Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer sudah melihat bahaya ketika gelandangnya, Fred, mendapat kartu kuning. Namun, ia tidak mengambil keputusan yang tepat.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Manchester United mengambil strategi yang terlalu berani saat menjamu Paris Saint-Germain di Stadion Old Trafford, Kamis (3/12/2020) pagi WIB. Langkah berisiko manajer MU Ole Gunnar Solskjaer akhirnya membuat ”Setan Merah” kalah 1-3 dan batal lolos lebih cepat ke babak 16 besar Liga Champions Eropa.
Kesalahan terbesar Solskjaer pada malam itu ialah membiarkan Fred tetap bermain pada babak kedua meskipun sudah mengantongi satu kartu kuning. Gelandang asal Brasil itu mendapat kartu kuning ketika menanduk Paredes hingga terjatuh. Kartu kuning diberikan pada menit ke-23 setelah wasit mengecek ulang menggunakan asisten video wasit (VAR).
Kubu PSG kecewa, menilai wasit seharusnya langsung memberikan kartu merah. Namun, wasit menilai Paredes ikut andil memprovokasi Fred. Bintang PSG, Neymar, terlihat tidak puas dan berbicara dengan wasit cukup lama.
”Hanya ada dua pilihan, tidak ada kartu jika Fred tidak menyentuh Paredes, atau kalau Fred benar-benar menanduk Paredes, ia harus mendapat kartu merah,” kata Pelatih PSG Thomas Tuchel. Bahkan, Solskjaer mengaku Fred sangat beruntung hanya mendapat kartu kuning dan tetap bermain.
Situasi ini sebenarnya cukup bagi Solskjaer untuk melihat bahaya di depan mata. Fred bisa menjadi sasaran pemain PSG dan dipaksa melakukan pelanggaran lagi agar mendapat kartu kuning kedua. Namun, Solskjaer tetap memainkan Fred pada babak kedua.
Terbukti, Fred kembali mendapat kartu kuning ketika berduel dengan Ander Herrera pada menit ke-70. Fred berusaha memotong bola, tetapi membuat Herrera terjatuh dan wasit melihat pelanggaran keras. Akun resmi Twitter PSG saat kejadian itu langsung mengunggah cuitan, ”Fred mendapat kartu kuning kedua (akhirnya)”.
Fred memang melakukan kesalahan, tetapi Solskjaer melakukan kesalahan lebih buruk dengan keputusannya yang akhirnya merugikan mereka.
Insiden itu praktis membuat MU kesulitan mengimbangi perlawanan PSG yang sudah unggul 2-1 melalui gol Neymar dan Marquinhos. Satu gol MU malam itu dicetak Marcus Rashford pada menit ke-32.
Di saat tim sudah pincang, Rashford juga harus keluar karena mengalami cedera pada bahunya. Solskjaer lalu memasukkan Paul Pogba dan Donny van de Beek. Namun, upaya tersebut terlambat karena Pogba dan Van de Beek tidak bisa bermain maksimal setelah tim kehilangan satu pemain.
PSG justru bisa menambah satu gol melalui Neymar pada menit ke-90+1. Neymar yang sudah pulih dari cedera mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya dan kembali menjadi tumpuan PSG untuk mewujudkan ambisi mereka menjuarai Liga Champions.
Masalah baru
Maksud hati ingin memenangi laga itu dan lolos ke babak 16 besar, MU justru mendapat masalah baru. Persaingan di Grup H semakin sengit karena MU, RB Leipzig, dan PSG sama-sama mengantongi 9 poin. Adapun Istanbul Basaksehir yang dikalahkan Leipzig, 3-4, pada laga lainnya, Kamis, sudah pasti tersingkir karena baru mengantongi tiga poin.
Praktis laga terakhir grup, pekan depan, menjadi krusial. MU akan menghadapi Leipzig, sedangkan PSG menjamu Basaksehir. Akibat keputusan Solskjaer yang keliru terhadap Fred, MU belum bisa tenang.
”Fred memang melakukan kesalahan, tetapi Solskjaer melakukan kesalahan lebih buruk dengan keputusannya yang akhirnya merugikan mereka,” kata mantan pemain Inggris, Chris Sutton, kepada BBC.
Sebuah kerugian cukup besar karena Fred otomatis tidak bisa tampil pada laga kontra Leipzig dan MU kini masih memantau kondisi Rashford. Akhir pekan ini, MU dijadwalkan menghadapi West Ham United pada laga Liga Inggris.
MU yang tertahan di peringkat ke-9 Liga Inggris dengan 16 poin wajib mengalahkan West Ham yang posisinya lebih baik, yaitu di peringkat kelima dengan 17 poin. Ini kesempatan baik untuk mengambil poin karena setelah itu mereka akan menjamu Manchester City.
Sebelum menjalani derbi Manchester, Solskjaer harus menemukan cara terbaik untuk mengalahkan Leipzig dan melanjutkan perjalanan di Liga Champions. ”Setidaknya kami masih bisa menentukan nasib kami sendiri,” ujar Solskjaer.
Pada pertemuan pertama akhir Oktober lalu, MU mengalahkan Leipzig, 5-0. Namun, kemenangan atas Basaksehir telah membuat Leipzig semakin percaya diri. ”Kemenangan tentu membuat kami lebih percaya diri. Target kami ialah bisa memainkan laga terakhir melawan MU dan itu sudah tercapai. Kami tinggal memperbaiki kesalahan yang terjadi pada pertemuan pertama,” kata Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann, seperti dilansir laman klub. (AP/AFP/REUTERS)