Daniil Medvedev pantang jemawa seusai meraih trofi Final ATP 2020 dengan mengalahkan tiga petenis terbaik sejagat di London. Tantangan lebih tinggi menantinya ke depan. Begitu pula dengan Dominic Thiem, finalis lainnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Penampilan Daniil Medvedev dan Dominic Thiem dalam dua tahun terakhir, khususnya pada turnamen Final ATP 2020, memperlihatkan potensi mereka menjadi rival utama ”Big Three” pada masa mendatang. Keduanya tinggal membuktikan diri di panggung lebih besar, yaitu Grand Slam.
Medvedev mencapai prestasi tertinggi dalam kariernya sebagai petenis profesional, sejak 2014, dengan menjuarai turnamen Final ATP di Arena O2, London, Inggris, 15-22 November. Trofi setinggi 60 sentimeter diraihnya setelah menjadi petenis pertama yang mengalahkan barisan peringkat tiga besar dunia dalam turnamen elite di pengujung musim itu.
Dalam final, Minggu (22/11/2020), Medvedev mengalahkan petenis peringkat ketiga dunia, Dominic Thiem, 4-6, 7-6 (2), 6-4. Petenis Rusia berusia 24 tahun itu juga menaklukkan dua seniornya yang adalah terbaik sejagat saat ini : Novak Djokovic (pada babak penyisihan grup) dan Rafael Nadal (di semifinal).
Adapun Thiem, finalis Final ATP dalam dua tahun beruntun, melakukan hal yang sama. Dia mengalahkan Nadal dalam persaingan di grup, lalu Djokovic dalam semifinal.
Dengan hanya diikuti delapan petenis best of the best setiap tahun, Final ATP adalah turnamen dengan persaingan keras pada setiap laga. Pencapaian Medvedev dan Thiem di London pada tahun ini pun bisa dikatakan fenomenal.
Memperlihatkan potensi
Tak pelak, Medvedev pun menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari rivalitas Djokovic, Nadal, dan Roger Federer, lalu meneruskan persaingan itu bersama rekan-rekan seangkatannya. Thiem telah memperlihatkan potensi itu dengan statistik menang-kalah impresif atas ketiga bintang yang mendominasi persaingan tenis putra dalam 15 tahun terakhir itu.
Semoga kami bisa menjadi generasi baru seperti \'Big Three\' atau setidaknya, untuk saat ini, menjadi penantang berat mereka.(Daniil Medvedev)
Petenis berusia 27 tahun itu sembilan kali menang dan tiga kali kalah dalam pertemuan dengan ”Big Three” pada 2019-2020. Sebelum periode itu, Thiem hanya tujuh kali menang dari 22 pertemuan.
”Saya belajar mengembangkan kemampuan setiap kali berhadapan dengan \'Big Three\'. Saya menonton penampilan mereka di Grand Slam dari TV dan sangat senang saat berkesempatan menghadapi mereka, apalagi menang. Setiap kemenangan memberikan rasa percaya diri besar untuk laga berikutnya,” tutur Thiem.
Hal serupa disampaikan Medvedev. ”Roger, Novak, dan Rafa telah berada di papan atas dalam dua hingga tiga generasi dan level mereka belum turun. Itu bukan hal yang mudah. Semoga kami bisa menjadi generasi baru seperti \'Big Three\' atau setidaknya, untuk saat ini, menjadi penantang berat mereka,” katanya.
Medvedev berpengalaman mengalahkan Nadal dan Djokovic. Dari empat duel terakhir dengan Djokovic, Medvedev bahkan tiga kali menang. Namun, Medvedev belum pernah menang atas Federer.
Medvedev telah mengumpulkan empat gelar dari ATP Masters 1000, level tertinggi dalam struktur turnamen ATP. Akan tetapi, alumnus ATP Next Gen (program ATP untuk mempromosikan petenis U-21 berbakat) itu belum bisa jadi yang terbaik di Grand Slam.
Turnamen bergengsi itu menuntut tujuh kemenangan dalam dua pekan dengan format pertandingan best of five sets. Adapun turnamen Tur ATP berformat best of three sets.
Medvedev mencapai final AS Terbuka 2019, tetapi gagal mengilap di Grand Slam tahun ini. Dia hanya bertahan hingga babak keempat di Australia Terbuka, babak pertama Perancis Terbuka, dan semifinal AS Terbuka.
”Kemenangan atas Novak, Rafa, dan Dominic, sangat berarti bagi saya. Itu memperlihatkan saya berpeluang juara jika punya mental, fisik, dan bermain baik. Semoga saya bisa tampil seperti tadi (Final ATP) pada banyak laga ke depan,” kata Medvedev.
Sementara, Thiem telah mewujudkan cita-cita semua petenis profesional, yaitu menjadi juara Grand Slam di AS Terbuka, September, lalu. Namun, dia tak bertemu ”Big Three” dalam perjalanannya menuju gelar. Federer dan Nadal absen, sementara Djokovic tersingkir pada babak keempat.
Meski demikian, Thiem pernah menantang mereka di final Grand Slam. Ia menghadapi Djokovic pada final Australia Terbuka 2020 serta dua kali berduel dengan Nadal di Perancis Terbuka. Thiem pun berambisi menjadi yang terbaik sejagat, ke depan.
"Tahun ini dan sebelumnya sangat luar biasa. Saya bisa mendapat hasil baik pada turnamen besar. Itu yang ingin saya capai pada tahun mendatang. Jika itu bisa dilakukan, peluang saya naik peringkat pun terbuka,” kata Thiem, petenis yang berada di bawah Djokovic (1) dan Nadal (2) dalam daftar peringkat dunia saat ini.(AP)