Kutukan Cedera Warriors dan Kesialan Klay Thompson
Klay Thompson dipastikan absen semusim lagi akibat cedera kaki parah. Kabar buruk ini menjadi guncangan besar bagi Warriors jelang musim baru NBA yang akan dimulai bulan depan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SAN FRANCISCO, JUMAT — Roda nasib berputar begitu cepat bagi tim penguasa NBA dalam dekade terakhir, Golden State Warriors. Belum 24 jam setelah mendapatkan rookie potensial, James Wiseman, dalam Draft NBA 2020, kabar buruk menampar mereka dari dalam skuad. Megabintang mereka, Klay Thompson, harus menepi lagi selama semusim akibat cedera robek tendon achilles.
Warriors mengumumkan, Jumat (20/11/2020) WIB, Thompson dipastikan cedera robek tendon achilles di kaki kanan setelah pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Cedera parah itu membuat sang shooting guard harus beristirahat sepanjang musim 2020-2021 yang akan dimulai pada Desember mendatang.
Kabar buruk ini bermula pada hari sebelumnya, Kamis. Jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, mengabarkan, Thompson kesakitan di kaki kanan bagian bawah ketika berlatih dalam persiapan musim baru. Dianggap cukup serius, dia terpaksa menjalani pemeriksaan MRI dengan hasil yang baru keluar sekitar 24 jam kemudian.
Bersamaan dengan pemeriksaan, Warriors sedang dalam euforia pemilihan rookie pada Draft NBA 2020. Mereka berhasil mendapatkan Wiseman, center atletis yang merupakan salah satu potensi terbaik dalam kelas draft tahun ini.
Kehilangan besar
Namun, kurang dari sehari sejak berita bahagia Wiseman itu datang, mereka langsung ditampar lewat kabar buruk Thompson. Tim asuhan Steve Kerr itu sudah menanti Thompson kembali dari cedera selama lebih dari setahun, tetapi sang megabintang justru kembali cedera parah.
”Setelah kaki kanan (cedera), sekarang kaki kiri. Saya bersimpati untuk dia. Ini adalah kehilangan sangat besar. Dia salah satu penembak terbaik yang pernah muncul di NBA. (Dengan Thompson) Warriors setidaknya pasti masuk final wilayah musim depan,” kata pengamat NBA, Stephen A Smith, dalam unggahan video di Twitter.
Thompson baru saja sembuh dari cedera lutut kiri, anterior cruciate ligament (ACL). Cedera yang diderita ketika Final NBA 2019 tersebut memaksanya absen sepanjang musim 2019-2020.
Klay Thompson melakukan dunk untuk membuat Warriors menang atas Rockets dengan skor 106-104, di Toyota Center, Houston, Texas, Kamis (14/3/2019) siang WIB. Kondisi ini menjadi hal yang amat miris bagi sang pebasket 30 tahun tersebut. Dia menderita cedera parah yang bisa jadi pembunuh karier atlet, dua kali beruntun. Alhasil, dia hampir pasti tidak akan menginjak lapangan selama dua musim berturut-turut.
Bagi Warriors, cederanya Thompson adalah kehilangan sangat besar. Musim depan, klub yang bermarkas di San Francisco ini semestinya punya skuad lengkap. Kedatangan Wiseman melengkapi kepingan center berkualitas yang dinanti-nanti sejak lama.
Setelah kaki kanan (cedera), sekarang kaki kiri. Saya bersimpati untuk dia. Ini adalah kehilangan sangat besar. Dia salah satu penembak terbaik.
Kerr bisa dibilang memiliki lima pemain utama paling menjanjikan di NBA. Selain Wiseman, tiga tempat lain sudah pasti diisi fondasi tim, yaitu Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green. Ditambah forward potensial Andrew Wiggins yang ditukar dari Minessota Timberwolves, tengah musim lalu, kekuatan di setiap posisi mereka sangat merata.
Hilang keseimbangan
Namun, kenyataan berkata sebaliknya. Warriors justru terancam hilang keseimbangan tanpa satu dari dua pemain terbaiknya. Thompson dan Curry merupakan kunci gaya bermain tim yang mengandalkan lemparan tiga angka itu.
Ketika salah satu dari mereka absen, kekuatan tim juga menurun drastis. Tanpa Thompson, Curry akan bertarung sendirian dari luar garis tiga angka. Hasilnya, Warrios lebih mudah dimatikan. Terbukti, musim lalu, Curry kesulitan menopang Warriors sendirian.
Berbeda jika duet yang dijuluki ”Splash Brothers” ini bermain bersama. Ketika Curry sedang tidak ”wangi”, Thompson akan mengambil alih. Begitu juga sebaliknya. Mereka akan bergantian menarik gravitasi pertahanan lawan. Strategi itu yang menjadi kunci tiga gelar juara Warriors.
Selama berseragam Warriors, Thompson mencatatkan rata-rata 19,5 poin per gim dengan akurasi tembakan tiga angka mencapai 41,9 persen. Pebasket yang masuk tim All-Defensive NBA musim 2018-2019 ini juga akan meninggalkan lubang besar di sisi pertahanan.
Nasib buruk berupa badai cedera ini menjadi penghalang potensi terbaik Warriors yang sukses masuk final dalam lima dari tujuh edisi terakhir NBA. Sejak final NBA pada Juni 2019, skuad inti mereka sudah mengalami berbagai cedera parah, di antaranya dua kali achilles, masing-masing sekali ACL, patah tangan, dan patah tulang selangka.
Setelah kehilangan gelar juara di final, prestasi mereka anjlok musim lalu. Badai cedera membuat mereka bermain dengan pemain pelapis nyaris sepanjang musim 2019-2020. Alhasil, Curry dan rekan-rekan menyudahi musim sebagai juru kunci Wilayah Barat atau peringkat ke-15. Ini adalah pencapaian paling rendah sepanjang sejarah klub itu.
Manajer Umum Warriros Bob Myers mengucapkan, klub sedang mencari pelapis di posisi sayap sebelum Thompson cedera. Sekarang, mereka tinggal melanjutkan tugas tersebut. Terdapat beberapa pemain bebas kontrak yang dalam radar klub, seperti pebasket veteran Danilo Gallinari yang musim lalu tampil bersama Oklahoma City Thunder.
Tidak hanya Warriors, kabar buruk ini juga menjadi bencana bagi NBA. Menurut kolumnis The Athletic, Marcus Thompson, kehadiran duet Curry dan Thompson merupakan daya tarik utama bagi liga itu.
”Tidak adanya kekuatan penuh Warriors adalah pukulan bagi NBA. Splash Brothers adalah salah satu elemen yang paling banyak menyita perhatian di liga ini,” kata penulis buku biografi Curry tersebut. (AP)