Shakhtar Donetsk Eksploitasi Permainan Statis Real Madrid
Shakhtar Donetsk dengan cerdik mematikan serangan-serangan Real Madrid yang dibangun dari sektor sayap. Laga ini menunjukkan permainan Real yang miskin kreativitas dan stagnan.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
KIEV, RABU — Shakhtar Donetsk kembali tampil mengejutkan dengan mengalahkan Real Madrid, 2-0, di Stadion Olympic, Kiev, Ukraina, pada laga penyisihan Grup B Liga Champions, Rabu (2/12/2020) dini hari waktu Indonesia. Mereka berhasil mengeksploitasi permainan statis Real yang mudah dibaca.
Ini merupakan kemenangan kedua Shakhtar atas Real di Grup B setelah pada laga sebelumnya juga menang 3-2 di kandang Real. Sebuah kemenangan penting untuk menjaga peluang Shakhtar lolos ke babak 16 besar dan membuat Real terancam tersingkir lebih awal.
Sejak awal, Pelatih Shakhtar Luis Castro paham jika Real mempunyai kekuatan serangan dari sektor sayap. Pemain Real akan menciptakan peluang-peluang gol dari umpan-umpan silang. Castro pun mengatakan tidak mempunyai rahasia khusus di balik kemenangan ini karena mereka juga memainkan pola yang sama saat di Madrid.
Kami tahu Real akan mencari kemenangan dan kami harus menghentikannya. Pertama adalah membendung serangan dari sektor sayap dan menguasai duel-duel udara. Tidak ada rahasia karena rahasia terbesar adalah kerja keras.
”Kami tahu Real akan mencari kemenangan dan kami harus menghentikannya. Pertama adalah membendung serangan dari sektor sayap dan menguasai duel-duel udara. Tidak ada rahasia karena rahasia terbesar adalah kerja keras,” kata Castro dikutip UEFA.
Dengan cara ini, Shakhtar cenderung bertahan dan menunggu Real melakukan kesalahan dan menyerang balik. Real tetap tampil dominan pada laga itu dengan penguasaan bola hingga 56 persen dan melakukan total 15 tembakan.
Namun, serangan-serangan yang dibangun Real dari sektor sayap itu mudah dipatahkan lini pertahanan Shakhtar yang begitu rapat. Mereka bahkan bisa bergerak cepat menutup pergerakan pemain Real yang hendak mengumpan bola secara silang. Hasilnya, upaya pemain Real, seperti Marco Asensio, Rodrygo, Lucas Vazquez, ataupun Ferland Mendy, yang mencoba memanfaatkan lebar lapangan menjadi sia-sia.
Pertahanan Shakhtar bertambah solid berkat penampilan kiper Anatoliy Trubin yang gemilang. Ia mampu menahan tembakan dari Karim Benzema yang sempat lolos menerobos para bek Shakhtar. ”Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain karena telah bermain dengan sangat baik. Mereka sangat fantastis,” kata Castro.
Kedua gol Shakhtar itu baru tercipta pada babak kedua ketika Real mulai kehilangan konsentrasi. Gol pertama dicetak Detinho yang merupakan pemain cadangan, sedangkan penyerang Shakhtar asal Israel, Manor Solomon, mencetak gol kedua melalui tendangan jarak jauhnya.
Dengan demikian, Solomon sudah mencetak dua gol ke gawang Real jika dihitung dengan laga sebelumnya. ”Saya sangat senang bisa mencetak gol lagi (ke gawang Real). Mendapat enam poin dari laga kontra Real seperti mimpi yang menjadi nyata,” katanya.
Peluang lolos
Hasil ini membuat pertarungan di Grup B menjadi lebih sengit karena Shakhtar kini berada di peringkat kedua klasemen dengan tujuh poin, poin yang sama dimiliki Real yang berada di peringkat ketiga.
Peluang Shakhtar untuk lolos ke babak 16 besar semakin terbuka karena pada laga lainnya Inter Milan juga berhasil mengalahkan Borussia Moenchengladbach, 3-2. Gladbach masih berada di puncak klasemen dengan 8 poin, sedangkan Inter berhasil menjaga kans lolos ke fase gugur dengan mengumpulkan lima poin.
Putaran terakhir penyisihan grup yang digelar pada pekan depan menjadi sangat krusial bagi setiap tim yang masih mempunyai peluang untuk lolos. Bagi Shakhtar, mereka tinggal mengalahkan Inter dan berharap Gladbach mengalahkan Real. Adapun Inter harus mengalahkan Shakhtar pada laga berikutnya dan berharap Real mengalahkan Gladbach.
Situasi ini menambah tekanan bagi Real dan pelatihnya, Zinedine Zidane, yang masih kesulitan membangkitkan performa tim. Penampilan Real di Liga Spanyol pun sama buruknya. Mereka sudah menelan dua kekalahan dan sekali bermain imbang dalam tiga laga terakhir La Liga.
Meskipun demikian, Zidane masih merasa optimistis. ”Saya optimistis. Ini merupakan momen yang sulit, tetapi kami harus menunjukkan karakter dan tetap berdiri tegak,” katanya. (AFP/REUTERS)