Kalahkan Tiga Besar, Medvedev Juara Turnamen Penutup 2020
Daniil Medvedev menjadi petenis Rusia kedua yang memenangi turnamen Final ATP. Dalam perjalanannya ke tangga juara, dia mengalahkan tiga petenis teratas dunia, yakni Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Dominic Thiem.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Daniil Medvedev menjadi petenis pertama dalam turnamen Final ATP yang mengalahkan peringkat tiga besar dunia dalam satu kejuaraan. Kemenangan tersebut mengantarkannya pada gelar juara turnamen elite akhir musim tersebut.
Petenis Rusia peringkat keempat dunia itu mengalahkan Dominic Thiem (peringkat ketiga) dalam laga terakhir di The O2 Arena London, Inggris sejak 2009. Pada pertandingan Minggu (22/11/2020) malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB, Medvedev menang, 4-6, 7-6 (7-2), 6-4.
Dalam perjalanan ke final, Medvedev mengalahkan Rafael Nadal, peringkat dua dunia, dengan 3-6, 7-6 (7-4), 6-3 di semifinal. Adapun petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dikalahkannya dalam laga penyisihan grup, 6-3, 6-3.
Momen mengalahkan petenis tiga besar dunia tersebut baru pertama kali terjadi di Final ATP sejak turnamen digelar pada 1970 meski pernah terjadi pada turnamen lain. Djokovic pernah melakukan hal serupa ketika tampil pada Montreal Masters 2007. Selain itu, ada David Nalbandian di Madrid Masters 2007, dan Boris Becker di Stockholm 1994.
Medvedev juga menambah beberapa catatan lain dalam karier tenis profesional yang dijalaninya sejak 2014. Dia menjadi petenis Rusia kedua yang menjuarai Final ATP setelah Nikolay Davydenko pada 2009 saat Final ATP untuk pertama kalinya digelar di London.
”Saya pernah mengatakan, akan luar biasa jika turnamen ini dijuarai petenis Rusia pada tahun pertama dan terakhir penyelenggaraannya di London. Saya berterima kasih pada Nikolay Davydenko yang telah menjadi inspirasi banyak anak, termasuk saya, untuk menjadi juara di sini,” tutur Medvedev, yang tak terkalahkan dalam lima pertandingan di London.
Final ATP pertama kali diselenggarakan di London pada 2009, menggantikan Shanghai, China, yang menjadi tuan rumah pada 2005-2008. Setelah ini, kejuaraan akan digelar di Turin, Italia, pada 2021-2025.
Medvedev juga menambah nama baru dalam daftar juara. Sejak 2016, gelar juara Final ATP selalu berpindah ke petenis-petenis yang belum pernah menjuarai turnamen yang hanya diikuti delapan peserta terbaik sepanjang tahun itu.
Setelah Djokovic membawa pulang trofi juara untuk kelima kalinya pada 2015, gelar juara berpindah pada Andy Murray (2016), Grigor Dimitrov (2017), Alexander Zverev (2018), Stefanos Tsitsipas (2019), dan Medvedev.
Perubahan taktik
Gelar juara Final ATP menjadi gelar kedua beruntun bagi Medvedev setelah Paris Masters, 2-8 November. Dari 10 kemenangan beruntun dalam dua turnamen itu, tujuh di antaranya didapat dari petenis 10 besar dunia. Hasil positif ini didapat setelah dia selalu kalah dari petenis 10 besar dunia pada 12 bulan sebelumnya.
Ini adalah salah satu kemenangan terbaik saya, selama 2 jam 42 menit dalam tiga set melawan petenis luar biasa.
Perubahan taktik, dari permainan baseline menjadi servis dan voli, menjadi kunci kemenangan Medvedev. Dia melakukan itu sejak tertinggal, 0-2, pada tiebreak set kedua hingga merebut tujuh poin beruntun untuk memenangi set kedua. Medvedev meneruskan taktik itu pada set ketiga.
”Ini adalah salah satu kemenangan terbaik saya, selama 2 jam 42 menit dalam tiga set melawan petenis luar biasa,” kata Medvedev dalam pernyataan pada acara pemberian trofi.
”Dominic, selamat atas perjalanan karier gemilang pada tahun ini, namamu sudah tercatat dalam sejarah tenis dengan menjuarai Grand Slam. Saya harap, kita bisa bertemu lagi dalam pertandingan-pertandingan besar seperti di sini,” lanjutnya.
Bagi Thiem, kekalahan tersebut menjadi yang kedua beruntun pada laga puncak Final ATP setelah dia dikalahkan Tsitsipas pada 2019. ”Tentu saja saya kecewa, tetapi pada saat yang sama, saya bangga telah menampilkan kemampuan terbaik pada pekan ini. Daniil berhak atas kemenangan ini. Sangat menyenangkan bisa bermain baik pada hari ini meski saya kalah dalam laga ketat,” komentar Thiem, juara Amerika Serikat Terbuka.
Final ATP yang digelar di London, 15-22 November, menjadi turnamen terakhir pada 2020. Pandemi Covid-19 membuat turnamen ini diselenggarakan tanpa penonton pada tahun terakhir pelaksanaannya di ibu kota Inggris tersebut. Meski demikian, ini menjadi satu-satunya turnamen pengujung musim yang berhasil diselenggarakan di tengah pembatalan dua turnamen sejenis.
Final ATP Next Gen, untuk petenis-petenis berusia 21 tahun ke bawah, yang seharusnya berlangsung di Milan, Italia, 9-14 November, tak jadi digelar. Begitu pula Final WTA di Shenzhen, China, 26 Oktober-2 November, untuk petenis-petenis putri. (AFP/AP)