apa yang harus dikatakan, Anda tahu,” ujar Perez.
Kemenangan ini menjadi pembuktian besar bagi Perez yang menjalani musim ini dengan situasi tidak menguntungkan. Dia sempat positif Covid-19 dan terpaksa absen dalam dua balapan serta mengetahui posisinya musim depan akan ditempati oleh Sebastian Vettel. Performa positif pada akhir musim 2020 ini diharapkan bisa membawa kesepakatan dengan tim lain bagi Perez.
”Setelah lap pertama balapan telah hilang, sama seperti akhir pekan lalu,” ujar Perez yang mengalami kerusakan mesin pada seri Bahrain pada 29 November.
”Tetapi, ini tentang semangat pantang menyerah, kembali bangkit, berjuang untuk menang, melakukan yang terbaik yang mungkin dilakukan. Musim ini keberuntungan tidak bersama kami, tetapi kami akhirnya meraih ini (kemenangan),” ujar Perez.
”Saya pikir hari ini kami menang dengan terhormat. Ya, Mercs (tim Mercedes) mengalami beberapa masalah, tetapi pada akhirnya pace saya cukup kuat untuk menahan George (Russell) yang membalap dengan fantastis hari ini,” kata Perez yang mengaku membalap dengan nyaman karena mobilnya minim getaran, seperti limusin.
Terkait potensi kemenangan ini membawa kesepakatan baru membalap pada 2021, Perez tidak terlalu yakin. Peluangnya membalap musim depan masih bisa diraih jika Red Bull berpaling kepada dirinya untuk menggantikan Alexander Albon.
”Jujur, ini hanya membuat saya sedikit berdamai dengan diri saya sendiri. Apa yang terjadi tidak terlalu banyak berada di tangan saya saat ini, tetapi saya tahu dan saya ingin tetap membalap. Jadi, jika saya tidak berada di barisan tahun depan, saya akan kembali pada 2022,” tuturnya.