Tottenham Hotspur bisa merasakan puncak klasemen sementara Liga Inggris musim ini berkat evolusi yang dilakukan Manajer Jose Mourinho selama satu tahun. Ini adalah sinyal bahaya bagi para rivalnya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
AP/JULIAN FINNEY/POOL
Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho memberikan instruksi kepada pemainnya saat bertanding melawan Brighton & Hove Albion pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Senin (2/11/2020) dini hari WIB.
LONDON, MINGGU — Tottenham Hotspur pada musim ini bisa kembali terbang tinggi hingga menyentuh puncak klasemen Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 2014 usai mengalahkan Manchester City, 2-0, di London, Minggu (22/11/2020) dini hari WIB. Spurs sudah berubah sejak Jose Mourinho datang sebagai manajer dan memulai evolusi.
Mourinho mampu mengubah Spurs menjadi tim yang lebih atraktif dan memiliki serangan yang lebih efisien setelah bisa memaksimalkan peran Harry Kane dan Son Heung-min. Dalam 9 laga, Kane telah mencatat 9 asis, sedangkan Son mencetak 9 gol. Mereka berdua bisa saling melengkapi untuk menjadi duet maut di Liga Inggris musim ini.
Terbukti ketika laga baru berjalan 5 menit, Son sudah mencetak gol setelah mendapat umpan Tanguy Ndombele. Sementara Kane memberi asis kepada Giovani Lo Celso pada babak kedua. ”Bagian dari pekerjaan saya adalah bekerja keras untuk tim, bisa merebut bola, dan tentunya mencetak gol dan memberi asis. Namun, saya juga menikmati saat bertahan,” kata Kane.
CLIVE ROSE/POOL VIA AP
Pemain Tottenham, Son Heung-min, memeluk pemain Manchester City, Kevin De Bruyne, pada akhir laga Liga Inggris antara Tottenham Hotspur kontra Manchester City di Stadion Tottenham Hotspur, London, Sabtu (21/11/2020) waktu setempat. Tottenham menang 2-0.
Di tangan Mourinho, Kane yang menjadi pemain peraih sepatu emas atau pencetak gol terbanyak di ajang Piala Dunia Rusia 2018 kini memiliki tugas yang begitu kompleks. Kane tidak lagi menunggu bola dan mencetak gol, melainkan turun ke bawah untuk mengambil bola dan menciptakan peluang gol.
Kane merasakan tugas tersebut bisa menjadi lebih mudah karena ada Son yang lebih lincah untuk menembus garis pertahanan lawan. Pada laga kontra City itu, Kane bahkan bisa memilih untuk mengumpan bola ke Son atau Lo Celso yang sama-sama punya peluang bagus untuk menembak.
Pola permainan baru Spurs ini cukup membuat manajer Manchester City Pep Guardiola pusing. Spurs sudah dua kali menang atas City dengan skor 2-0 sebanyak dua kali pada tahun ini. Kemenangan pertama terjadi pada Febuari lalu atau musim lalu.
”Kami bertahan terlalu dalam dan menunggu kesalahan lawan. Namun, apa yang terjadi adalah kami sangat kesulitan mencetak gol musim ini,” kata Guardiola. City sudah menjalani delapan laga dan baru mencetak 10 gol. Kabar buruknya, mereka sudah kebobolan 11 gol sehingga jumlah selisih gol mereka minus satu. City pun baru mendapat 12 poin.
NEIL HALL/POOL VIA AP
Pemain Tottenham, Serge Aurier (kiri), berebut bola dengan pemain Manchester City, Raheem Sterling, saat laga Liga Inggris antara Tottenham Hotspur kontra Manchester City di Stadion Tottenham Hotspur, London, Sabtu (21/11/2020) waktu setempat. Tottenham menang 2-0.
Sementara Spurs sudah mencetak 21 gol dalam 9 laga dan kini mengumpulkan 20 poin. Terakhir kali Spurs bisa menduduki puncak klasemen Liga Inggris setelah menjalani 9 laga terjadi pada tahun 1985.
Pencapaian itu membuat Mourinho mendapat kepercayaan penuh dari para pendukung Spurs yang sudah lama mendambakan gelar juara. Satu tahun sudah cukup bagi Mourinho untuk membungkam keraguan yang sempat muncul ketika ia resmi menjadi manajer Spurs pada 20 November 2019 untuk menggantikan Mauricio Pochettino.
Kedatangan Mourinho waktu itu disambut dengan kening berkerut karena manajer asal Portugal itu identik dengan permainan negatif yang melekat ketika ia masih menjadi manajer Manchester United. Keraguan tetap saja muncul meski Mourinho pernah memberikan kejayaan kepada Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid.
Berusaha santai
Kini Spurs sudah berhasil mencapai puncak klasemen, tetapi Mourinho mengajak timnya untuk berusaha santai menghadapi tekanan yang akan datang. ”Sungguh menyenangkan berada di puncak, tetapi besok kami mungkin ada peringkat kedua lagi. Jujur saja, saya tidak menganggapnya sebagai masalah. Saya cukup senang dengan evolusi yang sudah terjadi,” katanya.
KIRSTY WIGGLESWORTH/POOL/AFP
Para pemain Tottenham Hotspur, yaitu Pierre-Emile Hojbjerg (kiri), Moussa Sissoko (kedua dari kanan), Harry Kane (kanan), dan Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho (tengah), meninggalkan lapangan setelah laga Liga Inggris antara Tottenham Hotspur kontra Manchester City di Stadion Tottenham Hotspur, London, Sabtu (21/11/2020) waktu setempat.
Mourinho mengatakan hal itu karena belum melihat hasil laga Liverpool melawan Leicester City, Senin (23/11/2020) pagi waktu Indonesia. Sebelum laga itu, Leicester sudah mengumpulkan 18 poin, cukup untuk menggulingkan Spurs dari puncak klasemen dengan kemenangan atas Liverpool.
”Tidak bisa mengharapkan kami datang dan menjadi kandidat juara dalam satu musim. Kami tidak bertarung untuk memperebutkan gelar juara, tetapi kami bertarung untuk bisa memenangi setiap laga,” kata Mourinho. Ia sadar bahwa pada laga-laga ke depan mereka masih bisa kalah atau mendapat hasil imbang, seperti halnya Everton yang sempat kokoh di puncak klasemen pada laga-laga awal musim, tetapi kemudian goyah dan terlempar ke luar posisi lima besar. Everton punya ”senjata” dalam bentuk trio penyerang, yaitu Richarlison, Dominic Calvert-Lewin, dan James Rodriguez, tetapi tidak cukup konsisten untuk mempertahankan posisi di puncak.
Namun, Everton perlahan mulai merangkak naik lagi setelah mengalahkan Fulham, 3-2, Minggu kemarin. Calvert-Lewin mencetak dua gol dan satu gol lagi melalui Abdoulaye Doucoure. (AFP/REUTERS)
