Timnas sepak bola Belgia memastikan lolos ke putaran final Liga Nasional Eropa. Mereka berambisi menguasai ”Benua Biru” dengan meraih trofi liga tersebut dan Piala Eropa 2021 mendatang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LEUVEN, KAMIS — Belgia menunjukkan kapasitasnya sebagai tim nasional sepak bola nomor satu dunia saat ini dengan menyegel tiket putaran final Liga Nasional Eropa edisi 2020-2021 seusai memukul Denmark, 4-2, di Leuven, Kamis (19/11/2020) dini hari WIB. Mereka berambisi meraih gelar ganda di Eropa pada 2021.
Belgia melengkapi tiga tim Eropa lainnya, yaitu Italia, Perancis, dan Spanyol, yang lolos ke putaran final Liga Nasional Eropa. Pertemuan empat tim terbaik itu akan dipusatkan di Italia pada Oktober 2021.
Bagi Belgia, lolos ke empat besar adalah pencapaian terbaik mereka di kompetisi baru antarnegara Eropa itu.
”Pada edisi perdana (2018-2019), kami gagal (ke putaran final) karena kalah menyakitkan dari Swiss di duel penentu. Maka, kami tampil habis-habisan melawan Denmark agar itu tidak terulang. Berada di final sangatlah penting bagi kami,” ujar Romelu Lukaku, striker Belgia, dilansir laman UEFA.
Lukaku mencetak dua gol saat melawan Denmark, kemarin. Dua gol Belgia lainnya dicetak Kevin De Bruyne dan Youri Tielemans. Tambahan empat gol di laga itu membuat Belgia tercatat sebagai tim paling produktif di liga tersebut.
Mereka mengemas 16 gol atau rata-rata 2,6 gol per laga dari total enam laga. Jumlah gol itu lebih superior dibandingkan dengan 13 gol yang dicetak Spanyol, 12 gol Perancis, dan 7 gol yang dihasilkan Italia.
Paling konsisten
Tak hanya itu, tim berjuluk ”Setan Merah” itu juga tercatat sebagai tim paling konsisten selama dua tahun terakhir. Sejak meraih peringkat ketiga pada Piala Dunia Rusia 2018 lalu, 85 persen laga yang mereka jalani berakhir dengan kemenangan. Dari total 20 laga, mereka 17 kali menang dan hanya sekali kalah.
Tiada timnas lain yang mampu mendekati angka statistik Belgia itu pada periode serupa. Tak pelak, mereka kini kokoh di puncak peringkat tim dunia FIFA. Tim asuhan Roberto Martinez itu pun percaya diri mampu meraih gelar juara pada tahun depan.
Kami berambisi memanfaatkan setiap peluang yang kami miliki untuk mewujudkan mimpi meraih trofi. (Kevin De Bruyne)
Selain Liga Nasional Eropa, pada 2021 juga akan digelar Piala Eropa yang tertunda. Maka, tahun depan bisa menjadi ”masa panen” generasi emas Belgia. Sejauh ini, mereka belum pernah meraih satu pun gelar mayor.
Menurut De Bruyne, kans mengakhiri paceklik juara itu terbuka lebar bagi timnya pada tahun depan. Selain masih dibela sejumlah pemain terbaiknya, seperti Lukaku dan Eden Hazard, mereka kini juga jauh lebih berpengalaman setelah gagal juara di Rusia.
Proyek ambisius
Saat tim-tim besar lainnya, seperti Italia dan Spanyol, tengah membangun ulang dengan pelatih barunya, Belgia kian matang dan solid. Mereka meneruskan proyek ambisius bersama Martinez, pelatihnya sejak 2016.
”Dalam sepak bola, segala hal bisa berubah dengan cepat. Atas dasar itu, kami berambisi memanfaatkan setiap peluang yang kami miliki untuk mewujudkan mimpi meraih trofi,” kata De Bruyne, gelandang serang Manchester City, seperti dilansir ESPN.
Belgia memiliki modal besar menjadi juara, setidaknya di level Eropa. Para pemain, seperti De Bruyne, Lukaku, Hazard, dan Thibaut Courtois, rutin memberikan trofi di level klub. Mereka juga menjadi andalan di klub masing-masing.
Menurut Martinez, barisan bintang Belgia itu tidak perlu meraih trofi bersama ”Setan Merah” untuk membuktikan diri sebagai pemain berkelas dunia. ”Akan tetapi, gelar juara bersama (timnas) Belgia akan membuat mereka meninggalkan warisan untuk generasi selanjutnya. Itu sekaligus menegaskan kepantasan mereka sebagai generasi terbaik sepak bola Belgia,” tutur Martinez kemudian.
Meskipun masih mengandalkan sejumlah pemain bintangnya, Martinez enggan terlena. Maka, ia mulai memanggil sejumlah pemain muda untuk regenerasi di timnya. Barisan pemain muda, seperti Tielemans (23), Yari Verschaeren (19), dan Jeremy Doku (18), dipanggil Martinez dalam sejumlah laga tahun ini.
”Proses regenerasi ini adalah cara kami untuk menyiapkan para pemain muda. Mereka harus mengetahui bagaimana tim ini bisa berada di urutan pertama dalam peringkat FIFA,” ucap Martinez kemudian.
Bintang menentukan
Sementara itu, legenda sepak bola Denmark, Flemming Povlsen, menilai, demi meraih gelar juara di level antarnegara, setiap tim harus memiliki pemain dengan kualitas individu yang mumpuni untuk menentukan pertandingan.
Povlsen menyebutkan, keberhasilan Denmark tampil mengejutkan dan meraih gelar juara Piala Eropa 1992 dibantu permainan luar biasa sejumlah pemain bintang, seperti Peter Schmeichel, Brian Laudrup, dan Henrik Larsen. Schmeichel dan Laudrup masuk dalam daftar tim terbaik, sedangkan Larsen menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut kala itu.
”Selain kerja keras sebagai sebuah tim, meraih juara di turnamen bergengsi, seperti Piala Eropa, juga ditentukan permainan beberapa pemain berkualitas. Belgia punya modal itu karena memiliki tiga atau empat pemain yang memiliki kemampuan untuk mengubah sebuah laga,” ujar Povlsen kepada Kanal 5. (AFP/SAN)