Persaingan di papan atas Liga Italia semakin ketat. AC Milan, sang pemuncak klasemen, mulai mengalami tekanan dari dua rival abadi, Juventus dan Inter Milan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MILAN, MINGGU — Dua pesaing AC Milan dalam pemburuan scudetto, Inter Milan dan Juventus, meraih kemenangan dalam laga ke-10, Minggu (6/12/2020) dini hari WIB, sehingga memangkas selisih poin dari ”I Rossoneri” di papan klasemen sementara dalam pertandingan Liga Italia antara Inter Milan melawan Bologna di Stadio Giuseppe Meazza, Milan, Sabtu (5/12/2020) waktu setempat. Inter menaklukkan Bologna, 3-1, sedangkan Juve unggul 2-1 dalam derbi Turin kontra Torino di Stadion Allianz Arena.
Berkat kemenangan itu, Inter hanya tertinggal dua poin dari Milan yang telah mengemas 23 poin. Sementara itu, Juve membayangi di posisi ketiga dengan 20 poin. Sementara Milan masih berpeluang memperlebar jarak poin dengan dua rival utamanya itu karena baru menjalani laga ke-10 melawan Sampdoria, Senin (7/12/2020) pukul 02.45 WIB, di Stadion Luigi Ferraris.
Inter meraih poin penuh setelah mencetak tiga gol lewat sumbangan Romelu Lukaku dan sepasang gol dari bek kanan, Achraf Hakimi. Bologna mendapatkan satu gol hiburan lewat tembakan Emanuel Vignato.
Itu adalah gol ke-19 Lukaku dalam 19 laga terakhir bersama Inter di seluruh ajang sejak akhir musim lalu. Sementara dua gol Hakimi merupakan kedua kalinya bek asal Maroko itu mencetak brace (dua gol) dalam satu laga. Sebelumnya, Hakimi menghasilkan brace ketika masih membela Borussia Dortmund dalam laga melawan Slavia Praha di Liga Champions, 2 Oktober 2019.
Hasil itu membuat Pelatih Inter Antonio Conte senang. Pasalnya, Inter memulai laga kontra Bologna dengan rasa trauma setelah ditaklukkan Bologna 1-2, Juli lalu. Kala itu, laga juga berlangsung di Giuseppe Meazza. Bologna mencetak dua gol di akhir laga ketika bermain 10 pemain dan seusai Inter gagal mencetak gol penalti.
Kami tidak melupakan pengalaman menyakitkan dengan Bologna pada Juli lalu. Dengan memikirkan laga itu, membantu kami menjaga determinasi dan fokus dalam pertandingan kali ini.
”Kami tidak melupakan pengalaman menyakitkan dengan Bologna pada Juli lalu. Dengan memikirkan laga itu, membantu kami menjaga determinasi dan fokus dalam pertandingan kali ini,” ujar Conte dilansir La Gazzetta dello Sport.
Kemenangan atas Bologna membuat Inter meraih tiga kemenangan beruntun di Liga Italia musim ini. Itu adalah catatan kemenangan beruntun terbanyak yang diraih ”I Nerazzurri” di awal musim 2020-2021.
Lewat kemenangan itu, Conte memuji secara khusus dua pemain yang menyumbangkan gol, yaitu Lukaku dan Hakimi. Lukaku menjadi sumber utama gol Inter.
Secara total, penyerang tim nasional Belgia itu telah mencetak 12 gol di seluruh kompetisi musim ini. Hanya Lautaro Martinez yang mampu mendekati perolehan gol Lukaku. Martinez sudah menciptakan enam gol.
”Saya percaya Lukaku masih bisa menjadi lebih kuat. Ia memiliki segalanya untuk menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia, tetapi ia masih seperti berlian yang mentah sehingga kami akan menolongnya untuk semakin baik,” ucap Conte.
Di sisi lain, Conte menilai Hakimi masih dalam tahap belajar di musim perdananya bersama Inter. Menurut dia, itu adalah hal wajar bagi seorang pemain muda yang tiba di Italia yang memainkan sepak bola sangat taktikal.
”Hakimi bekerja keras karena ia memahami perbedaan gaya sepak bola antara Italia dan Jerman. Ia memang sempat melakukan kesalahan di beberapa pertandingan sebelumnya, tetapi menciptakan brace akan memberikan keseimbangan bagi penampilannya dan membantunya untuk lebih percaya diri,” kata mantan pelatih tim nasional Italia itu.
Hakimi pun mengakui dirinya masih berusaha beradaptasi dengan gaya permainan di Italia. Alhasil, ia menganggap wajar banyak pihak menilai dirinya belum mampu menduplikasi penampilan gemilang ketika berseragam Dortmund pada musim lalu.
”Orang berbicara bahwa saya berbeda di musim ini, tetapi saya tetaplah individu yang memiliki gaya sepak bola yang sama. Saya terus bekerja keras dan menyesuaikan diri dengan tim baru dan liga baru,” ujar Hakimi kepada DAZN.
Kemenangan derbi
Juventus mampu menjaga dominasi di Kota Turin setelah menumbangkan Torino. Juve sempat tertinggal satu gol setelah bek Torino, Nicolas N’Koulou, mencetak gol di menit ke-9.
”Nyonya Besar” sempat menyamakan kedudukan di menit ke-57 lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang dihasilkan bek sayap, Juan Cuadrado. Tetapi, gol itu dianulir oleh wasit Daniele Orsato setelah berkonsultasi dengan asisten wasit peninjau video (VAR). Pasalnya, sebelum bola masuk ke dalam gawang, bek Juve, Leonardo Bonucci, melakukan gerakan di dalam posisi off-side.
Juve mampu mencetak gol lewat sundulan gelandang, Weston McKennie, di menit ke-78. McKennie menjadi pemain kedelapan yang menciptakan gol bagi Juve di musim ini.
Gol kemenangan Juventus dicetak oleh sang kapten, Bonucci, melalui sundulan setelah menerima umpan matang dari Cuadrado. Itu adalah gol kedua Bonucci di Liga Italia edisi 2020-2021.
Menurut Bonucci, Juve bermain buruk di babak pertama. Tidak hanya kebobolan, Juve hanya satu kali melakukan tembakan mengarah ke gawang di paruh pertama laga.
”Di babak kedua, kami menampilkan penampilan kolektif yang selama ini telah membawa kami mendominasi di liga dalam sembilan tahun terakhir. Kami harus mampu menunjukkan determinasi untuk mengatasi tantangan di setiap pertandingan,” kata Bonucci.
Pirlo pun setuju dengan rekan sekaligus anak asuhnya itu. ”Tim seperti Juventus tidak boleh kehilangan karakter, rasa lapar, dan kegigihan. Kami harus selalu menampilkan permainan sepak bola yang baik sekaligus menunjukkan hasrat kuat untuk mengejar kemenangan,” ucap pelatih berambut panjang itu. (AFP)