Spekulasi pemecatan terus menghantui Zidane setelah tren buruk Madrid. Namun, sesi pemotretan skuad pada Jumat ini bisa sedikit meredakan spekulasi tersebut.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SEVILLA, JUMAT – Di tengah rentetan hasil buruk, skuad Real Madrid tampak harmonis dalam sesi pemotretan resmi tim untuk musim 2020-2021. Pemotretan singkat tersebut cukup bisa menggambarkan, masa depan Zinedine Zidane masih aman sebagai pelatih “El Real”.
Spekulasi pemecatan Zidane mengalir deras jelang kunjungan Madrid ke markas Sevilla, Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, pada Sabtu (5/12/2020) WIB. Hal itu disebabkan tren buruk Madrid yang hanya mampu menang sekali dalam 5 laga terakhir di seluruh kompetisi.
Salah satu hasil buruk didapatkan tengah pekan lalu, ketika mereka dipermalukan Shakhtar Donetsk, 0-2, dalam laga babak grup Liga Champions. Dengan kekalahan itu, skuad asuhan Zidane terancam gagal lolos ke babak gugur.
Namun, spekulasi pemecatan pelatih yang menghasilkan tiga gelar liga Champions untuk Madrid itu mulai mereda. Semua terlihat dalam sesi pemotretan skuad yang berlangsung Jumat pagi WIB, dalam kompleks latihan tim, di Valdebebas. Sesi foto menghadirkan semua staf dan pemain hingga presiden tim Florentino Perez.
Perez, yang terkenal tidak sabar dan suka memecat pelatih, justru tampak tenang saat bertemu Zidane. Dia langsung menyambut dan menyalami pelatih berkepala pelontos itu. Tak terlihat sama sekali ketegangan dalam pertemuan pertama mereka, setelah kekalahan di Liga Champions.
Keduanya sempat berbicara sebentar dengan wajah serius. Mata Perez seakan menyiratkan, Zidane masih merupakan sosok yang paling dipercaya olehnya dalam dua dekade terakhir, sebagai pemain maupun pelatih.
Setelah momen itu, sesi pemotretan berlangsung dengan hangat. Perez beberapa kali tertawa bersama dua pemain veteran tim Sergio Ramos dan Marcelo. Zidane dan para pemain juga tampak nyaman. Semua pertanda itu cukup untuk menandakan, belum saatnya merombak tim.
Belum saatnya. Masih terlalu cepat dan sangat terburu-buru (jika dipecat sekarang).
Mantan striker Madrid (1985-1992) Hugo Sanchez menilai, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memecat Zidane. “Belum saatnya. Masih terlalu cepat dan sangat terburu-buru (jika dipecat sekarang),” katanya seperti dikutip Marca.
Setidaknya, klub perlu menunggu hasil akhir dari babak grup Liga Champions yang akan ditentukan pekan depan. Jika Madrid gagal lolos, hal itu bisa jadi pertimbangan untuk memutus kontrak sang pelatih.
Meski begitu, Sanchez melihat Zidane masih merupakan sosok tepat untuk memimpin “El Real”, terlepas dari hasil Liga Champions. Pelatih asal Perancis itu sebenarnya masih cukup baik di La Liga, dengan berada di peringkat ke-4 klasemen sementara. Peluang mereka mempertahankan gelar juara masih sangat terbuka.
Hal terpenting saat ini, Zidane harus bisa mengembalikan kepercayaan diri tim dengan kemenangan atas tuan rumah Sevilla. Kemenangan bisa melepas sedikit beban yang ada di pundak sang pelatih maupun tim. “Saya percaya dia bisa menahan guncangan ini,” pungkas Sanchez.
Madrid punya kesempatan besar menang akhir pekan ini. Lawan mereka, Sevilla, sedang terpuruk juga akibat kekalahan telak dari Chelsea, 0-4, di Liga Champions. Kekalahan Ivan Rakitic dan rekan-rekan seperti menyudahi rekor menjanjikan mereka dengan tiga kali kemenangan beruntun di La Liga.
Zidane menjamin, tidak akan mundur dari jabatan hanya karena beberapa hasil buruk belakangan ini. Dia berkomitmen untuk mengembalikan tim ke jalur kemenangan. Target pertama mereka adalah Sevilla.
“Saya optimistis. Ini momen yang sulit, tetapi kami harus punya karakter dan kebanggaan. Kami harus memenangkan pertandingan berikutnya. Kami akan percaya dan kami akan berjuang, saya yakin itu,” ucap pelatih yang kerap disapa Zizou itu.
Tugas besar “El Real” adalah menyelesaikan problem lini depan. Minimnya gol menjadi alasan hasil buruk mereka. Dalam tiga pertandingan La Liga terakhir, mereka hanya bisa menghasilkan rata-rata satu gol, meski membuat segudang peluang.
Gelandang senior Madrid Luka Modric melihat ada sesuatu yang salah dengan serangan mereka. Tim selalu berhasil membuat banyak peluang, tetapi gol tidak kunjung datang. Mereka harus segera menyudahi siklus seret gol tersebut.
“Kami menciptakan peluang tetapi kesulitan mencetak gol. Jika kami tidak mencetak gol, segalanya menjadi sulit bagi kami. Begitulah adanya, itulah sepak bola. Ini bukan matematika dan tidak selalu berjalan seperti yang diinginkan. Kami harus segera menemukan solusinya,” ucap Modric. (AP/REUTERS)