Setelah Tyson dan Jones Jr, mantan juara dunia tinju lain berbondong-bondong ingin kembali dari pensiun. Giliran Evander Holyfield dan Lennox Lewis yang sudah lama pensiun menyatakan akan segera bertinju lagi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LOS ANGELES, RABU – Laga ekshibisi Mike Tyson versus Roy Jones Jr menghidupkan lagi gairah mantan juara dunia kelas berat, Evander Holyfield dan Lennox Lewis, untuk kembali dari pensiun. Di usia renta, para petinju fenomenal abad ke-20 itu menghadirkan gemerlap persaingan sekali lagi. Kembalinya mereka meredupkan kilau tinju profesional yang sesungguhnya.
Spekulasi bermunculan setelah pertarungan delapan ronde Tyson vs Jones yang berakhir imbang, pada Minggu (29/11/2020), di Staples Center, Los Angeles. “Si Leher Beton” berencana melakoni partai ekshibisi lagi, mulai dari menjajaki duel ulang dengan Jones ataupun mencari lawan baru.
Melihat gemerlap itu, Evander Holyfield ingin mengikuti jejak sang musuh bebuyutan, Tyson, untuk bertinju lagi. Di usia 58 tahun, dia dengan lantang mengajak Tyson untuk merealisasikan trilogi pertarungan mereka.
“(Holyfield vs Tyson) sebuah ajang global dan satu-satunya duel yang ingin dilihat orang. Pihak saya menginginkan laga ini terjadi, tetapi kami tidak pernah mendapatkan apa pun (dari pihak Tyson) selain alasan,” katanya pada Rabu seperti dikutip ESPN.
Mantan juara dunia kelas berat yang sudah pensiun sejak 2011 itu mengatakan, duel harus berlangsung demi warisan keduanya. “Tidak ada alasan lagi. Tanda tangani kontrak dan naik ke ring. Dunia menantikan ini dan ini tergantung padamu. Saya sudah siap,” tambahnya.
Jika terwujud, ini akan menjadi pertarungan ketiga bagi petinju dengan rivalitas terbesar pada era 1990-an. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Holyfield keluar sebagai pemenang. Adapun di duel terakhir, laga harus dihentikan karena Tyson menggigit kuping sang rival.
Minggu kemarin, selepas ekshibisi, Tyson menyatakan siap melawan siapa pun, termasuk Holyfield. Dia senang melakukan laga seperti ini karena bisa kembali menyapa para penggemar, selain juga untuk mendonasikan hasil pertarungan.
Menurut mantan juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah itu, gairah bertarungnya sudah kembali. Dia bukan pria yang sama seperti 15 tahun lalu, ketika tidak sudi mencium bau sasana latihan, setelah kalah dari petinju tidak terkenal asal Irlandia Kevin McBride.
Tyson akan turun tangan langsung untuk membicarakan rencana pertarungan dengan Holyfield. “Mungkin Evander perlu berbicara dengan saya karena setiap kali rekan bisnis saya berbicara dengan rekan bisnisnya, hasilnya tidak baik,” ucapnya.
Di sisi lain, Lewis yang pernah mengalahkan Holyfield dan Tyson juga menyatakan niat untuk kembali dari pensiun. Sebelum membahas pertarungan dengan dua rivalnya, petinju yang sudah pensiun 17 tahun ini akan menyelesaikan kisah lamanya dengan Riddick Bowe.
Tidak ada alasan lagi. Tanda tangani kontrak dan naik ke ring. Dunia menantikan ini dan ini tergantung padamu. Saya sudah siap.
Lewis dan Bowe pernah terlibat pertarungan sengit di tinju amatir saat perebutan emas Olimpiade Seoul 1988. Duel itu berujung dengan kemenangan Lewis. Keduanya sempat berkali-kali ingin dipertemukan dalam pertarungan tinju profesional, tetapi rencana itu tidak pernah terjadi.
“Jika semua benar, saya mungkin kembali. Ada pembicaraan tentang Bowe masih ingin melawan saya jadi masih ada urusan yang belum selesai di sana,” kata Lewis yang sekarang sudah berusia 55 tahun.
Gemerlap reuni
Gemerlap reuni para petinju tua ini menjadi sebuah anomali. Biasanya para petinju akan menikmati masa jayanya di akhir karier. Sekarang, mantan juara dunia justru kembali satu per satu untuk bertarung lagi.
Padahal, mereka yang sudah pensiun bertahun-tahun, perlu upaya ekstra untuk mengembalikan fisik. Misalnya saja, Tyson yang menghabiskan setengah tahun untuk menurunkan berat badan puluhan kilogram. Belum lagi, duel mereka banyak ditentang karena membahayakan keselamatan.
Tren ini tidak lepas dari kesuksesan ajang Tyson versus Jones. Duel ini begitu menarik perhatian banyak pecinta tinju. Di AS saja, menurut pengamat tinju Dan Rafael, menghasilkan sekitar 1-1,2 juta dollar AS dari harga jual tayangan.
Jumlah itu mengalahkan pertarungan kedua perebutan juara dunia kelas berat WBC antara Tyson Fury versus Deontay Wilder, Februari lalu. Duel itu hanya mendapatkan sekitar 850 ribu dollar AS.
Uniknya lagi, pada Minggu lalu, laga Tyson-Jones bertepatan dengan duel tinju profesional perebutan gelar kelas berat WBC Silver, WBO Internasional, dan EBU antara Daniel Dubois versus Joe Joyce. Namun, duel Dubois-Joyce yang diberi judul “pertarungan terbesar antarpetinju Inggris” justru kalah pamor.
Mayoritas mata penggemar tinju dunia justru tertuju pada partai kedua mantan juara dunia. Terbukti, laga ekshibisi Tyson-Jones lebih banyak dibicarakan di media sosial daripada duel profesional yang sesungguhnya.
Minat yang masih besar ini menjadi alasan kembalinya petinju tua dari pensiun. Mereka bisa mendapatkan uang besar dalam sekali duel ekshibisi. Seperti Tyson yang mendapatkan 10 juta dollar AS dan Jones yang membawa pulang 1-3 juta dollar AS.
Dalam siniar I am Athelete, Holyfield mengatakan tidak akan kembali bertinju dengan bayaran kurang dari 25 juta dollar AS. Hal itu cukup untuk menjelaskan tekad besar para mantan juara dunia untuk kembali dari masa pension mereka yang nyaman. (AP/REUTERS)