Arsenal kembali tidak mampu mencetak gol dari permainan terbuka saat ditahan imbang Leeds. Miskinnya kreativitas serangan terus menghantui mereka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LEEDS, SENIN — Keringnya kreativitas serangan Arsenal semakin tereksploitasi setelah hasil imbang tanpa gol melawan Leeds United. Skuad asuhan Mikel Arteta belum mampu mencetak gol dari permainan terbuka dalam lima laga terakhir di Liga Inggris. Daya ledak ”Si Meriam” pun dipertanyakan.
Drama 90 menit laga antara Arsenal menghadapi tuan rumah Leeds berakhir imbang, 0-0, pada Senin (23/11/2020) WIB di Stadion Ellan Road. Arsenal yang bermain dengan 10 orang pada babak kedua akibat kartu merah Nicolas Pepe mencuri satu poin setelah sukses menahan gempuran tanpa henti tuan rumah.
Kartu merah Pepe karena aksi menanduk Ezgjan Alioski pada menit ke-51 hanyalah bagian dari masalah kecil Arsenal. Problem terbesar mereka terletak pada miskinnya kreativitas sejak babak pertama. Tampil dengan formasi menyerang 4-2-3-1, tim asal London ini bahkan tidak mampu membuat satu pun tembakan ke gawang.
Arsenal terlihat seperti tidak punya ide untuk menghadapi tekanan Leeds. Sorotan tertuju pada Arteta tentang cara mereka bermain belakangan ini. Ini (masalahnya) adalah tentang menemukan keseimbangan bertahan dan menyerang.
”Arsenal terlihat seperti tidak punya ide untuk menghadapi tekanan Leeds. Sorotan tertuju pada Arteta tentang cara mereka bermain belakangan ini. Ini (masalahnya) adalah tentang menemukan keseimbangan bertahan dan menyerang,” kata pengamat BBC sekaligus mantan pemain Leeds, Stephen Warnock.
Pada paruh pertama, Arteta mencoba bereksperimen. Selain mengganti formasi dari 3-4-3, manajer asal Spanyol ini memberikan kesempatan pemain muda Joe Willock sebagai gelandang serang. Willock bertugas menjembatani trio lini serang Willian, Pepe, dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Namun, strategi itu dimentahkan Manajer Leeds Marcelo Bielsa. Pemain Leeds menekan sampai ke garis pertahanan lawan membuat aliran serangan Arsenal dari bawah terhenti. Bola pun jarang bisa sampai ke kaki Willock. Justru tuan rumah lebih banyak menghasilkan peluang.
Kesimpulan dari laga ini, Si Meriam lagi-lagi tampil membosankan. Hal itu dicerminkan dalam 45 menit pertama ketika jumlah pemain masih imbang. Problem ini sangat serius bagi Arteta yang berjanji meneruskan DNA menyerang Arsenal.
Miskin kreativitas yang sudah dalam level kritis semakin terlihat dengan tren buruk mereka. Aubameyang dan rekan-rekan sudah tidak mencetak gol dari permainan terbuka dalam lima pertandingan terakhir.
Dari lima laga tersebut, tim asuhan Arteta hanya mencetak satu gol, lewat titik putih ketika menang atas Manchester United. Sisanya dalam empat laga, mereka tidak mampu mencetak satu gol pun.
Dengan tren itu, Arsenal menjadi tim paling tidak produktif di liga dalam lima laga terakhir. Jumlah gol mereka dalam kurun waktu tersebut sama dengan milik West Bromwich Albion dan Burnley.
Kekeringan kreativitas turut berpengaruh terhadap performa Aubameyang. Striker yang berada di deretan teratas pencetak gol terbanyak liga dalam dua musim terakhir ini sekarang baru mengoleksi 2 gol dari 9 laga. Itu pun satu gol berasal dari penalti. Gol pertama dan terakhir dari permainan terbuka dibuatnya pada laga pembuka musim ini.
Arteta mengatakan akan terus mencari solusi. Minim kreativitas dan gol membuat timnya banyak kehilangan poin belakangan ini. ”Itu adalah kekhawatiran kami. Anda butuh gol untuk memenangi laga. Kami perlu membuat peluang,” ujarnya.
Dewi fortuna
Setelah kartu merah Pepe, Leeds semakin mendominasi. Serangan lewat umpan-umpan silang terus mengancam gawang yang dijaga Bernd Leno. Namun, Dewi Fortuna belum berpihak kepada tim asuhan Bielsa. Total tiga kali upaya dari Patrick Bamford, Raphinha, dan Rodrigo, membentur mistar dan tiang gawang.
”Hasilnya bisa saja menguntungkan kami, performa memuaskan. Kami bermain bagus, dengan keunggulan jumlah pemain semakin bagus. Hanya saja, tadi kehilangan banyak peluang,” sebut Bielsa.
Tuan rumah menguasai jalannya laga mencapai 66,3 persen. Dengan mengepung Arsenal, mereka membuat total 25 tendangan. Adapun tim tandang hanya mampu menghasilkan sembilan tendangan balasan.
Bermain dengan 10 orang, Arsenal hanya bisa ”parkir bus” dan memanfaatkan serangan balik. Mereka sempat beberapa kali mengancam Leeds setelah gelandang masa depan Inggris, Bukayo Saka, dimasukkan.
Saka nyaris membuka gol lewat umpan terobosan dari bek sayap Hector Bellerin. Sayangnya, tendangan pemain kidal itu masih bisa digagalkan saat situasi satu lawan satu dengan kiper tuan rumah Illan Meslier.
”Sebagai pemain, rasanya campur aduk. Saya bukan seseorang yang senang dengan hasil imbang. Tetapi, dengan kenyataan bermain 10 orang, kami perlu mengambil hal positif dari hari ini,” kata Bellerin.
Rentetan hasil inkonsisten membuat Arsenal terperosok ke peringkat 11 (13 poin). Sementara itu, Leeds terus menjauh dari zona degradasi dengan menduduki peringkat ke- 14 (11 poin). Keduanya sama-sama sudah melalui 9 laga. (AP/REUTERS)