Dunia Beri Penghormatan Terakhir untuk ”Dewa Sepak Bola”
Jutaan warga dunia beramai-ramai melepas kepergian legenda sepak bola, Diego Armando Maradona, yang meninggal pada usia 60 tahun, Rabu. Ia akan dikebumikan di Argentina laiknya tokoh besar negara itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BUENOS AIRES, KAMIS — Dunia memberikan penghormatan terakhir kepada ”Dewa Sepak Bola” Diego Armando Maradona yang wafat dalam damai di sebuah rumah di kawasan Tigre, Argentina, Rabu (25/11/2020) siang waktu Argentina. Pemerintah Argentina menetapkan tiga hari berkabung untuk mengenang Maradona. Kemudian, SC Napoli telah mengajukan perubahan nama Stadion San Paolo menjadi Stadion San Paolo-Maradona.
Maradona meninggal di usia 60 tahun. Hanya berselang 26 hari setelah ulang tahunnya ke-60 pada 30 Oktober lalu, legenda yang identik dengan nomor 10 itu mengembuskan napas terakhir ketika tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi pengangkatan gumpalan darah di otak, 3 November lalu.
Keluarga Maradona menyewa secara khusus sebuah rumah di wilayah Tigre yang berjarak sekitar 26 kilometer dari ibu kota Argentina, Buenos Aires, untuk memberi kesempatan kepada Maradona memulihkan diri setelah meninggalkan rumah sakit pada 11 November lalu.
Menurut laporan surat kabar Argentina, Ole, Maradona menjalani pagi pada Rabu kemarin seperti hari-harinya pada dua pekan terakhir. Ia bangun pagi sekitar pukul 06.00, kemudian sarapan dan berjalan mengintari kawasan rumah. Setelah aktivitas pagi itu, Maradona tidur, kemudian akan dibangunkan oleh perawat pribadi untuk meminum obat sebelum makan siang.
Akan tetapi, tubuh Maradona tidak merespons ketika dibangunkan oleh perawat sekitar pukul 11.00. Tim dokter yang disiapkan keluarga selama Maradona berada di Tigre langsung memeriksa sang legenda. Tim dokter melakukan pemeriksaan hingga akhirnya memastikan Maradona wafat akibat serangan jantung.
Jutaan orang berkumpul
Kabar wafatnya sang Dewa Sepak Bola membuat dunia berduka. Sekitar satu juta orang berkumpul dan menangis di kawasan Casa Rosada, Istana Kepresidenan Argentina, di Buenos Aires. Maradona bukan sekadar milik pendukung klub Boca Juniors, klub yang amat dicintainya. Ia adalah seorang pahlawan bagi seluruh masyarakat Argentina yang ”gila” sepak bola.
Presiden Argentina Alfredo Fernandez menetapkan tiga hari berkabung nasional. Fernandez tidak akan pernah melupakan peran besar Maradona ketika mempersembahkan trofi Piala Dunia 1986.
”Maradona telah membawa Argentina ke puncak dunia. Ia adalah sosok yang telah memberikan kebahagiaan kepada seluruh rakyat Argentina,” kata Fernandez.
Sementara itu, Menteri Olahraga Argentina Matias Lammens menuturkan, hari wafatnya Maradona adalah hari tersedih bagi sejarah olahraga Argentina. Lammens mengungkapkan, dirinya masih tidak percaya dengan kabar wafatnya Maradona sampai juru bicara keluarga Maradona, Sebastian Sanchi, mengumumkan mangkatnya sang legenda sekitar pukul 17.00 waktu Argentina.
”Negara memberikan waktu berkabung selama tiga hari karena hal itu mewakili kesedihan seluruh rakyat Argentina. Kami rakyat Argentina dan seluruh fans sepak bola bersedih dengan kehilangan pemain terbaik sepanjang masa,” ujar Lammens yang merupakan mantan Presiden San Lorenzo, klub Liga Utama Argentina.
Satu hari nanti, saya berharap, kami bisa bermain sepak bola bersama di surga.
Jenazah Maradona akan disemayamkan di Casa Rosada selama dua hari mendatang untuk memberi kesempatan kepada seluruh warga Argentina memberikan penghormatan terakhir kepada sang legenda. Di Casa Rosada pula warga Argentina menyambut sang dewa ketika kembali dari Piala Dunia Meksiko 1986 serta Piala Dunia Italia 1990.
Selanjutnya, Maradona akan dikebumikan dengan proses pemakaman kenegaraan. Sebelumnya, proses pemakaman kenegaraan itu hanya dilakukan kepada delapan orang penting Argentina, yakni tujuh presiden Argentina serta legenda Formula 1 asal Argentina, Juan Manuel Fangio, yang dimakamkan pada 17 Juli 1995.
Perubahan nama
Selain itu, Liga Profesional Argentina, operator kompetisi di Argentina, memberikan penghormatan kepada sang legenda dengan mengubah nama piala liga menjadi Piala Diego Armando Maradona mulai edisi tahun depan.
Kesedihan juga menyelimuti kota Naples, rumah kedua Maradona. Di kota itu, Maradona bermukim selama tujuh tahun ketika membela Napoli. Maradona mampu memberikan kebahagiaan bagi warga Naples karena mempersembahkan dua gelar scudetto pada musim 1986-1987 dan 1989-1990 bagi Napoli. Itu adalah trofi liga yang diraih Maradona di Benua Eropa.
”Kami telah memikirkan dan menyampaikan pengajuan resmi kepada dewan kota terkait perubahan nama stadion menjadi Stadion San Paolo-Maradona,” kata Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis kepada RMC Sport.
Mantan Presiden Napoli Corrado Ferlaino menjadi sosok yang paling bersedih dengan kepergian Maradona. Ferlaino adalah sosok yang membawa Maradona ke Napoli dari Barcelona pada awal musim 1984-1985. Menurut Ferlaino, Maradona telah mewariskan semangat kepada klub Napoli untuk bersaing meraih gelar juara. Tidak hanya dua scudetto, Maradona juga memberikan sebuah trofi Piala UEFA pada edisi 1988-1989.
”Maradona sangat berarti bagi klub Napoli dan Kota Naples. Sebagai seorang Neapolitan (warga Naples), saya hanya bisa menangis mendengar kabar soal wafatnya Maradona. Sesungguhnya saya telah merencanakan untuk menjenguknya di Argentina,” kata Ferlaino, dilansir La Gazzetta dello Sport.
Tak hanya itu, Napoli juga mengubah tampilan warna latar logo klub yang berwarna biru muda menjadi hitam di seluruh akun media sosial klub.
Para tokoh di dunia sepak bola juga menyampaikan kesedihan atas kepergian Maradona untuk selamanya. Legenda hidup sepak bola dunia, Pele, menyampaikan kesedihannya di akun Twitter pribadinga. Pele menganggap Maradona sebagai teman terbaiknya.
”Satu hari nanti, saya berharap, kami bisa bermain sepak bola bersama di surga,” tulis Pele.
Ketika Pele merayakan ulang tahun ke-80 pada 23 Oktober lalu, Maradona sempat pula mengunggah ucapan kepada Pele.
”Saya ingin bergabung dengan perayaan universal ini, kehidupan yang sangat membahagiakan selama 80 tahun @Pele!!!” tulis Maradona di akun Instagram pribadinya.
Megabintang Barcelona, Lionel Messi, menjadi salah satu sosok yang bersedih atas wafatnya Maradona. ”Hari yang sangat menyedihkan untuk semua orang Argentina dan dunia sepak bola. Ia meninggalkan kita, tetapi ia akan terus abadi,” ucap Messi yang mengidolakan Maradona.
Sementara itu, Pelatih Marseille Andre Villas-Boas bahkan menganggap nomor 10 sudah seharusnya dikeramatkan hanya untuk Maradona.
”Saya meminta FIFA untuk memensiunkan nomor 10 di seluruh kompetisi untuk seluruh tim. Itu adalah penghormatan terbaik yang bisa kami berikan kepada Maradona,” kata Villas-Boas. (AP/REUTERS)