Rafael Nadal kembali ke semifinal turnamen Final ATP di London, Inggris, untuk pertama kalinya setelah lima tahun. Nadal lolos ke semifinal setelah mengalahkan Stefanos Tsitsipas, 6-4, 4-6, 6-2.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, Rafael Nadal kembali ke semifinal turnamen Final ATP di London, Inggris. Petenis peringkat kedua dunia itu mendapat satu tempat di babak empat besar setelah memenangi laga ”Winner Takes All” melawan Stefanos Tsitsipas.
Pertandingan yang hanya meloloskan pemenang ke semifinal itu berlangsung di The O2 Arena, Kamis (19/11/2020) malam waktu setempat atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Nadal mengalahkan Tsitsipas, 6-4, 4-6, 6-2.
Dengan hasil tersebut, Nadal mengumpulkan dua poin, hasil dari dua kali menang dan sekali kalah. Statistik tersebut sama seperti yang dimiliki Dominic Thiem setelah dia dikalahkan Andrey Rublev, 2-6, 5-7, Kamis. Namun, Thiem berhak atas posisi juara Grup London 2020 karena dia mengalahkan Nadal pada pertandingan Selasa.
Diikuti delapan petenis terbaik sepanjang 2020, babak penyisihan berlangsung dengan format round robin dalam dua grup. Setelah semua petenis bersaing pada grup masing-masing, peringkat dua teratas berhak tampil pada semifinal.
Pada Grup Tokyo 1970, status juara grup telah dipastikan menjadi milik Daniil Medvedev, yang akan menjadi lawan Nadal pada semifinal. Adapun peringkat kedua akan diperebutkan melalui pertandingan Novak Djokovic melawan Alexander Zverev pada Jumat malam waktu Indonesia. Hanya pemenang, dengan skor berapa pun, yang akan mendampingi Medvedev ke semifinal.
Pertandingan tadi bukan pertandingan mudah. Saya membuat kesalahan pada set kedua dan servis saya mulai memburuk. Setelah saling mematahkan servis pada awal set ketiga, lalu saya unggul, saya kembali percaya diri.
”Pertandingan tadi bukan pertandingan mudah. Saya membuat kesalahan pada set kedua dan servis saya mulai memburuk. Setelah saling mematahkan servis pada awal set ketiga, lalu saya unggul, saya kembali percaya diri,” komentar Nadal.
Setelah tampil baik pada set pertama, dengan membuat 10 winner dan hanya 4 unforced error, Nadal kehilangan set berikutnya melalui kesalahan di akhir permainan. Set kedua menjadi milik Tsitsipas karena Nadal membuat double fault yang menjadi satu-satunya double fault petenis Spanyol tersebut pada pertandingan itu.
Nadal dan Tsitsipas saling mematahkan servis pada gim 1 hingga gim 3 set ketiga. Setelah itu, Nadal mulai meninggalkan Tsitipas ketika berhasil mempertahankan servisnya pada gim 4 yang membuatnya unggul, 3-1.
Break point pada gim 7 menambah keunggulan petenis dengan 20 gelar Grand Slam tersebut menjadi 5-2, lalu memenangi pertandingan dengan mempertahankan servisnya pada gim 8.
Semifinal yang akan berlangsung Sabtu menjadi yang pertama bagi Nadal dalam turnamen akhir musim sejak 2015. Pada 2019, dia kalah bersaing dengan Tsitsipas dan Zverev dalam penyisihan grup meski dua kali menang dan sekali kalah.
Hasil yang sama terjadi pada 2017. Sementara pada 2016 dan 2018, Nadal absen karena cedera meski lolos berdasarkan peringkat. Semifinal terakhir didapatnya pada 2015 ketika dikalahkan Djokovic yang akhirnya menjadi juara.
Sejak pertama kali dinyatakan lolos ke Final ATP pada 2005, Nadal tak pernah menjuarai turnamen elite ini. Hasil terbaiknya adalah final pada 2010 dan 2013.
”Selalu sulit untuk bermain di sini melawan petenis-petenis terbaik dunia pada setiap laga dan di akhir musim. Maka, bisa tampil di semifinal adalah momen penting bagi saya. Saya menantikan pertandingan melawan Daniil,” ujar Nadal.
Fokus semifinal
Pada pertandingan lain, kekalahan Thiem, 2-6, 5-7, dari Rublev tak akan berpengaruh pada mental Thiem. Juara Grand Slam Amerika Serikat Terbuka ini segera mengalihkan fokus pada semifinal untuk melawan Djokovic atau Zverev.
”Saya ingin memenangi pertandingan ini, tetapi sulit untuk mempertahankan intensitas permainan setelah bermain panjang pada dua pertandingan pertama. Apalagi, dengan fakta bahwa saya telah lolos ke semifinal, saya lebih memilih fokus untuk pertandingan itu,” kata Thiem.
Bagi Rublev, ini menjadi kemenangan pertama dalam debutnya pada Final ATP. Pada dua laga sebelumnya, Rublev dikalahkan Nadal dan Tsitsipas.
”Saya bermain dengan baik sejak poin pertama. Dominic tidak mengawalinya dengan baik hingga saya bisa memanfaatkan peluang itu dan tampil percaya diri. Mungkin Dommy lebih fokus ke semifinal, saya berharap hasil yang baik untuk dia karena dia berhak atas gelar juara,” ujar Rublev.
Petenis Rusia berusia 23 tahun itu tampil gemilang dengan memperoleh lima gelar juara pada 2020 yang merupakan gelar terbanyak dibandingkan dengan petenis lain. Meski menyesali kekalahan dari Tsitsipas—Rublev mendapat match point, tetapi kalah karena melakukan double fault—Rublev bersyukur bisa menjadi bagian dari turnamen elite.
”Saya belajar dari momen itu. Ini menjadi bagian dari hidup, saya hanya harus tetap bekerja keras. Kita lihat apa yang akan terjadi tahun depan,” katanya. (AP)