Sejumlah pemain NBA mendapat kehormatan bertemu langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Pemimpin umat Khatolik dunia itu terkesan dengan perjuangan para pemain NBA yang selama ini vokal menuntut kesetaraan ras.
Oleh
korano nicolash lms
Β·3 menit baca
HANDOUT / VATICAN MEDIA / AFP
Foto yang dikeluarkan Humas Vatikan ini menunjukkan Paus Fransiskus (kiri, berjubah putih) berbincang dengan sejumlah pemain NBA dan Asosiasi Pemain Basket Nasional (NBPA) di Vatikan, Italia, Senin (23/11/2020) waktu setempat. Pertemuan itu membahas soal perjuangan para pemain NBA dan NBPA menyuarakan kesetaraan ras.
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Khatolik dunia, terkesan dengan perjuangan para pemain liga bola basket Amerika Serikat (NBA) menyuarakan pesan kesetaraan sosial. Ia berharap, semangat kemanusiaan itu terus tumbuh dalam situasi sesulit apapun.
Hal itu disampaikan Paus Fransiskus dalam pertemuan khusus dengan perwakilan pemain NBA dan Asosiasi Pemain Basket Nasional (NBPA) di Vatikan, Roma, Italia, Senin (23/11/2020) waktu setempat. Pertemuan dengan Paus adalah kesempatan langka para pemain NBA yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para pemain NBA yang bertemu Paus asal Argentina itu di Basilika Santo Petrus antara lain adalah Jonathan Isaac (klub Orlando Magic), Kyle Korver (Milwaukee Bucks), Sterling Brown (Houston Rockets), dan Anthony Tolliver (Memphis Grizzlies). Adapun NBA diwakili direktur eksekutifnya, Michele Roberts. Dalam pertemuan itu, seluruh utusan NBA itu mengenakan setelan jas rapi.
"Kalian (para pemain NBA) adalah para juara. Kalian juga memberikan contoh pentingnya kerjasama tim, namun tetap senantiasa rendah hati. Kalian juga merawat semangat kemanusiaan dalam diri sendiri," ujar Paus Fransiskus kepada para utusan NBA dalam pertemuan itu.
Menurut Roberts, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu membicarakan banyak soal masalah kesetaraan ras dan bagaimana perjuangan NBPA serta para pemain NBA untuk mewujudkannya. Seperti diberitakan sebelum-sebelumnya, sejumlah pemain NBA sempat melakukan sejumlah gerakan mengkritisi masalah diskriminasi yang menimpa sejumlah orang kulit hitam di AS.
Kompas
Seorang bayi memegang kalung yang dikenakan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Umat Khatolik dunia, dalam pertemuan publik mingguan di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, Roma, September 2019 lalu.
Puncaknya, pada musim lalu, mereka melakukan kampanye berjudul "Black Lives Matter" menyusul kasus tewasnya Jacob Blake, warga kulit hitam AS di tangan polisi, di Wisconsin. Kejadian itu menimbulkan eskalasi sosial di AS, tidak terkecuali di NBA. Sejumlah pemain sempat melakukan mogok bermain.
Namun, aksi mogok itu lantas dihentikan setelah pengelola NBA dan NBPA sepakat menggencarkan kampanye "Black Lives Matter" dalam setiap laga NBA di pengujung musim 2019-2020 lalu. Slogan gerakan sosial yang mendesak untuk dihentikannya berbagai kekerasan terhadap minoritas kulit hitam AS itu bahkan terpasang di tepi lapangan setiap laga playoff NBA musim lalu.
Pertemuan hari ini adalah pengalaman luar biasa. Dengan dukungan dan berkat dari Paus, kami kian bersemangat menyambut musim baru dan terus mendorong upaya perubahan dan menyatukan komunitas.
Roberts berkata, perjuangan kesetaraan ras yang dilakukan pihaknya itu sejalan dengan misi besar yang selama ini konsisten dilakukan Paus, yaitu menjunjung tinggi kemanusiaan. "Kami berada di sini, jujur saja, karena terinspirasi oleh apa yang Anda lakukan secara global selama ini," tuturnya kepada Paus Fransiskus.
Korver, salah satu pemain NBA, terkesan dan merasa tersanjung bisa bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. "Kami sungguh merasa terhormat bisa mendapatkan kesempatan ini, datang ke Vatikan dan berbagi pengalaman dengan Paus Fransiskus. Keterbukaan dan kepeduliannya membahas isu ini (kesetaraan ras) sangatlah menginspirasi. Itu menjadi pengingat bahwa apa yang kami kerjakan telah berdampak global dan perlu terus dilanjutkan," ujarnya.
AP/MARK J TERRILL
Pemain, pelatih dan ofisial Los Angeles Lakers berlutut sebagai bagian dari kampanye sosial "Black Lives Matter" sebelum laga semifinal NBA Wilayah Barat di Lake Buena Vista, Minggu, (6/9/2020). Kampanye itu menuntut dihentikannya kekerasan terhadap orang kulit hitam oleh polisi di Amerika Serikat.
Pertemuan langka itu berawal dari pekan lalu. Asisten Paus Fransiskus mengontak perwakilan NBPA dan menyatakan atasannya itu sangat tertarik untuk mengundang para pemain NBA membahas perjuangan mereka soal kesetaran ras yang sempat mengundang perhatian publik dunia. Tanpa berpikir panjang, NBPA menyetujui undangan itu.
NBPA lantas memesan tiket pesawat untuk perjalanan Minggu malam agar bisa tiba bertemu Paus Fransiskus pada Senin siang. Padahal, sejumlah pemain NBA kini tengah disibukkan dengan persiapan pemusatan latihan bersama klubnya masing-masing untuk menyambut musim baru NBA 2020-2021 yang digelar mulai Desember mendatang.
"Pertemuan hari ini adalah pengalaman luar biasa. Dengan dukungan dan berkat dari Paus, kami kian bersemangat menyambut musim baru dan terus mendorong upaya perubahan dan menyatukan komunitas," ujar Tolliver penuh semangat.
Menutup pertemuan itu, perwakilan NBA dan NBPA memberikan cenderamata berupa jersei Orlando Magic kepada Fransiskus, Paus yang diketahui sangatlah menggemari pertunjukan olahraga, khususnya sepak bola.(AP/Reuters/JON)